1.
Budaya
Tujuan dari pemasaran adalah
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih
baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara
individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan
barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Studi konsumen memberikan
petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan
harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan
pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen. Pemasar harus
sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa
fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT.
Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil
keluarga ideal terbaik Indonesia.
Perilaku pembelian konsumen
sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling
dalam adalah faktor budaya.
Berikut beberapa defenisi budaya
menurut beberapa ahli :
a)
Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa,
tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang
dijadikan miliknya dengan belajar.
b)
Menurut E.B. Taylor
Budaya adalah suatu keseluruhan
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia
sebagai anggota masyarakat.
c)
Menurut Linton
Budaya adalah keseluruhan dari
pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan
diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
d)
Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah semua rancangan
hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit,
rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial
untuk perilaku manusia.
Dari beberapa defenisi di atas
dapat disimpulkan bahwa budaya adalah segala nilai, pemikiran, dan simbol yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan
masyarakat. Rumah, kendaraan, peralatan elektronik, dan pakaian adalah
contoh-contoh produk yang bisa dianggap sebagai budaya masyarakat.
Produk dan jasa memainkan peranan
yang yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa
pesan makna budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma, dan
kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan
ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen.
Produk, swalayan, pusat belanja,
merek dan kemasan sering menggambarkan makna budaya atau simbolik. Makna budaya
yang telah melekat kepada produk akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk
pemilikan produk, pertukaran, pemakaian, dan pembuangan. Proses komunikasi
makna budaya.
a)
Budaya Populer
Masyarakat modern yang hidup di
semua negara memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya popular. Budaya popular
dapat diperoleh dan dibeli dengan mudah, dan akan mempengaruhi perilaku
konsumen. Yang termasuk ke dalam jenis budaya popular adalah :
1)
Iklan
2)
Televisi
Televisi telah menjadi media yang
sangat banyak menciptakan budaya popular, dan banyak digunakan oleh para
produsen dalam menyampaikan iklan.
3) Musik
4) Radio
5) Komputer
6) Pakaian dan asesoris
7) Permainan
8) Film
Film telah mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Hampir setiap hari dan malam,
semua statsiun televisi menayangkan beragam film baik untuk orang dewasa,
anak-anak maupun remaja.
b)
Budaya dan Strategi Pemasaran
Pemahaman tentang budaya suatu
masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan
oleh konsumen. Selama berabad-abad bangsa Indonesia telah memiliki budaya untuk
menggunakan tumbuh-tumbuhan lokal untuk merawat kecantikan, menjaga kebugaran
tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Beberapa orang yang memiliki insting bisnis
memanfaatkan pengetahuan budaya tersebut untuk membuat produk-produk obat
tradisional atau yang dikenal sebagai jamu. Beberapa strategi pemasaran bisa
dilakukan berkenaan dengan pemahaman budaya suatu masyarakat.
Dengan memahami budaya suatu
masyarakat, pemasar dapat merencanakan stretegi pemasaran sebagai berikut :
(1)
Menciptakan ragam produk
Beragamnya budaya dalam berbagai
masyarakat bagi pemasar seharusnya menjadi peluang yang sangat baik. Contoh:
budaya mudik lebaran, yaitu membutuhkan banyak sekali barang-barang yang
diperlukan oleh para pemudik dari pakaian baru, sajadah, sarung, kue dan lain
sebagainya
(2)
Segmentasi pasar
Ritual budaya yang dijalankan
oleh suatu masyarakat merupakan satu segmen pasar tersendiri.misalnya saja
ritual budaya ulang tahun, dimana pemasar dapat menciptakan produk-produk yang
khusus yang biasa dipakai dalam acara ulang tahun tersebut
(3)
Promosi Strategi
promosi dapat difokuskan pada segmen sasaran
saja agar efektif dan efesien. Namun demikian, pemahaman budaya juga bisa
dijadikan dasar untuk memosisikan produk melalui iklan. Iklan dirancang
sedemikian rupa, sehingga isinya memosisikan produk untuk ritual budaya-budaya
tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar