Manajemen Waktu
Manajemen
waktu adalah usaha untuk memanfatakan setiap bagian dari waktu uantuk melakukan
aktivitas tertentu yang target penyelesainannya telah ditentukan.
Agar
manajemen waktu berjalan sesuai dengan yang di harapkan dan fokus pda hasil, bukan
sekedar menyibukkan diri, maka ada siklus manajemen waktu, yaitu menetapkan
tujuan ( goel setting), merencanakan dan melakukan kegiatan dalam bentuk daftar
/ list ( to do list ), dan memantau serta mengevaluasi tiap kegiatan ( monitoring and evaluation ).
·
Aspek –
Aspek Manajemen Waktu
a.
Perencanaan
Perencanaan
di perlukan untuk membuat sesorang tatp pada pilihannya untuk menyeleksi
pekerjaan yang ada dengan didorong oleh tekad yang kuat untuk menyelesaikan
tugas sapai tuntas. Aspek penetapan tujuan ini akan sangat membantu sebagai
usaha untuk mencapai sasaran hidup. Sasaran hidup yang ingin di capai tentu
saja mencangkup kepuasan dalam bekerja dan peran dalam kehidupan sehari – hari.
b.
Menetapkan Prioritas
Menentukan
prioritas berati sesorang berusaha untuk menetukan dari sekian banyak hal yang
harus dikerjakan dan mana yang perlu didahulukan berdasarkan tingkat
kepentinganya. Menetapkan prioritas berarti mengidentifikasi sasaran – sasaran
dan kegitan – kegiatan mana yang penting., yang harus di tuntaskan. Selain itu,
penetapan prioritas diperlukan untuk meminimumkan kecendrungan untuk membuang –
buang waktu pada kegiatan – kegiatan yang kurang bermanfaat.
c.
Melakukan Delegasi
Delegasi
artinya menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang lain yang dinilai lebih tepat
dan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut. Sehingga waktu yang kita
miliki lebih efisien, kemudian kita kan lebih dimudahkan untuk melakukan
pekerjaan lain yang lebih penting dan prlu dikerjakan dengan menjadi waktu
lebih berproduktif.
d.
Bersikap Asertif
Bersikap
asertif dapat didefinisikan sebagai
ekspresi yang bertanggung jawab dari perasaan dan pikiran seseorang terhadp
orang tertentu pada waktu yang tepat. Lebih lanjut bahwa sikap asertif dapat di
artikan sebagai suatu sikap tegas untuk berkata, “tidak” atau menolak suatu
permintaan mapun tugas dari orang lain dengan cara positif, tanpa harus merasa
bersalah atau menjadi agresif. Bersikap tegas dalam hal ini merupakan strategi
yang di terapkan guna menghindari pelanggaran dan hak dan memastikan bahwa
orang lain tidak mengurangi efektifitas penggunaan waktu. Dalam bersikap
asertif, tetapi di butuhkan suatau pertimbangan yang matang dari segi
konsekuensi atau besar kecil nya dapak positif dan negatif yang akan diterima
oleh individu.
e.
Disiplin Diri
Disiplin diri
akan mengarahkan individu untuk berorientasi pad tugasnya sendiri dan
menghindarkan diri dari hal – hal yang bisa mengahambat penyelesaian tugas.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek menajemen waktu
mancangkup adanya perencanaan, menetapkan tujuan, menyusun prioritas,
menghindari penundaan, menyusun jadwal, bersikap asertif, meminimumkan eaktu
yang terbuang, melakukan delegasi, kemudian adanya displin diri.
0 komentar:
Posting Komentar