Untuk mengembangkan perusahaan
supaya berhasil tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai dengan
aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Bisnis tidak akan
sukses kecuali jika memenuhi berbagai perubahan yang terjadi dalam menjalankan
bisnis. Untuk itu diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam
mengelola sebuah bisnis.
Seiring globalisasi dan
persaingan bebes menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan
strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan
suatu strategi yang tetap agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan
memperbaiki kinerjanya. Salah satu strategi perusahaan yaitu strategi
pertumbuhan, yang berarti berkaitan erat dengan langkah yang ditempuh oleh
perusahaan untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
Strategi pertumbuhan adalah
strategi bersaing yang berusaha mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai
dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang
perusahaan. Strategi ini dilakukan pada kondisi bisnis yang tumbuh dan
berkembang, meliputi:
a.
Konsentrasi
Strategi konsentrasi adalah jenis
strategi pertumbuhan dan merupakan strategi yang paling umum dijumpai pada
berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya memfokuskan pada satu lini bisnis
utamanya dengan menonjolkan prinsip ‗melakukan satu hal dengan sangat baik.
Strategi konsentrasi digunakan
bagi perusahaan yang memiliki bisnis tunggal untuk mengejar pertumbuhannya.
Fokus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan perusahaan
dengan mengonsentrasikan pada bisnis intinya. Perusahaan yang menerapkan
strategi konsentrasi dapat memilih salah satu strategi konsentrasi berikut ini:
1) Perusahaan berusaha
meningkatkan tingkat penggunaan barang dari
konsumen yang sudah dimiliki.
2) Perusahaan berusaha menarik
pelanggan yang dimiliki pesaing dan dialihkan menjadi calon konsumen
perusahaan.
3) Perusahaan dapat mencoba
menarik calon pembeli baru yang selama ini
belum menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan
pesaing.
b.
Perluasan Pasar
Strategi pengembangan pasar
(market development) merupakan strategi yang memasarkan produk atau jasa saat
ini kepada konsumen di segmen pasar yang baru maupun di wilayah area geografis
pasar yang baru.
Strategi pengembangan pasar pada
umumnya menempati urutan kedua strategi pertumbuhan setelah strategi
konsentrasi, karena relatif tidak mahal dan tidak berisiko. Pilihan
pengembangan pasar dilakukan dengan berusaha menarik calon pembeli baru yang
selama ini belum menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan
pesaing. Strategi ini dapat diterapkan dengan cara :
1)
Menjual produk yang sudah ada ke pasar baru
dengan memasuki/menambahsaluran
distribusi yang baru.
2) Memperluas pasar pada tambahan
area geografis dan segmen pasar yang berlainan untuk memaksimalkan potensi yang
ada.
3) Mendorong konsumen untuk
mencoba memakai produk dengan diberikan contoh sampel produk untuk dicoba.
4) Mengidentifikasi kegunaan baru
dari produk yang ada saat ini maupun mengemas ulang dengan kemasan yang lebih
ekonomis, praktis dan mudah dibawa.
5) Mempromosikan di media yang
baru dengan menggunakan teknik promosi yang lebih kreatif.
6) Menawarkan harga yang lebih
menarik dalam mempromosikan di wilayah baru dengan segmen yang baru.
7) Mengubah konten iklan, dan
penempatannya dari publikasi perdagangan ke surat kabar.
8) Membuka kantor cabang baru di kota, daerah,
atau negara lain maupun menambah penjualan personalnya.
c.
Pengembangan Produk
Strategi dengan melakukan
perubahan produk secara subtansial dan atau membuat produk yang sebelumnya
belum pernah dihasilkan sebagai produk baru. Perusahaan berusaha bertahan,
memperkuat posisi, dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar dengan
menggunakan tambahan pilihan produk/jasa yang baru. Perusahaan menggunakan
pilihan pengembangan perubahan produk secara substansial untuk menarik
pelanggan di pasar yang telah ada maupun yang dimiliki pesaing. Pelanggan yang
dimiliki pesaing untuk dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi
perusahaan. Strategi pengembangan produk termasuk usaha memperpanjang daur
hidup produk untuk memanfaatkan reputasi atau merek yang menguntungkan, dapat
diterapkan dengan cara :
1) Memperkenalkan model produk
yang lebih bervariasi.
2) Menyempurnakan atau
memodifikasi produk yang telah ada sebagai produk baru.
3) Memperjelas keunikan dan
kelebihan produk dibanding yang dimiliki pesaing.
4) Memberikan tambahan pada
bentuk, pilihan, ukuran, dan kandungan yang baru terhadap suatu produk.
d.
Integrasi Horizontal
Strategi integrasi horizontal
merupakan strategi untuk memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan
perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dengan jenis
operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau
merger bisnis pesaing, yang mempunyai lini bisnis yang sama, dengan tujuan
meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke pasar dan teknologi yang
baru.
Alasan yang mendasari pilihan
strategi integrasi horizontal adalah perusahaan berusaha memperbesar penguasaan
pangsa pasar, yang diharapkan dapat memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki.
Perusahaan dapat bersaing dalam medan yang lebih luas, jika perusahaan mampu
melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam satu
industri dan berpeluang menjadi perusahaan yang dominan.
Integrasi horizontal juga
diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan yang sekarang atau yang
potensial bagi pelanggan dan pemasok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengambil pangsa pasar, fasilitas produksi, outlet distribusi atau teknologi
dalam penelitian dan pengembangan maupun dengan mengakuisisi perusahaan lain
yang sejenis dalam industri yang sama.
e.
Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal
merupakan strategi pertumbuhan karena melakukan perluasan usaha dengan menambah
bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang usaha dari perusahaan
distributornya. Strategi ini dalam menghasilkan pertumbuhan melalui pertumbuhan
internal atau mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-tahap proses
produksi-konsumsi dari hulu ke hilir.
Strategi ini bertujuan untuk
memperoleh kontrol yang lebih besar atas suatu lini bisnis serta meningkatkan
profit melalui efisiensi dan upaya penjualan yang lebih baik. Terdapat dua
jenis integrasi vertikal, yaitu :
1)
Integrasi Vertikal ke Belakang
Integrasi vertikal ke belakang
atau ke arah hulu merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian atas
pasokan bahan baku, sumber daya atau jasa. Ini terjadi jika perusahaan
menguasai atau membeli perusahaan pemasoknya dengan menjadi pemasoknya sendiri.
Sebagai contoh, sebuah produsen kemeja mengakuisisi produsen tekstil dengan
membeli sahamnya, atau membeli asetnya, karena perusahaan yang dibeli
beroperasi pada tahap sebelumnya dari rangkaian proses produksi.
2)
Integrasi Vertikal ke Depan
Integrasi vertikal ke depan atau ke arah hilir
merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian terhadap distribusi output
maupun terhadap pengecer atas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri. Ini terjadi jika perusahaan
menguasai atau membeli perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen, seperti
distributor pedagang beras, pedagang eceran, dan konsumen industri.
f.
Diversifikasi Konsentrik (Menambahkan
produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama )
Strategi diversifikasi konsentris
merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk pada bisnis baru yang masih
terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis yang dilakukan
perusahaan pada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris menekankan pada
kesamaan dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan teknologi, dengan
sinergi pasar produk.
Implementasi strategi ini cocok
dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat, tetapi daya
tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi
bisnis yang memiliki jenis teknologi yang terkait, komplementaritas pemakaian
antar produk, kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran distribusi yang
digunakan, dan pasar yang dilayani sama dengan perusahaan induknya yang
mengakuisisi. Strategi ini bertujuan agar perusahaan mendapat sinergi,
efisiensi, atau pengaruh pasar yang lebih besar serta membagi resiko dengan
prinsip ‗membagi telur ke berbagai keranjang‘ melalui penggunaan bersama sumber
daya yang dimiliki tapi bukan saling ketergantungan. Penekanan strategi ini
adalah membangun kapabilitas sumber daya kunci dan kompetensi inti perusahaan.
g.
Diversivikasi Konglomerasi
Strategi diversifikasi
konglomerat merupakan strategi pertumbuhan dengan menambah atau mengakuisisi
yang lini bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk atau jasa baru yang
tidak berkaitan, kepada pelanggan baru. Motivasi perusahaan melakukan strategi
ini adalah sinergi keuangan dengan mencari keseimbangan dalam portofolio
perusahaan antara bisnis yang keuntungannya stabil.
Motivasi dari perusahaan yang
mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham perusahaan, meningkatkan tingkat
pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat,
meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika terdapat sinergi antara
perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi.
Strategi ini cocok dilakukan bila
posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata dan daya tarik industrinya
rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong perusahaan mengalihkan upaya
pengembangannya ke industri lain.
0 komentar:
Posting Komentar