Minggu, 30 September 2018

Lingkungan Ekonomi

Lingkungan Ekonomi

Kondisi ekonomi menentukan pola pengeluaran konsumen, dunia usaha, dan pemerintah. Jadi kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran produk, penetapan harga, dan strategi promosi. Di antara variable ekonomi yang lebih signifikan, tenagatenaga pemasaran sangat memperhatikan inflasi, tingkat suku bunga, dan resesi. Dengan demikian, mereka harus memonitor siklus bisnis secara umum, yang biasanya memperlihatkan pola perubahan dari periode kemakmuran menuju resesi sampai ke pemulihan ekonomi (kembali ke masa kemakmuran). 
Para manajer pemasaran akan selalu memperhatikan  masalah biaya atau sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan dalam perusahaan. Biaya ini dapat berubahberubah setiap waktu karena pengaruh faktor – faktor ekonomi. Sehingga manajer pemasaran perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor–faktor ekonomi, seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga-harga barang dan jasa, kebijaksanaan moneter, dan kebijaksanaan fisikal.  Manajer pemasaran akan selalu melakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga. 
Lingkungan ekonomi mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang bersangkutan. Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Para pemasar perlu menyadari keempat kecenderungan itu dalam lingkungan ekonomi. Penambahan-penambahan dalam variabel ekonomi diatas akan mempengaruhi dampak penjualan suatu produk secara langsung. 
Pemasar harus mengetahui kecenderungan utama dalam pendapatan, dan harus selalu sadar akan adanya pola pengeluaran konsumen yang terus berubah. Setiap perubahan besar dalam pendapatan, biaya hidup, tingkat bunga, tabungan dan pola peminjaman dapat menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap bisnis. 
Setiap negara mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat berbeda. Penentu utama perbedaan tersebut adalah struktur industri negara yang bersangkutan.  Ada empat jenis struktur industri :
1.       Perekonomian Subsisten Dalam perekonomian subsisten, mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian sederhana. Mereka mengkonsumsi sebagian besar produk keluaran mereka dan menukarkan sisanya dengan cara barter untuk mendapatkan barang dan jasa sederhana. Perekonomian ini menawarkan sedikit peluang bagi pemasar. 
2.       Perekonomian Pengekspor Bahan Baku Perekonomian ini kaya dengan satu atau lebih sumber daya alam namun kekurangan hal-hal lain. Banyak bagian pendapatan mereka berasal dari ekspor sumber daya ini. Contohnya Negara Zaire dengan tembaganya dan Saudi Arabia dengan minyaknya. Negara-negara ini adalah pasar yang baik untuk alat pertambangan, peralatan dan perlengkapan, peralatan penanganan bahan baku dan truk. Bergantung pada jumlah penduduk asing dan kesejahteraan penguasa dan tuan tanah, mereka juga merupakan pasar bagi komoditi bergaya barat dan barang-barang mewah.  
3.       Perekonomian Industrialisasi Dalam perekonomian  industrialisasi, manufaktur mulai menghasilkan 10% sampai 20% PDB Negara yang bersangkutan. Contohnya : India, Mesir dan Filipina. Saat manufaktur meningkat, negara yang bersangkutan lebih bergantung pada impor bahan baku, baja dan mesin-mesin berat serta lebih sedikit bergantung kepada impor tekstil jadi, produk kertas dan makanan olahan. Industrialisasi menciptakan kelas penduduk kaya yang baru dan kelas menengah yang masih kecil namun terus bertambah, yang keduanya meminta jenis barang baru, beberapa diantaranya hanya dapat dipenuhi oleh impor.   
4.       Perekonomian industri Perekonomian industri adalah eksportir utama barang manufaktur dan dana investasi. Mereka memperjualbelikan barang manufaktur dan juga mengekspornya ke perekonomian lain sebagai pembayaran atas bahan baku dan barang setengah jadi. Kegiatan manufaktur yang besar dan beragam dari Negara-negara industri ini menjadikan mereka pasar yang subur bagi segala jenis barang.  
Distribusi pendapatan berhubungan dengan struktur industri suatu Negara namun juga dipengaruhi oleh sistem politik. Pemasar sering membedakan Negara-negara menjadi 5 pola distribusi pendapatan :
·         Pendapatan sangat rendah
·         Pendapatan sebagian besar rendah
·         Pendapatan sangat rendah dan sangat tinggi
·         Pendapatan rendah, sedang, dan tinggi
·         Pendapatan sebagian besar menengah  
Sebagai contoh : Pasar untuk Lamborghini, sebuah mobil berharga lebih dari $ 100.000. pasar akan sangat kecil di Negara dengan pola pendapatan jenis pendapatan sangat rendah dan pendapatan sebagian besar rendah. Salah satu pasar terbesar Lamborghini adalah pola pendapatan sangat rendah dan sangat tinggi, namun merupakan Negara yang memiliki cukup banyak keluarga kaya yang mampu membeli mobil mewah.    Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar perusahaan yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.   Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat juga menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing. 

Tingkat pendapatan suatu daerah akan menentukan produk dan jasa dengan kualifikasi seperti apa yang cocok dengan daerah tersebut. Tingkat tabungan, hutang dan pinjaman akan menentukan seberapa besar potensi pengeluaran  yang akan dilakukan oleh seseorang. Dan karakter daerah di Indonesia yang sangat beragam, beragam pula potensi antara satu daerah dengan daerah yang lain.  



0 komentar:

Posting Komentar