Selasa, 29 Januari 2019

Pengertian Komunikasi


Pengertian komunikasi secara umum

     Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi, berita, atau pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih sehingga maksud atau pesan tersebut dapat dipahami.


Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
  • Carl I. Hovland, menurut pendapatnya komunikasi merupakan proses yang mungkin dilakukan oleh pembawa informasi dengan tujuan memberikan rangsangan kepada orang lain untuk mengubah perilakunya.
  • Stewart L. Tubbs & Sylvia, menurut mereka komunikasi merupakan perpindahan informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Aristoles, menurut Aristoteles komunikasi adalah alat yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi.
  • Everett M. Rogers, menurutnya komunikasi adalah penyaluran ide atau maksud dari sumber satu ke sumber yang lain dengan tujuan mengubah tingkah laku penerima ide.
  • Shannon & Weaver, komunikasi adalah interaksi yang saling mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik disengaja maupun tidak. Menurutnya komunikasi tidak terbatas pada bahasa verbal saja, namun juga pada ekspresi wajah, lukisan, teknologi, dan lainnya.
  • James A. F. Stoner, komunikasi adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dengan tujuan memberikan pengertian kepada orang lain dengan memindahkan suatu pesan tertentu.
  • Raymond S. Ross, komunikasi merupakan sebuah proses memilih, menyortir, atau memberi informasi kepada seseorang agar pendengar informasi tersebut memahami makna sesuai dengan yang dimaksudkan pemberi informasi.
  • Djenamar SH, komunikasi merupakan seni untuk menyampaikan ide-ide atau informasi tertentu dari seseorang kepada orang lain.
  • Sarah Trenholm dan Arthur Jensen: Communication is a process by which a source transmits a message to a receiver through some channel (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran). 
  • Harold D. Lasswell: Komunikasi itu tentang siapa mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan apa dampaknya.
  • Bernard Berelson dan Gary A. Steiner: Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.
Fungsi Komunikasi

     Komunikasi memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Beerikut fungsi-fungsi komunikasi tersebut.
  • Sumber informasi, melalui komukasi seseorang akan mendapatkan sebuah informasi. Baik informasi yang dilakukan antara dua individu saja atau lebih. Informai akan kita dapatkan apabila kita menerima informasi dari orang lain, begitu pun sebaliknya
  • Kendali, dalam masyarakat tentu saja ada norma atau aturan-aturan tertentu yang diterapkan. Norma tersebut biasanya berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Hanya melalui komunikasi atauran atau norma tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat, artinya apabila suatu maksud tersebut dapat dipahami maka dapat mengendalikan perilaku suatu masyarakat tertentu.
  • Motivasi, melalui berbagai macam obrolan atau perbincangan dengan orang lain, seseorang akan dapat termotivasi, apabila obrolan tersebut mengarah pada pemberian motivasi kepada orang tersebut.

 Tujuan Komunikasi
  • Bertukar informasi kepada orang lain. Komunikasi dilakukan dengan tujuan memberikan informasi kepada orang yang kita ajak bicara, begitu juga sebaliknya, kita berkomunikasi kepada orang lain agar mendapatkan infomasi dari orang lain.
  • Agar dapat memahami orang lain. Kita dapat mmahami maksud dari orang lain dengan cara melakukan komunikasi dengan orang tersebut. Jika hanya diam tanpa melakukan komunikasi, kita tidak akan memahami orang lain dan orang lain juga tidak akan bisa memahami kita.
  • Agar pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Agar pendapat yang kita sampaikan dapat diterima oleh orang lain tentu saja kita harus melakukan komunikasi atau memberikan informasi dan maksud kita dengan jelas kepada orang lain.
  • Agar orang lain dapat melakukan sesuatu seperti yang kita maksudkan. Kita harus melakukan komunikasi dengan orang lain apabila kita ingin agar seseorang melakukan apa yang kita inginkan. Misalkan kita ingin meminta bantuan kepada orang lain, berarti kita harus berbicara kepada orang yang bersangkutan. Biasanya jika tidak di komunikasikan orang tidak akan peka.




Pengertian Saham Menurut Para Ahli


Pengertian Saham

     Saham merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas asset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi, jika terjadi likuidasi.

     Menurut Sunariyah ( 2006 : 128 ) “ nilai pasar saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Apabila bursa efek telah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya. ”.

     Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin ( 2006 : 178 ) “ Saham dapat didefinisikan sebagai tanda atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.”

     Menurut Sapto Raharjo, pengertian saham adalah suatu surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu perusahaan.

     Menurut Swadidji Widoatmodjo, pengertian saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan terbatas atau yang disebut emiten.
   


Jenis- jenis Saham

Berdasarkan cara pengalihannya, saham pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.  Saham atas unjuk (bearer stock)
      Di atas sertifikat saham ini tidak dituliskan nama  pemiliknya. Dengan pemilikan atas saham atas unjuk, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang. Pemilik saham atas unjuk ini harus berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena jika saham tersebut hilang, maka pemilik tidak dapat meminta gantinya.

2. Saham atas nama (registered stock)
     Di atas sertifikat saham dituliskan nama pemiliknya. Cara peralihan dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dengan buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. Jika saham tersebut hilang, pemilik dapat meminta gantinya.

Saham berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemilik, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.  Saham biasa 
      Saham biasa merupakan sumber keuangan utama yang harus ada pada suatu perusahaan publik dan merupakan surat berharga yang paling umum dan dominan diperdagangkan di Bursa Efek. Bodie et al. (2002:97), menjelaskan pengertian saham biasa adalah “kepemilikan atas hak sekuritas oleh pemili k modal perusahaan akan diumumkan kepada masyarakat.” Pemilik berhak menentukan apakah akan menerima dividen atau menduduki posisi di dalam perusahaan.

Ciri-ciri saham biasa adalah sebagai berikut:
•Pemegang saham memiliki hak suara dalam memilih dewan komisaris.
•Hak pemegang saham didahulukan ketika perusahaan menerbitkan saham baru.
•Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas, yaitu sebesar saham yang dimiliki.


2. Saham preferen
     Saham preferen memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian laba dan sisa aset dalam li kuidasi dibandingkan dengan saham biasa. Perbedaannya dengan saham biasa adalah saham preferen yang memiliki dividen yang tetap, namun seperti halnya saham, saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
     Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga dan obligasi), tetapi juga bisa mendatangkan hasil yang dikehendaki investor (Fakhrudin, 2001). 

Ciri-ciri saham preferen adalah sebagai berikut:
•Terdapat beberapa tingkatan yang dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
•Terdapat tagihan terhadap pendapatan dan aktiva, serta mendapat prioritas tinggi dalam pembagian dividen.
•Saham preferen dapat ditukar menjadi saham biasa melalui kesepakatan antara perusahaan dengan pemegang saham.


Senin, 28 Januari 2019

Jenis Label & Barcode

Pengertian Label Barcode
      Label Barcode adalah Media yang digunakan untuk mencetak Barcode menggunakan Printer Barcode. Umumnya label barcode dikemas  dalam bentuk Roll. Jumlah Label Barcode dalam satu Roll tergantung ukuran Label itu sendiri,semakin kecil ukuran maka semakain banyak jumlah labelnya.

Sekilas label barcode ini tampak seperti stiker biasa saja, namun sebenarnya dibutuhkan jenis bahan tertentu agar stiker tersebut dapat dicetak menggunakan printer Barcode dan dapat ditempel dengan baik pada sebuah kemasan. Pemilihan material untuk label barcode sangat bergantung pada kegunaannya sendiri, misalnya untuk barang-barang elektronik seperti akan dibuat dari bahan yang kuat/awet sehingga tidak mudah rusak dan pudar. Sedangkan untuk kemasan barang di supermarket umumnya menggunakan kertas Vallum TTR, sedangkan untuk perparkiran sering memakai Thermal Label.

Label Barcode Semi Code
Ukuran sebuah label juga disesuaikan dengan fungsinya dan penempatan barang itu sendiri. Misalnya sebuah kemasan yang besar umumnya menggunakan barcode dengan ukuran yang besar pula sehingga lebih mudah dibaca oleh barcode scanner di dalam sebuah gudang penyimpanan, sekalipun dengan jarak yang cukup jauh.
Ukuran standard sebuah barcode (per pcs) adalah :
-   26 mm x 15 mm
-   33 mm x 15 mm
-   33 mm x 25 mm
-   48 mm x 33 mm
-   60 mm x 30 mm
-   76 mm x 35 mm
-   100mm x 50 mm 

Label Barcode dapat dibedakan berdasarkan tipe atau karakteristik bahan pembuat label itu sendiri, yaitu :

 1. Semi Coat

Label Semi Coat, permukaan lebih mengkilat. Semi Coat adalah label Barcode dengan karakteristik mempunyai semacam lapisan (coat) pada lapisan stiker paling atas. Lapisan ini berfungsi untuk menutup pori-pori pada kertas stiker agar pada saat mencetak barcode menggunakan printer barcode, unsur carbon ribbon dapat tercetak dengan sempurna. Lapisan ini menyebabkan label terlihat mengkilat dan lebih tahan terhadap cipratan air. Label barcode Semi Coat bisa dibilang label barcode yang paling ekonomis karena harganya lebih murah dibanding label barcode lainnya. Label ini cocok digunakan dengan menggunakan ribbon barcode type Excellent Wax.

2. Vallum TTL

Adalah label barcode dengan karakteristik yang tidak disertai lapisan pada bagian paling atas dari stiker. Hal ini menyebabkan label barcode jenis ini terlihat lebih putih dan bersih dibanding dengan label barcode Semi Coat. Hasil cetak dengan menggunakan label barcode type Vallum ini merekat lebih kuat dibandingkan dengan hasil cetak dengan menggunakan Semi Coat, karena unsur ribbon yang menempel di label diserap oleh label secara sempurna karena pori-pori label tidak tertutup oleh lapisan. Label ini menggunakan ribbon barcode tipe Excellent Wax sama seperti label barcode Semi Coat. Tetapi apabila terkena cipratan air, label ini lebih cenderung cepat rusak karena lapisan kertas stiker tidak terlindungi lapisan dan air langsung terserap oleh kertas stiker.

Label Barcode Vallum TTR
Ciri-ciri Label Barcode Vallum adalah sebagai berikut :
  • Mudahdisobek
  • Hasil cetak bisa rusak apabila digosok secara keras
  • Harga termasuk paling ekonomis
  • Apabila terkena cipratan air lebih cepat rusak
  • Paling cocok dicetak menggunakan Ribbon Wax
  • Hasil cetak lebih kuat daripada Label Semicoated

3. Yufo

Adalah label barcode dengan karakteristik tahan air, tahan panas, dan anti sobek. Label ini cocok digunakan untuk penggunaan di luar ruangan (terkena terik matahari, air hujan dan udara terbuka). Label ini cenderung seperti bahan stiker hologram tetapi tidak mengkilat. Hasil cetak pada label barcode tipe Yufo ini tidak akan hilang meskipun kita gosok dengan kuat. Lem stiker pun lebih kuat dibanding dengan label barcode tipe Semi Coat dan Vallum. Ribbon barcode yang cocok digunakan dengan label ini adalah ribbon barcode dengan type Excellent Resin ( ribbon barcode dengan unsur wax paling rendah ). Dengan segala kelebihannya label barcode ini pun lebih mahal dibandingkan dengan label barcode tipe Semi Coat atau Vallum.

Macam macam Jenis Kode Barcode
Barcode adalah kode berbentuk garis dimana masing masing ketebalannya berbeda sesuai dengan isi kodenya.
Berikut ini beberapa jenis  kode barcode  sesuai dengan kegunaan dan tujuan pemakaian barcode…
  1. (UPC) Uniform Product Code: untuk checkout penjualan, persediaan, dan sebagainya pada toko retail
  2. Code 39 (Code 3 of 9): identifikasi, inventarisasi, dan pengiriman pelacakan
  3. POSTNET: kode pos encoding di US mail
  4. (EAN) European Article Number: sebuah superset dari UPC yang memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara
  5. (JAN) Japanese Article Number: serupa dengan EAN, digunakan dijepang
  6. Bookland: berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku
  7. ISSN barcode: berdasarkan nomor ISSN, digunakan pada majalah di luar AS
  8. Code 128: digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak
  9. Interleaved 2of 5: digunakan dalam industri pelayaran dan gudang
  10. Codabar: digunakan oleh Federal Express, di perpustakaan dan bank darah
  11. (MICR) Magnetic Ink Character Recognition: sebuah font khusus yang digunakan untuk nomor dibagian bawah cek bank
  12. OCR-A: format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor ISBN agar bisa dibaca oleh manusia
  13. OCR-B: digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPS, EAN,JAN, Bookland, ISSN, dan Code 39
  14. Maxicode: digunakan oleh United Parcel Service
  15. PDF417: suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi, dapat terkompresi seperti pada sebuah portable file data (PDF)



barcode dibagi menjadi dua macam berdasarkan dimensinya yaitu satu dimensi (1D-Linear barcode) dan dua dimensi (2D-Matrix Barcode)
berikut ini pengelompokan berdasarkan dimensinya:
A. SATU DIMENSI (1D – LINEAR BARCODE)

-Code 39,
-Code 128,
-CodaBar,
-Code 25 (Interleaved 2 of 5 / ITF),
-Code 93,
-Code 11,
-ITF-14,
-EAN-8,
-EAN-13,
-JAN-8,
-JAN-13,
-UPC-A,
-UPC-E,
-ISBN,
-ISSN,
-Logmars,
-Plessey,
-Telepen,
-FIM,
-Pharmacode,
-Postnet,

B. DUA DIMENSI (2D – MATRIX BARCODE)

-QR Code,
-Micro QR Code,
-AZTEC Code,
-Code ONE,
-Data Matrix,
-Grid Matrix,
-PDF417,
-MicroPDF417,

keuntungan dari menggunakan barcode :
  • Proses Input Data lebih cepat, karena Barcode Scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual
  • Proses Input Data lebih tepat, karena teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data
  • Penelusuran informasi data lebih akurat karena teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi
  • Mengurangi biaya, karena dapat menghindari kerugian dari kesalahan pencatatan data dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual dan berulang ulang
  • Peningkatan kinerja manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih cepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan
  • Memiliki nilai tawar lebih tinggi atau prestise serta kemampuan bersaing dengan saingan atau kompetitor  akan lebih terjaga


Pengertian barcode

Barcode merupakan sejenis kode yang mewakili data atau informasi tertentu (biasanya jenis dan harga barang seperti makanan dan buku).

Kode berbentuk batangan balok dan berwarna hitam putih ini, mengandungi satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa.

Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak bungkusan barang. Kode tersebut akan dibaca oleh alat pengimbas (Barcode reader) yang akan menterjemahkan kode ini kepada data/informasi yang mempunyai arti.

Di supermarket, barcode reader ini biasanya digunakan oleh kasir dalam pencatatan transaksi oleh customer.

Tidak ada satu standard dari kode batang ini, malahan terdapat bermacam-macam standard yang digunakan untuk berbagai keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya.

Sejarah barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca 1980an.

Jenis-jenis barcode

1. Barcode satu dimensi (linear barcodes)

Dari banyak jenis barcode yang berbeda-beda, hanya 6 yang umum digunakan antara lain: EAN, UPC, Interleaved 2 of 5 (ITF), Code 39, Codabar, dan Code 128.

EAN

EAN adalah singkatan dari European Article Number. Ada dua tipe utama barcode EAN: EAN 13 yang menampilkan angka tiga belas digit dan EAN 8 yang mengkodekan delapan digit. Dalam system ini digunakan kata digit dan bukan karakter. Tidak ada karakter Alphabet yang diperkenankan dalam kode ini.

EAN-13

Kode EAN-13 membagi kelompok dalam empat bagian, tiga angka untuk kelompok pertama, 4 angka untuk kelompok kedua, dan 5 angka untuk kelompok ketiga serta satu angka untuk kelompok keempat.

Tiga digit pertama mewakili Negara dimana barcode dikeluarkan, masing-masing Negara berbeda angka (nomor kodenya). Nomor 899 diberikan untuk Indonesia. Tidak ada Negara lain di dunia yang akan memakai angka 899 kecuali Indonesia, angka ini biasanya dikenal sebagai FLAG sehingga tidak mungkin ada nomor yang dikeluarkan di dua Negara terpisah dengan nomor yang sama. Hal ini diatur oleh EAN International. Keempat digit kode berikutnya adalah untuk perusahaan pengguna (manufactur number). Jika perusahaan disebut “ABC” diterbitkan dengan nomor perusahaan “5522”, semua hal yang ditandainya harus mempunyai barcode yang dimulai dengan tujuh angka “8995522”. Karena tidak ada perusahaan Indonesia lainnya yang akan diterbitkan dengan nomor “5522”, maka hal ini tidak akan ada angka duplikasi. Susunan lima digit berikutnya mewakili kode produk dan dialokasikan oleh perusahaan untuk produk-produk unik. Perusahaan harus secara mutlak memastikan bahwa mereka tidak pernah menerbitkan nomor yang sama dua kali. Jika produk diganti dengan cara apapun juga, sekecil apapun jumlahnya (sekalipun sedikit mengganti kemasan dengan menambahkan kata ekstra “NEW FORMULA”), nomor lima digit barus harus dialokasikan.

Dalam rencana produk pertama “ABC”, dengan nomor barcode “00001”, maka akan mempunyai nomor barcode “899552200001”. Untuk melengkapi kode EAN 13 (13 digit), sebuah CHECK DIGIT tercantum pada angka terakhir sesudah 12 digit terpasang. Check digit disusun secara aritmatik dari dua belas digit pertama. Sebuah perangkat lunak desain (barcode) secara otomatis akan dapat menghasilkan (menghitung) check digit ini. Check digit digunakan oleh barcode reader (alat baca barcode) untuk memastikan agar dibaca secara akurat. Reader (alat baca) barcode akan membaca keseluruh tiga belas digit dari kanan ke kiri (sebaliknya), menyusun dari keduabelas pertama angka berapa yang seharusnya menjadi digit ketigabelas dan jika hitungan ini benar, maka reader akan menganggap bahwa keseluruhan kode telah dibaca dengan benar.

EAN-8

Barcode EAN 8 dibuat dengan cara serupa dengan EAN 13. Ketiga digit pertama merupakan Flag, yang diikuti oleh empat digit Pengenal Singkat (Short Identifier) berikutnya. Pengenal ini terdiri dari dua digit nomor perusahaan dan dua angka lainnya untuk produk yang unik. Digit terakhir juga merupakan check digit.

UPC (Universal Product Code)

UPC diciptakan oleh Amerika Serikat yang mewakili Kode Produk Universal (Universal Product Code) dan setara dengan European Article Number, EAN. Kode-kode UPC mudah dilihat mata yang tak terlatih yang hamper tepat sama dengan kode-kode EAN, tetapi hanya akan mengkodekan dua belas digit (UPC-A) dan delapan digit (UPC-E)

INTERLEAVED 2 OF 5

Tipe barcode lainnya adalah yang dikenal dengan nama Interleaved 2 of 5 atau ITF, seperti EAN, maka kode ini merupakan simbologi yang hanya terdiri dari angka-angka tetapi panjangnya dapat berubah-ubah. Satu-satunya factor pembatas untuk panjang kode ITF adalah kemampuan alat baca yang akan digunakan untuk membaca kode tersebut dan juga bahwa ITF harus memiliki jumlah digit genap. ITF digunakan untuk aplikasi industri dimana kode angka saja sudah mencukupi dan juga digunakan dalam lingkungan penjualan eceran untuk menandai BUNGKUS LUAR. ITF juga digunakan oleh pedagang eceran perhiasan, sepatu, garmen/pakaian dll, karena karakter panjangnya yang dapat diubah-ubah.

CODE 39

Code 39 yang juga dikenal sebagai code 3 of 9, merupakan kode pertama berupa Alpha Numeric (huruf dan angka). Kode tersebut dapat membaca seluruh huruf besar abjad dan karakter angka serta karakter tambahan seperti -$ / + % * dan spasi. Huruf kecil tidak dapat dikodekan. Code 39 juga dimulai dan diakhiri dengan tanda bintang (*) yang dikenal sebagai kartakter start/stop dan hanya boleh digunakan pada awal dan akhir kode.

CODABAR

Barcode lain yang umumnya digunakan adalah simbologi CODABAR, seperti Code 39 tetapi hanya angka-angka dan $ - / + saja yang dapat dikodekan. Karakter alpha tidak dapat dikodekan. Codabar juga menggunakan karakter start/stop, yaitu A, B, C dan D dan dapat digunakan sembarang kombinasi: satu untuk memulai kode dan satu untuk mengakhirinya. Dewasa ini simbologi ini sudah jarang digunakan.

CODE 128

Code 128 merupakan symbol barcode yang namanya mendefinisikan kemampuannya untuk mengkodekan seluruh karakter ASCII 128. Simbol ini juga terkenal karena kemampuannya mengkodekan karakter-karakter tersebut dengan menggunakan unsure kode per-karakter yang lebih sedikit sehingga menghasilkan kode yang lebih padat. Kode ini memiliki ciri khusus berupa karakter start dan stop yang unik untuk pengkodean dua arah dan panjangnya dapat diubah-ubah, baik paritas karakter bar maupun spasinya dan sebuah cek character untuk integritas symbol.

2. Barcode dua dimensi

Adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).

Cara kerja barcode

Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut. Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca. Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi. Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse. Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible. Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital. Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer? Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem outpu RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantara, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut.

Manfaat Barcode

Ada banyak manfaat dari barcode ini antara lain:

Pengumpulan Data yang cepat dan dapat diandalkan. Pemasukan data lebih cepat terlaksana; 10,000 kali lebih akurat. Mengurangi Biaya: Biaya tenaga kerja; Mengurangi kerugian pendapatan akibat kesalahan pengumpulan data lapangan. Memudahkan dalam mengatur level persediaan. Meningkatkan kerja manajemen. Pengambilan keputusan lebih baik; Akses cepat kepada informasi yang dibutuhkan.

Topik yang ingin gw angkat kali ini adalah mengenai system analyst. Sebuah topik menarik yang mencoba memaparkan hal-hal seputar system analyst, seperti apa sebenarnya system analyst itu, seperti apakah pekerjaanya, kualifikasi dan pengalaman seperti apakah yang diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam mempekerjakan system analyst, dan seberapa besar gaji seorang system analyst itu.

System analyst merupakan suatu profesi yang banyak diminati oleh masyarakat dari belahan dunia manapun. Salah satu negara yang sangat appreciate dengan profesi ini adalah Inggris. Di Inggris, jumlah peminat dari profesi ini memiliki jumlah yang besar, terutama di London dan beberapa kota di wilayah asia tenggara Inggris.

Seorang system analyst harus mampu mengakses sistem IT yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan kemudian membuat improvement-nya. Tugas system analyst yaitu mengidentifikasi kebutuhan klien (perusahaan), kemudian membuat draft mengenai rencana yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti system IT tersebut. Setelah itu membuat proposal mengenai studi analisa kelayakan (feasibity studies) dan membuat rekomendasinya. Setelah itu, kita mulai mendirikan sebuah sistem dari rekomendasi yang sudah di-improve sebelumnya. Sistem baru ini kemudian di-install dan di-upgrade, dicoba diterapkan di perusahaan dan diuji apakah sudah bekerja dengan efisien atau belum. Setelah sistem ini benar-benar bekerja dengan efisien, reliable dan flexible enough untuk diterapkan, kita dapat mengadakan pelatihan mengenai instruksi manual kepada para staf agar mampu menyesuaikan dengan sistem yang baru atau upgraded system.

System analyst harus mampu memahami beberapa software yang mampu menunjang pekerjaannya seperti SQL, Visual Basic, C++, Java, Unified Modelling Language (UML), dan SAP business software applications.

Standarnya, system analyst bekerja 37 – 40 jam per minggu, namun semuanya bergantung pada klien. Jika mendadak ada claim, maka bisa jadi system analyst harus mengejar deadline dan terpaksa mengorbankan waktu liburnya untuk overtime.

Pada dasarnya, system analyst dibagi menjadi tiga tingkat yaitu newly qualified systems analyst, experienced analyst, dan senior analyst. Setiap tingkatan memiliki kualifikasi yang berbeda sesuai dengan kualifikasi dan pengalamannya masing-masing.

Pengertian Barcode
Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.

Sekarang barcode dapat dijumpai dimana-mana.Di supermarket, swalayan, atau di warung-warung yang ada di sekitar kita, banyak sekali kita jumpai produk-[roduk yang terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat informasi atau data yang biasanya berupa data angka. Angka tersebut biasanya juga tercantum di bawah barcode tersebut.

Jenis-jenis Barcode
Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini adalah jenis barcode yang sering digunakan:

Code 39 


Sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai (scanner).

Universal Product Code (UPC)-A 

Terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data,
1 check digit : untuk kebutuhan industri retail.

UPC-E



Terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.

European Articles Numbering (EAN)-8 

Terdiri dari 8 digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit data, 1 check digit.

EAN-13 atau UPC-A versi Eropa 

Terdiri dari 13 digit, yaitu 12 digit data, 1 check digit

TIpe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.

Cara Membaca Barcode
1.      Barcode terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis garis hitam adalah bagian dari kode.
2.      Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis = “1”, yang sedang = “2”, yang lebih tebal = “3”, dan yang paling tebal = “4”.
3.      Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112
Standar barcode retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri 13 digit, dengan pembagian digitnya:
1.      Kode negara atau kode sistem: 3 digit pertama barcode menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
2.      Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
3.      Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
4.      Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari barcode, digunakan untuk verifikasi bahwa barcode telah dipindai dengan benar