Senin, 03 September 2018

Manajemen Waktu


Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah usaha untuk memanfatakan setiap bagian dari waktu uantuk melakukan aktivitas tertentu yang target penyelesainannya telah ditentukan.
Agar manajemen waktu berjalan sesuai dengan yang di harapkan dan fokus pda hasil, bukan sekedar menyibukkan diri, maka ada siklus manajemen waktu, yaitu menetapkan tujuan ( goel setting), merencanakan dan melakukan kegiatan dalam bentuk daftar / list ( to do list ), dan memantau serta mengevaluasi tiap kegiatan  ( monitoring and evaluation ).
·         Aspek – Aspek Manajemen Waktu

a.       Perencanaan
Perencanaan di perlukan untuk membuat sesorang tatp pada pilihannya untuk menyeleksi pekerjaan yang ada dengan didorong oleh tekad yang kuat untuk menyelesaikan tugas sapai tuntas. Aspek penetapan tujuan ini akan sangat membantu sebagai usaha untuk mencapai sasaran hidup. Sasaran hidup yang ingin di capai tentu saja mencangkup kepuasan dalam bekerja dan peran dalam kehidupan sehari – hari.
b.      Menetapkan Prioritas
Menentukan prioritas berati sesorang berusaha untuk menetukan dari sekian banyak hal yang harus dikerjakan dan mana yang perlu didahulukan berdasarkan tingkat kepentinganya. Menetapkan prioritas berarti mengidentifikasi sasaran – sasaran dan kegitan – kegiatan mana yang penting., yang harus di tuntaskan. Selain itu, penetapan prioritas diperlukan untuk meminimumkan kecendrungan untuk membuang – buang waktu pada kegiatan – kegiatan yang kurang bermanfaat.
c.       Melakukan Delegasi
Delegasi artinya menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang lain yang dinilai lebih tepat dan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut. Sehingga waktu yang kita miliki lebih efisien, kemudian kita kan lebih dimudahkan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih penting dan prlu dikerjakan dengan menjadi waktu lebih berproduktif.
d.      Bersikap Asertif
Bersikap asertif dapat didefinisikan  sebagai ekspresi yang bertanggung jawab dari perasaan dan pikiran seseorang terhadp orang tertentu pada waktu yang tepat. Lebih lanjut bahwa sikap asertif dapat di artikan sebagai suatu sikap tegas untuk berkata, “tidak” atau menolak suatu permintaan mapun tugas dari orang lain dengan cara positif, tanpa harus merasa bersalah atau menjadi agresif. Bersikap tegas dalam hal ini merupakan strategi yang di terapkan guna menghindari pelanggaran dan hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi efektifitas penggunaan waktu. Dalam bersikap asertif, tetapi di butuhkan suatau pertimbangan yang matang dari segi konsekuensi atau besar kecil nya dapak positif dan negatif yang akan diterima oleh individu.
e.      Disiplin Diri
Disiplin diri akan mengarahkan individu untuk berorientasi pad tugasnya sendiri dan menghindarkan diri dari hal – hal yang bisa mengahambat penyelesaian tugas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek menajemen waktu mancangkup adanya perencanaan, menetapkan tujuan, menyusun prioritas, menghindari penundaan, menyusun jadwal, bersikap asertif, meminimumkan eaktu yang terbuang, melakukan delegasi, kemudian adanya displin diri.

0 komentar:

Posting Komentar