Senin, 13 November 2017

Strategi Pertumbuhan


Untuk mengembangkan perusahaan supaya berhasil tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai dengan aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Bisnis tidak akan sukses kecuali jika memenuhi berbagai perubahan yang terjadi dalam menjalankan bisnis. Untuk itu diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah bisnis.

Seiring globalisasi dan persaingan bebes menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing.  Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tetap agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu strategi perusahaan yaitu strategi pertumbuhan, yang berarti berkaitan erat dengan langkah yang ditempuh oleh perusahaan untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Strategi pertumbuhan adalah strategi bersaing yang berusaha mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Strategi ini dilakukan pada kondisi bisnis yang tumbuh dan berkembang, meliputi:

a.     Konsentrasi
Strategi konsentrasi adalah jenis strategi pertumbuhan dan merupakan strategi yang paling umum dijumpai pada berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip ‗melakukan satu hal dengan sangat baik.
Strategi konsentrasi digunakan bagi perusahaan yang memiliki bisnis tunggal untuk mengejar pertumbuhannya. Fokus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan mengonsentrasikan pada bisnis intinya. Perusahaan yang menerapkan strategi konsentrasi dapat memilih salah satu strategi konsentrasi berikut ini:

1) Perusahaan berusaha meningkatkan tingkat penggunaan barang dari   konsumen yang sudah dimiliki.

2) Perusahaan berusaha menarik pelanggan yang dimiliki pesaing dan dialihkan menjadi calon konsumen perusahaan.

3) Perusahaan dapat mencoba menarik calon pembeli baru yang selama ini  belum menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan pesaing. 

b.    Perluasan Pasar
Strategi pengembangan pasar (market development) merupakan strategi yang memasarkan produk atau jasa saat ini kepada konsumen di segmen pasar yang baru maupun di wilayah area geografis pasar yang baru.
Strategi pengembangan pasar pada umumnya menempati urutan kedua strategi pertumbuhan setelah strategi konsentrasi, karena relatif tidak mahal dan tidak berisiko. Pilihan pengembangan pasar dilakukan dengan berusaha menarik calon pembeli baru yang selama ini belum menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan pesaing. Strategi ini dapat diterapkan dengan cara :

1)    Menjual produk yang sudah ada ke pasar baru dengan  memasuki/menambahsaluran distribusi yang baru.

2) Memperluas pasar pada tambahan area geografis dan segmen pasar yang berlainan untuk memaksimalkan potensi yang ada.

3) Mendorong konsumen untuk mencoba memakai produk dengan diberikan contoh sampel produk untuk dicoba.

4) Mengidentifikasi kegunaan baru dari produk yang ada saat ini maupun mengemas ulang dengan kemasan yang lebih ekonomis, praktis dan mudah dibawa.

5) Mempromosikan di media yang baru dengan menggunakan teknik promosi yang lebih kreatif.

6) Menawarkan harga yang lebih menarik dalam mempromosikan di wilayah baru dengan segmen yang baru.

7) Mengubah konten iklan, dan penempatannya dari publikasi perdagangan ke surat kabar.

8) Membuka kantor cabang baru di kota, daerah, atau negara lain maupun menambah penjualan personalnya.

c.     Pengembangan Produk
Strategi dengan melakukan perubahan produk secara subtansial dan atau membuat produk yang sebelumnya belum pernah dihasilkan sebagai produk baru. Perusahaan berusaha bertahan, memperkuat posisi, dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar dengan menggunakan tambahan pilihan produk/jasa yang baru. Perusahaan menggunakan pilihan pengembangan perubahan produk secara substansial untuk menarik pelanggan di pasar yang telah ada maupun yang dimiliki pesaing. Pelanggan yang dimiliki pesaing untuk dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi perusahaan. Strategi pengembangan produk termasuk usaha memperpanjang daur hidup produk untuk memanfaatkan reputasi atau merek yang menguntungkan, dapat diterapkan dengan cara :
1) Memperkenalkan model produk yang lebih bervariasi.
2) Menyempurnakan atau memodifikasi produk yang telah ada sebagai produk baru.
3) Memperjelas keunikan dan kelebihan produk dibanding yang dimiliki pesaing.
4) Memberikan tambahan pada bentuk, pilihan, ukuran, dan kandungan yang baru  terhadap suatu produk.  

d.    Integrasi Horizontal
Strategi integrasi horizontal merupakan strategi untuk memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dengan jenis operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau merger bisnis pesaing, yang mempunyai lini bisnis yang sama, dengan tujuan meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke pasar dan teknologi yang baru.

Alasan yang mendasari pilihan strategi integrasi horizontal adalah perusahaan berusaha memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang diharapkan dapat memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki. Perusahaan dapat bersaing dalam medan yang lebih luas, jika perusahaan mampu melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam satu industri dan berpeluang menjadi perusahaan yang dominan.

Integrasi horizontal juga diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan yang sekarang atau yang potensial bagi pelanggan dan pemasok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengambil pangsa pasar, fasilitas produksi, outlet distribusi atau teknologi dalam penelitian dan pengembangan maupun dengan mengakuisisi perusahaan lain yang sejenis dalam industri yang sama.

e.    Integrasi Vertikal  
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi pertumbuhan karena melakukan perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang usaha dari perusahaan distributornya. Strategi ini dalam menghasilkan pertumbuhan melalui pertumbuhan internal atau mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-tahap proses produksi-konsumsi dari hulu ke hilir.
Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas suatu lini bisnis serta meningkatkan profit melalui efisiensi dan upaya penjualan yang lebih baik. Terdapat dua jenis integrasi vertikal, yaitu :

1)    Integrasi Vertikal ke Belakang
Integrasi vertikal ke belakang atau ke arah hulu merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian atas pasokan bahan baku, sumber daya atau jasa. Ini terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan pemasoknya dengan menjadi pemasoknya sendiri. Sebagai contoh, sebuah produsen kemeja mengakuisisi produsen tekstil dengan membeli sahamnya, atau membeli asetnya, karena perusahaan yang dibeli beroperasi pada tahap sebelumnya dari rangkaian proses produksi.

2)    Integrasi Vertikal ke Depan
 Integrasi vertikal ke depan atau ke arah hilir merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian terhadap distribusi output maupun terhadap pengecer atas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri. Ini terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen, seperti distributor pedagang beras, pedagang eceran, dan konsumen industri.

f.      Diversifikasi Konsentrik (Menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama )
Strategi diversifikasi konsentris merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk pada bisnis baru yang masih terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis yang dilakukan perusahaan pada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris menekankan pada kesamaan dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan teknologi, dengan sinergi pasar produk.

Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat, tetapi daya tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi bisnis yang memiliki jenis teknologi yang terkait, komplementaritas pemakaian antar produk, kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran distribusi yang digunakan, dan pasar yang dilayani sama dengan perusahaan induknya yang mengakuisisi. Strategi ini bertujuan agar perusahaan mendapat sinergi, efisiensi, atau pengaruh pasar yang lebih besar serta membagi resiko dengan prinsip ‗membagi telur ke berbagai keranjang‘ melalui penggunaan bersama sumber daya yang dimiliki tapi bukan saling ketergantungan. Penekanan strategi ini adalah membangun kapabilitas sumber daya kunci dan kompetensi inti perusahaan.  

g.     Diversivikasi Konglomerasi
Strategi diversifikasi konglomerat merupakan strategi pertumbuhan dengan menambah atau mengakuisisi yang lini bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk atau jasa baru yang tidak berkaitan, kepada pelanggan baru. Motivasi perusahaan melakukan strategi ini adalah sinergi keuangan dengan mencari keseimbangan dalam portofolio perusahaan antara bisnis yang keuntungannya stabil. 

Motivasi dari perusahaan yang mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham perusahaan, meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika terdapat sinergi antara perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi. 

Strategi ini cocok dilakukan bila posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata dan daya tarik industrinya rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong perusahaan mengalihkan upaya pengembangannya ke industri lain.

0 komentar:

Posting Komentar