Lingkungan Ekonomi
Kondisi
ekonomi menentukan pola pengeluaran konsumen, dunia usaha, dan pemerintah. Jadi
kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran
produk, penetapan harga, dan strategi promosi. Di antara variable ekonomi yang
lebih signifikan, tenagatenaga pemasaran sangat memperhatikan inflasi, tingkat
suku bunga, dan resesi. Dengan demikian, mereka harus memonitor siklus bisnis
secara umum, yang biasanya memperlihatkan pola perubahan dari periode
kemakmuran menuju resesi sampai ke pemulihan ekonomi (kembali ke masa
kemakmuran).
Para manajer
pemasaran akan selalu memperhatikan
masalah biaya atau sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan dalam
perusahaan. Biaya ini dapat berubahberubah setiap waktu karena pengaruh faktor
– faktor ekonomi. Sehingga manajer pemasaran perlu menganalisa dan mendiagnosa
faktor–faktor ekonomi, seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga-harga
barang dan jasa, kebijaksanaan moneter, dan kebijaksanaan fisikal. Manajer pemasaran akan selalu melakukan
peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga.
Lingkungan
ekonomi mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Daya beli total
tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang
bersangkutan. Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Para
pemasar perlu menyadari keempat kecenderungan itu dalam lingkungan ekonomi.
Penambahan-penambahan dalam variabel ekonomi diatas akan mempengaruhi dampak
penjualan suatu produk secara langsung.
Pemasar
harus mengetahui kecenderungan utama dalam pendapatan, dan harus selalu sadar
akan adanya pola pengeluaran konsumen yang terus berubah. Setiap perubahan
besar dalam pendapatan, biaya hidup, tingkat bunga, tabungan dan pola
peminjaman dapat menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap bisnis.
Setiap
negara mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat berbeda. Penentu
utama perbedaan tersebut adalah struktur industri negara yang
bersangkutan. Ada empat jenis struktur
industri :
1.
Perekonomian Subsisten Dalam perekonomian subsisten,
mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian sederhana. Mereka mengkonsumsi
sebagian besar produk keluaran mereka dan menukarkan sisanya dengan cara barter
untuk mendapatkan barang dan jasa sederhana. Perekonomian ini menawarkan
sedikit peluang bagi pemasar.
2.
Perekonomian Pengekspor Bahan Baku Perekonomian
ini kaya dengan satu atau lebih sumber daya alam namun kekurangan hal-hal lain.
Banyak bagian pendapatan mereka berasal dari ekspor sumber daya ini. Contohnya
Negara Zaire dengan tembaganya dan Saudi Arabia dengan minyaknya. Negara-negara
ini adalah pasar yang baik untuk alat pertambangan, peralatan dan perlengkapan,
peralatan penanganan bahan baku dan truk. Bergantung pada jumlah penduduk asing
dan kesejahteraan penguasa dan tuan tanah, mereka juga merupakan pasar bagi
komoditi bergaya barat dan barang-barang mewah.
3.
Perekonomian Industrialisasi Dalam
perekonomian industrialisasi, manufaktur
mulai menghasilkan 10% sampai 20% PDB Negara yang bersangkutan. Contohnya :
India, Mesir dan Filipina. Saat manufaktur meningkat, negara yang bersangkutan
lebih bergantung pada impor bahan baku, baja dan mesin-mesin berat serta lebih
sedikit bergantung kepada impor tekstil jadi, produk kertas dan makanan olahan.
Industrialisasi menciptakan kelas penduduk kaya yang baru dan kelas menengah
yang masih kecil namun terus bertambah, yang keduanya meminta jenis barang
baru, beberapa diantaranya hanya dapat dipenuhi oleh impor.
4.
Perekonomian industri Perekonomian industri
adalah eksportir utama barang manufaktur dan dana investasi. Mereka
memperjualbelikan barang manufaktur dan juga mengekspornya ke perekonomian lain
sebagai pembayaran atas bahan baku dan barang setengah jadi. Kegiatan
manufaktur yang besar dan beragam dari Negara-negara industri ini menjadikan mereka
pasar yang subur bagi segala jenis barang.
Distribusi
pendapatan berhubungan dengan struktur industri suatu Negara namun juga
dipengaruhi oleh sistem politik. Pemasar sering membedakan Negara-negara
menjadi 5 pola distribusi pendapatan :
·
Pendapatan sangat rendah
·
Pendapatan sebagian besar rendah
·
Pendapatan sangat rendah dan sangat tinggi
·
Pendapatan rendah, sedang, dan tinggi
·
Pendapatan sebagian besar menengah
Sebagai
contoh : Pasar untuk Lamborghini, sebuah mobil berharga lebih dari $ 100.000.
pasar akan sangat kecil di Negara dengan pola pendapatan jenis pendapatan
sangat rendah dan pendapatan sebagian besar rendah. Salah satu pasar terbesar
Lamborghini adalah pola pendapatan sangat rendah dan sangat tinggi, namun
merupakan Negara yang memiliki cukup banyak keluarga kaya yang mampu membeli
mobil mewah. Keadaan ekonomi suatu
negara akan mempengaruhi sebagian besar perusahaan yang beroperasi di dalamnya.
Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya
beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi,
kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga
bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan
usaha. Dalam keadaan perekonomian yang
lesu, daya beli masyarakat juga menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi
sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi
variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga,
kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh
pesaing.
Tingkat
pendapatan suatu daerah akan menentukan produk dan jasa dengan kualifikasi
seperti apa yang cocok dengan daerah tersebut. Tingkat tabungan, hutang dan
pinjaman akan menentukan seberapa besar potensi pengeluaran yang akan dilakukan oleh seseorang. Dan
karakter daerah di Indonesia yang sangat beragam, beragam pula potensi antara
satu daerah dengan daerah yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar