Pengangguran
Dalam
membedakan jenis – jenis pengangguran, terdapat dua cara untuk menggolongkannya
yaitu :
1.
Berdasarkan kepada sumber / penyebab yang
mewujudkan pengangguran tersebut.
2.
Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan
penggolongan ini pengangguran dapat dibedakan kepada jenis penganguran berikut.
Pengganguran Normal Atau Friksional
Apabila dalam suatu ekonomi
terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja
maka ekonomi itu sudah di pandang sebagai mencapai kesempatan kerja penuh.
Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan penagangguran
normal atau friksional. Para pengangguran ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak
memperoleh kerja, tetapi karena sedang mencari kerja lain yang lebih baik.
Dalam perekonomian yang berkembang pesat, pengangguran adalah rendah dan
pekerjaan mudah di peroleh. Sebaliknya pengusaha susah memperoleh pekerja. Maka
pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Ini akan mendorong para pekerja
untuk meninggalakan pekerjaan yang lama dan mencari pekerjaan yang baru dan
lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya. Dalam mencari
pekerjaan baru ini sementara para pekerja tersebut tergolong pengangguran.
Mereka inilah yang digolongkan sebagai pengangguran normal.
Pengangguran Siklikal
Perkembangan tidak selalu
berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan ini
mendorong pengusaha menaikkan produksi. Lebih banyak pekerja baru digunakan dan
pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat
menurun dengan banyaknya. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan –
perusahaan lain yang berhubungan, yang juga akan mengalami kemrosotan dalam
permintaan terhadap produksinya. Kemrosotan permintaan agregat ini
mengakibatkan perusahaan – perusahaan mengurangi pekerja atau menutup
perusahaannya, maka pengguran akan bertambah. Pengangguran yang wujud tersebut
dinamakan pengangguran siklikal.
Pengangguran Struktural
Tidak semua industri dan
perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagainya akan
mengalami kemunduran. Kemrosotan ini di timbulkan oleh salah satu atau beberapa
faktor berikutnya : wujudnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi
mengurangi permintaan ke atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat
tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri sangat menurun
oleh karena persaingan yang lebih serius dari negara – negara lain. Kemrosotan itu
kan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian
pekerja terpaksa diberihentikan dan menjadi pengangguran. Penganguran yang
wujud digolongkan sebagai pengangguran struktural. Dinamakan demikian karena ia
sesebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula
ditimbulkan oleh adanya pergantian tenaga manusia oleh mesin – mesin dan bahan
kimia. Racun lalang dan rumput, misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga
kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah, dan lahan pertanian lain. Begitu
juga dengan mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang,
memotong rumput, membersihkan kawasan dan memungut hasil. Sedangkan di pabrik –
pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja – kerja manusia.
Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi
lainya dinamakan pengangguran teknologi.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
Berdasarkan
kepada ciri pengangguran yang berlaku, pengangguran dapat pula digolongkannya
sebagai berikut :
Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta
sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari
pertambahan tenaga kerja. Sebagai akaibatnya dalam perekonomian semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini
dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu
pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh
karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat pula wujud
sebagai akibat dari kegiatan ekonimi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai dari akibat dari kemunduran
perkembangan sesuatu industri.
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran ini terutama wujud
di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja,
an jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Antara
lain faktor yang perlu di pertimbangkan adalah : besar atau kecilnya perusahaan,
jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan (apakah intensif buruh atau
intensif modal )dan tingkat produksi yang dicapai. Dibanyak negara berkembang
seringkali didapatai bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah
lebih banyak dari sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya
dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam
pengangguran tersembunyi. Contoh – contonya ialah pelayan restoran yang lebih
banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang
besar yang mengerjakan luas tanah yang kecil.
Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini terutama
terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan
nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada
musim kemarau pula para pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu
pada umumnya para pesawah tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam dan
sesudah menuai. Apabila dalam masa di atas para penyadap karet, nelayan, dan
pesawah tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur.
Pengangguran ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim.
Setengah Menganggur
Di negara – negara berkembang
penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai
akaibatna tidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan
dengan mudah. Sebagiannya terpaksa menjadi pengangguran sepenuh waktu. Di
samping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh
waktu, dan jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka
mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam
sehari. Pekerja – pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang di jelaskan
digolongkan sebagai setengah menganggur atau dalam bahasa inggris :
underemployed. Dan jenis penganggurannya dinamakan underemployment.
0 komentar:
Posting Komentar