Senin, 03 September 2018

Pengetian SOP


Pengetian SOP

             Standar operasional prosedur ( SOP ) pada dasarnya adalah pendoman yang berisi prosedur – prosedur operasional standar yang berisi prosedur – prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas – fasilitas proses yang di lakukan oleh orang – orang dalam organisasi berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar, dan sistematis. Suatu perusahaan harus menetapkan SOP saat menjalankan aktivitasnya. Hal ini karena bersifat mengarahkan kegiatan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
             Standar berarti ketentuan atau keadaan yang menadi acuan, harus di ikuti, dan tidak boleh menyimpang. Ketentuan atau keadaan ini bersifat mengikat ke semua pihak. Operasional adalah istilah yang merujuk pada kegiatan atau kerja, biasanya merupakan hal yang terjadi di suatu perusahaan. Operasional atau kegiatan/ kerja biasanya bersifat rutin dan non rutin. Setiap operasional / kegiatan juga biasanya memiliki prosedur yang dapat bersifat baku ( tertulis ) maupun tidak baku ( tidak tertulis ). Adapun Prosedur adalah istilah lain untuk tahapan atau langkah – langkah, biasanya terkait dengan suatu proses kerja. Contoh prosedur, antara lain : prosedur pencatatn surat keluar, prosedur pembelian barang, prosedur perekrutan karyawan, dan lain – lain. Prosedur dapat bersifat baku ( tertulis ) dan tidak baku ( tidak tertulis ), namun sebaiknya baku atau standar. Prosedur dapat diuraikan dalam bentuk deskripsi atau gambar.
             Jadi dapat disimpulkan bahwa SOP atau standard operating procedure adalah segala aturan atau prosedur tertulis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas suatu perusahaan, dimana semua aturan atau prosedur tersebut bersifat standar atau baku sehingga bersifat mengikat atau harus dipatuhi oleh seluruh karyawan atau pimpinan perusahaan sehingga pelaksanaan tugas ( operasionalisasi ) berjalan sesuai dengan ketentuan  atau harapan dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
             Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah serangkaian instruksi tertulis yang di bakukan mengenai berbagi proses penyelengaraan administrasi pemerintah, bagaimana dan kapan harus dilakukan , dimana, dan oleh siapa dilakukan.
             Standar Operasional Prosedur ( SOP ) digunakan oleh suatau organisasi untuk memberi jejak arsip dan keseragaman tindakan operasionalnya. Penyusunan SOP berbeda setiap organisasi. Dalam praktiknya, tidak semua SOP hanya sekedar dokumen yang di letakkan di rak atau lemari karena ia tidak dapat di fungsikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itulah, perlu cara tepat menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP ).

Funsi Dasar SOP
             Dua fungsi dasar SOP yang menjadi fungsi ensensial bisa di gambarkan sebagai berikut.
1.       Sebagai rujukan  knowledgebase bagi kegiatan operasional yang senantiasa diperbarui
Tindakan – tindakan pekerjaan semisal alur pemasaran dan penjualan, pengiriman barang logistik, hingga pelayanan, pelanggan semua akan tertata dengan rapi ( terstruktur ) dengan merujuk pada knowledgebase ini. SOP disarankan bahakan diharuskan untuk diperbarui apabila adanya alur kerja yang berubah sehingga harus adanya pembaruan berdasrkan keputusan auditor “ jaminan mutu”.
2.       Sebagai arsip pelacak kegiatan operasional, penelitian, dan perbaikan
SOP akan menjadi bukti otentik bagi alur pekerjaan yang memerlukan arsip karena SOP baiasanya meimiliki formulir kerja semisal berita acara persentasi produk oleh staf marketing, berita acara kunjungan onsite layanan pelanggan, dan bukti pengiriman barang. Dengan adanya audit jaminan mutu berkala secara internal dan eksternal sebagai penilaian, perbaikan – perbakan untuk penyempurnaan harus dilakukan.

Peran SOP
SOP mempunyai beberapa peranan sebagai berikut.
1.      Pedoman kebijakan
2.      Pedoman kegiatan
3.      Pedoman birokrasi
4.      Pedoman administrasi
5.      Pedoman evaluasi
6.      Pedoman integrasi

0 komentar:

Posting Komentar