Selasa, 05 Juni 2018

Strategi Lokasi




Strategi Lokasi

Pentingnya Lokasi Yang Strategis
       Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik untuk menjawab masalah lokasi, menggingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25 % harga jual produk ( tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang di berikan). Hal iniberarti bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin di butuhkan hanya untuk menutupi biaya pengankutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar perusahaan. Biaya lain yang dapat di pengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
       Di saat menajemen telah memutuskan untuk beroperasi di suatu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Hal yang sama terjadi degan manajemn yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dam memilki etos kerja yang buruk.
       Keputusan lokasi sering bergantung kapada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
       Keputusan lokasi sering dilakukan oleh perusahaan, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja, valuta asing, biaya – biaya, dan sikap masyarakat sekitar.
       Pilihan – pilihan yang ada dalam lokasi meliputi (1) tidak pindah, tatapi meluaskan fasilitas yang ada, (2) mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambahakan fasilitas lain di tempat lain, atau (3) menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain/

Sejumlah Sektor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
       Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi telah terjadi karena adanya pembangunan (1) ekonomi pasar, (2) komunikasi internasional yang lebih baik, (3) perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan, (4) kemudahan perpindahan arus modal antar negara, (5) diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.
       Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah dengan mengidentifikasikan apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penunjang keberhasilan ( critical sucess factor- CSFs) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing.
       Di samping globalisasi, faktor lain juga mempengaruhi keputusan lokasi. Diantara faktor – faktor ini adalah produktifitas tenaga kerja, valuta asing, budaya, perubahan sikap terhadap industri, juga kedekatan terhadap pasar, pemasok dan pesaing.
Produktifitas tenaga kerja
Yang benar menark bagi manajemen adalah kombinasi antara produktivitas dan tingkat upah tenaga kerja. Sebagai contoh, jika quality coils membayar $70 per hari dengan tingkat produktifitas sebesar 60 unit per hari di connecticut, jumlah ini akan lebih murah jika di bandingkan dengan pabrik Meksiko dengan upah $25 perhari dengan produktifitas 20 unit perhari.

Karyawan yang tidak terlatih, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, atau kebiasaan kerja yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah.

Risiko Nilai Tukar Dan Mata Uang
   Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walupun demikian nilai mata unag di hampir semua negara secara terus menerus berfluktasi.
Biaya – biaya
   Biaya nyata ( tangible costs ) adalah biaya – biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi layanan umum ( seperti, listrik, dan air ), tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenali oleh departement, kuangan, dan pihak manajemen.
Biaya tidak nyata ( intangible costs ) lebih sulit di tentukan. Biaya tidak  nyata meliputu kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan.
Sikap
   Sikap karyawan mungkin berbeda dari suatu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah, kota keci dengan kota besar. Pandangan karyawan, mengenai regenerasi karyawan, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan peawaran pada karyawan yang ada sekarang, jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global berkaitan dengan budaya negara lain. Variasi budaya tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat diferensiasi besar dalam jadwal produksi dan pengiriman. Penyuapan dan sejenisnya menciptakan inefisiensi ekonomi yang berarti, begitu juga permasalahan etnis dan hukum di arena global.
Kedekatan Kepada Pasar
   Sebagai tambahan dengan trend menuju produksi yang just – in – time, pemasok menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses pengiriman.
Kedekatan Kepada Pemasok
   Perushaan menempatkan diri dengan dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh (1) barang – baran yang mudah membusuk, (2) biaya transportasi , atau (3) jumlah produk yang sangat banyak. Perusahaan bergantung kepada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak ( seperti produen baja yang menggunakan batu bara dan bijih besi ) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya transportasi menjadi faktor utama.
Kedekatan Kepada Pesaing
   Mungkin terasa mengagetkan, perusahaan juga senang berdekatan dengan pesaingnya, trend ini, disebut sebagai clustering, sering terjadi bila sumber daya utama di temukan di wilayah tersebut.
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
   Terdapat 4 metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi : metode pemeringkatan faktor, analisi titik impas, metode pusat gravitasi, dan model transportasi. Bagian ini menjelaskan pendekatan – pendekatan ini.
Metode Pemeringkatan Faktor
   Terdapat banyak faktor, banyak yang kualitif maupun kuantitif yang di pertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi. Metode pemeringkatan faktor ( factor-rating method ) sering digunakan karena meliputi beragam faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai dari pendidikan hingga keterampilan tenaga kerja.
Metode pemerigkatan faktor memiliki enam langkah :
1.     Membuat daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang keberhasilan ( critical sucess factor – CSFs )
2.     Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan perusahaan.
3.     Membuat sebuah skala untuk setiap faktor.
4.     Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor.
5.     Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6.     Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantiatif.
Analisis Titik Impas Lokasi
   Analisi titik impas lokasi ( locational break even analysis ) merupakan penggunaan analisis biaya volume peroduksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi yang ada. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan secara matematis ataupun secara grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan tentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Tiga langkah analisis titik impas adalah :
1.     Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi.
2.     Petakan biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal.
3.     Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang di harapkan .

Model Transportasi
   Tujuan model transportasi ( transportation model ) adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok ( sumber ) ke beberapa titik perminataan ( tujuan ) sedemikian rupa sehingga meminimlakan biaya produksi dan transportasi total.
   Walaupun teknik pemograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, alogaritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi transportsi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudaian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal di capai.

Starategi Lokasi Pada Industri Jasa
   Pada analisis lokasi di sektor industri, strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditujukkan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering lebih memiliki dampak kepada pendapatan dari pada biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa searusnya adalah penerapan volume bisnis dan pendapatan.
 Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1.     Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2.     Kesesuian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan.
3.     Persaingan di wliyah tersebut.
4.     Kualitas persaingan.
5.     Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing.
6.     Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7.     Kebijakan operasional perusahaan.
8.     Kualitas manajemen.

Bagaimana Rantai Usaha Perhotelan Memilih Lokasi
   Salah satu keputusan terpenting dalam industri hospitality ( keramahtamahan dalam hal ini khusunya penginapan ). Rantai usaha perhotelan yang memilih lokasi bagus secara lebih akurat dan lebih cepat daripada para pesaingnya, memiliki keunggulan strategis yang menonjol.
Industri Pemasaran Melalui Telepon
   Aktivitas industri dan kantor yang tidak membutuhkan kontak tetap muka langsung dengan pelanggan atau perpindahan bahan, dapat melunaskan pilihan lokasi secara substansional. Sebuah kasus adalah industri pemasaran melalui telepon, dan penjualan melalui intenet, dimana variable tradisional ( seperti yang telah dibahas sebelumnya ) menjadi tidak relavan. Dimana pergerakan informasi secara elektronis begitu baik, maka biaya dan ketersediaan tenaga kerja yang mengarahkan keputusan lokasi.
Sistem Informasi Geografi
   sistem informasi goegrafi ( geographic informationnsystems – GIS ) merupakan satu alat penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitik yang berhasil, yang berkaitan dengan lokasi. Dengan menkombinasikan angka populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas, kepadatan penduduk geografi, seorang pengusaha toko eceran dapat menunjuk dengan tepat lokasi terbaik untuk toko dan restoran barunya.
Berikut adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS :
·  Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian, dan kode pos.
·  Peta dari setiap jalan, gang , jembatan, dan trowongan.
·  Peta fasilitas umum seperti saluran listrik, air, dan gas.
·  Semua sungai, gunung, danau, dan hutan.
·  Semua bandara besar, universitas, rumah sakit.




Tata Letak Fasilitas



Tata Letak Fasilitas

Kepentingan Strategis Keputusan Tata Letak
       Tata letak merupakan suatu keputusan prnting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka pannjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan.
       Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk dapat mencapai :
1.       Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2.       Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3.       Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4.       Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5.       Fleksibilitas ( bagimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan perlu di rubah.
Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang seagai sesuatu yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan fleksible. Agar dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi harus mmberikan fleksibilitas dalam desain tata letak.

TIPE – TIPE TATA LETAK
       Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang terbaik ( dalam pengaruh produksi ), kantor dan  meja – meja ( pada pengaturan kantor ) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit dan departement store ). Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah di kembangkan. Diantara pendekatan tersebut ada enam pendekatan tata letak :
1.       Tata letak dengan posisi tetap.
2.       Tata letak yang berorientasi pada proses.
3.       Tata letak kantor.
4.       Tata letak ritel.
5.       Tata letak gudang.
6.       Tata letak yang berorientasi pada produk.

Oleh karena hanya beberapa dari enam golongan ini yang dapat dimodelkan secara matematis, tata letak dan desain dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah seni.
1.       Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan digunakan, meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatisuntuk mengirim dan menyimpan bahan.
2.       Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruang hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perlatan diketahui.
3.       Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran udara,mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi dan sebagainya.
4.       Aliran informasi. Komunikasi dangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak.
5.       Biaya perpindahan antara wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak pertimbangan untuk yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau kepentingan beberpa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain.

TATA LETAK DENGAN POSISI TETAP
       Dalam tata letak dengan posisi tetap, proyek tetap berada dalam satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tatap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitanya bertambah karena adanya ttiga faktor. Faktor yang pertama adalah, terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang berbeda; oleh karena itu, banyak hal menjadai penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan yang di butuhkan dinamis.
       Industri yang berbeda menangani masalah ini dengan cara yang berbeda . industri konstruksi biasanya memiliki “ rapat antar pedagang “ untuk mentukan tempat pada periode waktu yang berbeda.

TATA LETAK YANG BERORIENTASI PADA PROSES
       Tata letak yang berorientasi pada proses dapat menangani beragam barang atau jasa scara bersamaan. Ini merupakan cara tradisonal untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat pembutan produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi seperti yang telah di bahas di bab 7.
       Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Tata letak yang berorientasi pada proses juga sangat baik unuk menangani produksi komponen dalam bath yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
       Kelemahan tata letak yang berorientasi pada proses terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penaganan bahan yang unik. Tenaga kerja yang terampil yang di butuhkan juga meningkatkan pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.
       Dalam mendesain sebuah tata letak yang berorientasi pada proses, taktik yang paling lazim digunakan untuk menyusun departement atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan biaya penanganan bahan.

SOFTWERE KOMPUTER UNTUK TATA LETAK YANG BERORIENTASI PADA PROSES
       Progra yang paling terkenal adalah CRAFT ( computerized relative allocation of facilities technique ), sebuah program yang menghasilkan solusi “ baik “ tapi tidak selalu “ optimal “. CRAFT merupakan teknik pencarian yang secara sistematis menguji alternatif pengaturan departement untuk mengurangi biaya “ penanganan “. CRAFT memiliki keunggulan tambahan dengan menguji tidak hanya beban dan jarak tetapi juga faktor ketiga yaitu kesulitan.

SEL KERJA
       Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan kusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok dan mengidentifikasi produk yang memiliki karekteristik sama dan memungkinkan tidak hanya batch, untuk di proses dalam sel kerja tertentu.
       Ide sel kerja adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang bisanya tresebar pada depaertement proses yang beragam dan sewaktu – sewaktu mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memutuskan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang berkaitan. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan sel kerja adalah :
1.       Mengurangi persediaan bahan stengah jadi karena sel kerja di set untuk mnghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin.
2.       Ruang yang di butuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang di perlukan di antara mesin.
3.       Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan stengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel kerja.
4.       Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antara keryawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.
5.       Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dari kualitas produk yang berkaitan secara langsung kepada mereka san sel kerja mereka.
6.       Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan bahan yang lebih cepat.
7.       Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas yang baik jumlah mesin dan mengurangi jumlah peralaan perkakas.

PUSAT KERJA YANG TERFOKUS DAN PABRIK YANG TERFOKUS
       Sebuah tenaga kerja yang terfokus mengalihkan produksi dari yang memiliki tujuan umum, yang merupakan fasilitas  yang berorientasi pada proses menjadi sebuah sel kerja besar menjadi bagin dari pabrik yang ada sekarang.  Jika pusat kerja yang terfokus berada dalam fasilitas yang terpisah, hal ini sering di ebut sebagai pabrik yang terfokus.



TATA LETAK KANTOR
       Teradapat beberapa pertimbangan tata letak yang bersifat umum ( beberpa dapat di terapkan pada pabrik dan kantor ) pertimbanga ini berkaitan dengan dengan kondisi kerja, kerjasama, tim, otoritas dan status. Sebagai komentar akhir pada tata letak kantor,harus diperhatikan bahwa terdapat dua kencenderungan utama. Yang pertama, teknologi sperti telepon gengam, pager, fax, internet, kantor di rumah, komputer jinjing, dan PDA, meyebabkan tata letak semakin fleksible dengan memindahkan informasi secara elektronik. Yang kedua, perusahaan virtual menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua perubahan ini cenderung membutuhkan sedikit karyawan untuk berada di kantor.

 TATA LETAK RITEL
Tata letak ritel didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi tergantung kpada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Setelah tata letak ritel di putuskan, produk – produk harusdi atur untuk di jual. Barang – barang yang berharga mehal mungkin dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar, tetapi keuntungan perkaki persegi mungkin saja rendah. Program terkomputerisasi yang sekarang tersediamembantu para manajer dalam mengevaluasi tingkat keuntungan beragam rencan pembelian barang.

TATA LETAK GUDANG DAN PENYIMPANAN.
       Tujuan tata letak gudag adalah untuk menemukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya  biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kontak dalam gudang- yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
       Sebuah komponen penting dari tata letak gudang adalah hubungan antara wilayah penerimaan / bonkar dan wilayah pengiriman muat. Desain fasilitas bergantung kepada jenis barang yang di bongkar, dari mana mereka di bongkar dan diman mereka dimuat.

TATA LETAK PROSES PRODUKSI BERULANG DAN BERORIENTASI PADA PRODUK
       Tata ltak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produk yang berulang dan kontinue menggunakan tata letak produk.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi membuat komponen seperti ban mobil atau komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan meltakkan komponen pabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang.

Relationship Marketing



Relationship Marketing

Pengertian Menurut Para Ahli

Kotler dan keller (2013) menyatakan bahawa Relationship marketing adalah proses untuk mencipatkanya, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan yang kuat dengan para pelanggan stakeholders lainnya.
Velnampy dan Sivesan (2012) menyatakan bahwa relationship marketing marupakan salah satu strategi pemasaran kontenporer untuk semua perusahaan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dilihat dari sudut pandang pelanggan faktor –faktor penting yang digunakan untuk memenuhi kepercayaan, komitment, mutualitas, dan hubungan janka panjang dengan pelanggan.
Chan (2003) menyatakan bahwa relationship marketing adalah pengenalan stiap pelaggan secara lebih detail dengan menciptakan hubungan dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang menguntungkan antara pelanggan dan badan usaha sehingga badan usaha selalu memilik kerangka berpikir dalam jangka panjang..
Zeithmal dkk. (2006) menyatakan bahwa tujuan utama dari relationship marketing adalah membangun dan mempertahankan pelanggan yang berkomitment menguntungkan perusahaan dan pada waktu yang sama meminimumkan waktudan usaha yang dikeluarakan untuk pelanggan yang kurang menguntungkan.

Konsep Inti Relationship Marketing
       Relationship marketing memiliki sejumlah konsep inti. Konsep inti tersebut menurut Lupiyoadi (2006) berkaitan dengan hal – hal berikut.
1.       Horizon orientasi jangka panjang
Konsep ini merupakan ciri utama relationship marketing. Keberhasilan relationship marketing diukur dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan demikian, relationship marketing juga berkaitan dengan nilai estimasi mengenai nilai sepanjang hidup konsumen.
2.       Komitment dan pemenuhan
Janji untuk menjalin hubungan jangka panjang, relationsip marketing menekankan upaya pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitment, dengan menjaga integritas masing- masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara kedua bealah pihak.
3.       Pangsa konsumen bukan pangsa pasar
Relationship marketing tidak lagi tertuju pada konsentrasi pencapaian pangsa pasar, tatapi pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.
4.       Nilai sepanjang hidup pelanggan
Perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan kemudian menghitung nilai hidup pelanggan ( customer value /CLV ) agar menguntungkan perusahaan.
5.       Dialog dua arah
Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, perusahaan dan pelanggan harus menerapkan komunikasi dua arah.
6.       Kustomisasi
Relationship marketing memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tuntutan dan keinginan konsumen sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Tujuan Relationship Marketing
Tujuan utama dari relationship marketing menurut Sivesan (2012) adalah meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan pelanggan dengan cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi lebih loyal. Sisi lain dari tujuan utama relationship marketing adalah menemukan lifetime value dari pelanggan. Setelah lifetime value didapat, tujan kedua adalah lifetime value tiap – tiap kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ketahun. Setelah itu, tujuan ketiga adalah menggunakan profit yang didapat dari dua tujuan pertama mendapatkan pelanggan baru dengan biaya lebih murah.

Manfaat Relationship Marketing
       Relationship marketing pada dasarnya berusaha menciptakan manfaat relasional. Menurut Gwinner dkk. (1998) menfaat relasional merupakan manfaat yang diperoleh konsumen dari relasi jangka panjang yang terjalin sesuai dengan kinerja core service. Sejalan dengan pendapat tersebut, Henning –Thurau dkk.(2002) enyatakan bahwa manfaat relasional merupakan berbagai keuntungan yang diperoleh konsumen dari jangka panjang diatas dari luar pelayanan jasa utama.
       Zeithaml dan Bitner (2008) menyatakan bahwa menfat relasional baru akan di rasakan oleh pelanggan ketika mereka menerima layanan yang memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan hal – hal yang mereka harapkan / dapatkan dari perusahaan lainnya.

Sales Promotion



Sales Promotion

Pengertian Sales Promotion
Kotler dan keller (2012 ) manyatakan bahwa promosi penjualan adalah kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, yang di rancang untuk mendorong pembelian produk jas tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh para pelanggan maupun pedangang.
Cummins dan Mullin ( 2004 ) manyatakan bahwa promosi penjualan adalah serangkaian teknik jangka pendek yang digunakan untuk mencapai berbagai sasaran pemasaran yang efektif, malalui pemberian nilai tambah pada produk dan jasa, baik pada pasar perantara maupun kepada pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Peter dan Donenelly (2003 ) menyatakan promosi penjualan merupakan dorongan yang telah di rancang sebelumnya, baik melalui media maupun nonmedia, yang dibatasi dalam kurun waktu tertentu, dutujukan bagi pelanggan, pengecer ataupun pedagang besar, dalam rangka mendorong untuk menggunakan produk meningkatkan permintaan, dan meningkatkan ketersediaan produk.

Tujuan Sales Promotion
       Sales promotion pada dasarnya bertujuan merangsang pembelian, baik yang dilakukan oleh pelanggan perantara maupun pelanggan akhir, memperbaiki kinerja pemasaran reseller , sebagai pelengkap kegiatan bauran promosi lainnya, misalnya periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung. Buchari Alma (2014 ) menyatakan bahwa secara umum tujuan promosi penjulan adalah menarik pelanggan baru, pemeberian hadiah atau penghargaan bagi pelanggan, menghindari pelangan mengunakan produk merek lain, mempopulerkan merek / meningkatkan loyalitas, serta meningkatkan volume penjualan, baik jangka pendek maupun dalam rangka memperluas market share jangka panjaang.

Karakteristik Sales Promotion
       Kotler dan keller (2014) menyatakan bahwa sales promotion memiliki sejumlah karakteritik berikut.
1.       Komunikasi
Promosi penjualan bermaksud menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan pelanggan kepada produk.
2.       Insentif
Maksudnya, promosi penjualan memberikan pelanggan perangsang atau andil yang memberikan nilai bagi pembeli.
3.       Ajakan
Maksudnya, promosi penjualan mengajak pelanggan untuk mealakuakan pembelian sekarang.

Alat Sales Promotion
       Sales promotion terdiri atas berbagai alat yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan segmen pasar yang tertinggi. Berbagai macam alat dalam sales promotion, yaitu sebagai berikut.
1.       Klasifikasi berdasarkan promosi perdagangan ( trade promotion/pelanggan perantara), terdiri atas sebagai berikut.
a.       Point of purchase display (POP)
Pajangan di tempat pembelian, yaitu bentuk kegiatan pemajangan yang mengikuti produk yang terdapat di tempat pembelian. (POP) tersebut berlangsung di tempat pembelian atau penjualan dan waktu yang digunakan untuk pajangan bergantungg pada lamanya masa kontrak produsen dan pengecer.
b.      Pameran dagangan ( trade show )
Berkaitan dengan suatu kegiatan perusahaan yang menjual produk atau jasa kepada industri tertentu dengan memberi ruang, mendirikan gerai ( stand ) dan pajangan untuk mendemonstrasikan produk mereka di suatu tempat yang sudah di tentukan.
c.       Push Money
Berkaitan dengan suatu bentuk tambahan bonus berupa uang yang dibayarkan kepada pengecer karena meningkatkan hasil penjualan.
d.      Barang Gratis ( dealer loaders )
Berkaitan dengan tawaran tambahan tawaran barang dengan berupa merchandising, produk khusus gratis atau pelanggan gratis yang diberikan kepada pengecer bagi yang membeli dalam jumlah tertentu.
2.       Klasifikasi berdasarkan consumer promotion ( promosi bagi pelanggan langsung). Terdiri atas sebagai berikut.
a.       Contoh
Berkenaan dengan bentuk penawaran gratis atau sejumlah produk atau jasa yang dikirim ke rumah, atau diberikan langsung kepad pelanggan.
b.      Kupon
Bentuk insentif yang di gunakan untuk menapatkan pengurangan harga yang terletak pada suatu produk untuk membeli produk tertentu.
c.       Tawaran pengembalian tunai
Berkaitan dengan bentuk pengurangan harga setelah pembelian, yaitu pelanggan mengirimkan bukti pembelian tertentu kepada produsen dan produsen akan mengurangi harga yang baru ketika membeli kembali.
d.      Potongan harga
Berkaitan dengan kegiatan pemberian bentuk potongan atau diskon harga dari suatu produk tertentu.
e.      Hadiah
Barang yang di tawarkan dengan biaya realtif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu, yang hadiah tersebut bisa disertai di dalam barang yang di beli atau dikirimkan kepada pelanggan.
f.        Kontes
Berkenaan dengan bentuk permainan untuk memenangkan hadiah yang di berikan kapada pengecer atau pelanggan.
g.       Hadiah loyalitas pelanggan
Hadiah berupa uang tunai atau bentuk lain yang proposional dengan loyalitas seorang atau sekelompok pemasok.
h.      Percobaan gratis
Mengundang calon pembeli untuk mencoba produk tertentu secara Cuma – Cuma dengan harapan mereka akan membeli produk itu.
i.         Garansi produk
Janji yang diberikan oleh perusahaan, baik secara eksplisit maupun implisit bahwa produknya akan bekerja sesuai spesiikasi atau jika produknya gagal, perusahaan akan memperbaiki atau mengembalikan uang pelanggan selama periode tertentu.
j.        Promosi gabungan
Dua atau lebih merek atau perusahaan bekerja sama (tie – in promotion ) mengeluarkan kupon, pengembalian uang, dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik pembeli. Berbagai tim wiraniaga melaksanakan promosi itu kepada pengecer, mereka diberikan fasilitas yang lebih baik untuk ruang pamer dan ruang iklan.
k.       Promosi silang
Menggunakan suatu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak laku.
3.       Klasifikasi berdasarkan tenaga penjual ( sales force ), yaitu promosi penjualan yang bertujuan memotivasi armada penjual.

Social Media Marketing


Social Media Marketing

Pengertian Social Media Marketing
     Social media atau dalam bahasa indonesia di sebut media sosial adalah media yang di desain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif dan dua arah. Media sosial yang yang berbasis pada teknologi internet mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu audiens.( Paramitha, 2011 )
     Menurut Gunelius (2011) menyatakan bahwa media sosial merupakan penerbitan online dari alat – alat komunikasi, situs, dan tujuan dari web 2.0 yang berakar pada percakapan, keteribatan, dan partisipasi.
Kaplan dan Haenlein (2010 ) mengambarkan media sosial sebagai sekelompok media dalam internet bebasis aplikasi yang membangun fondasi ideologi dan teknologi web 2.0. teknologi web 2.0 memungkinkan dua arah percakapan antara produsen dan konsumen secara interaktif.

Jajaring Sosial
     Situs jejaring sosial atau social networking site ( SNS ) merupakan situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunaannya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Setiap situs jajaring sosial memiliki daya tarik yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya tujuannya sama, yaitu berkomunikasi dengan mudah dan lebih menarik karena di tambah fitur – fitur yang memanjakan penggunanya.

Tujuan Social Media Marketing
     Gunelius (2011) meyatakan bahwa tujuan paling umum pemasaran media sosial yaitu :
1.      Membangun hubungan, manfaat utama dari pemasaran media sosial adalah kemampuan untuk membangun hubungan dengan konsumen secara aktif.
2.      Membangun merek, melalui meda sosial di sajikan cara sempurna untuk meningkatkan brand awareness,meningkatkan pengenalan dan ingatkan tentang merek, dan meningkatkan loyalitas merek.
3.      Publisitas, melalui media sosial dengan cara menyediakan outlet sehinggan perusahaan dapat berbagai informasi penting dan memodifikasi persepsi negatif.
4.      Promosi,melalui pemasaran media sosial, memberikan diskon eksklusif dan peluang untuk audiens untuk membuat orang – orang merasa di hargai dan khusus, serta untuk memenuhi tujuan jangka pendek.
5.      Riset pasar, menggunakan alat – alat dari social web untuk belajar tentang pelanggan, membuat profil demografi dari perilaku pelanggan, baelajar tentang keinginan dan kebutuhan konsumen, serta belajar tentang pesaing.