Senin, 20 November 2017

Strategi Pemasaran Tiap Tahap Siklus Kehidupan Produk

Pengelolaan strategi siklus hidup didasarkan kepada keempat tahapan siklus hidup produk, yaitu tahap perkenalan, tahap petumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan. Berikut adalah 4 strategi dalam tiap siklus kehidupan produk, diantaranya :

1.     Strategi Pemasaran Tahap Perkenalan

         Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk (2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yaitu:

a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming), Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merk.

b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming), Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.

c. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration), Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.

d. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration), Peluncuran produk dengan harga  rendah dan promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial. 

Para pelopor tahu bahwa persaingan akhirnya akan tiba dan menyebabkan harga serta pangsa pasar menurun. Frey telah menggambarkan 5 tahap persaingan (competitive cycle) yang harus diantisipasi pelopor yaitu :

a. Awalnya pelopor pemasok tunggal, dengan 100% kapasitas produksi dan penjualan. Tahap kedua, penetrasi persaingan, dimulai ketika pesaing baru membangun kapasitas produksi dan memulai penjualan komersial. Pesaing lain juga ikut masuk, dan pangsa kapasitas produksi serta pangsa penjualan pasar turun. Semakin banyaknya pesaing yang memasuki pasar dan menetapkan harga yang lebih rendah daripada pemimpin pasar menyebabkan persepsi mengenai nilai relatif tawaran pemimpin menurun, memaksa pengurangan premi harga dari pemimpin. 

b. Kapasitas cinderung dibangun berlebih selama tahap pertumbuhan cepat. Ketika terjadi penurunan siklikal, kelebihan kapasitas industri akan menurunkan margin ketingkat yang lebih rendah. Para pesaing baru memutuskan untuk tidak masuk, dan pesaing yang telah ada berusaha untuk memperkuat posisinya.

c. Stabilitas pangsa pasar diikuti oleh tahap persaingan komuditas. Produk dipandang sebagai komuditas, pembeli tidak lagi membayar premi harga, dan pemasok hanya memperoleh tingkat pengembalian investasi dan rata-rata. Pada titik ini, tahap penarikan dimulai. Pelopor mungkin memutuskan untuk memperbesar pangsa pasar saat perusahaan lain menarik diri.


2.     Strategi Pemasaran Tahap

        Pertumbuhan Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat. Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar selama mungkin:

a. Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri-ciri atau fitur-fitur produk, serta memperbaiki modelnya.
b. Menambah model baru dan produk penyerta (misal: produk dengan ukuran berbeda, rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama).
c. Memasuki segmen pasar baru.
d. Meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.
e. Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (productpreference advertising).
f. Menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang sensitif terhadap harga.

Dalam tahap pertumbuhan perusahaan yang melakukan strategi perluasan pasar yang akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan menambah biaya yang cukup besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan menghadapi pilihan antara pangsa pasar yang besar dan keuntungan saat ini yang tinggi. Dengan mengeluarkan uang untuk peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi  posisi yang dominan. Dengan kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.


1.     Strategi Pemasaran Tahap Kedewasaan

        Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan produk berada pada tahap kedewasaan dari siklus hidup. Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:

a.     Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity): Tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru.

b.    Fase kedewasaaan stabil (stable maturity): Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.

c.     Fase kedewasaan menurun (decaying maturity): Penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain. 


Kelebihan produk, persaingan sangat ketat, mereka membuat niche pasar, dan penurunan harga. Yang mendominasi adalah perusahaan kuat. Konsentrasi sumber daya mereka ada pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.Terdapat tiga cara bermanfaat yang mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:

a. Modifikasi pasar (market modification): dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing. Perusahaan dapat berusaha memperluas pasar bagi merek yang telah dewasa dengan mengatur 2 faktor yang membentuk volume penjualan. Perusahaan dapat berusaha memperluas jumlah pemakai merek dengan menarik orang yang bukan pemakai. Selain itu perusahaan dapat memperluas jumlah pengguna merek dengan cara memenangkan pelanggan pesaing. Contohnya pendekatan ini banyak digunakan oleh perusahaan sabun mandi seperti sabun lifebuoy selalu membujuk pelanggan pengguna sabun nuvo.

b. Modifikasi produk (product modification): meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.

c. Modifikasi bauran pasar (marketing program modification): Para manager dapat berusaha mendorong penjualan dengan memodifikasi berbagai unsur bauran pemasaran lain, dengan membuat daftar pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1) Harga. Apakah pemotongan harga menarik pembeli baru? Jika iya haruskah daftar harga diturunkan, atau harga diturunkan melalui harga khusus diskon untuk pembelian awal atau untuk jumlah banyak, dengan menanggung biaya pengangkutan atau dengan syarat kredit yang lebih mudah? Ataukah lebih baik menaikkan harga sebagai tanda mutunya lebih unggul.
2) Distribusi. Dapatkah perusahaan memperoleh dukungan dan rak panjang yang lebih banyak di toko yang telah ada? Dapatkah memasuki lebih banyak lagi? Dapatkah perusahaan memperkenalkan produk ke saluran distribusi baru?
3) Periklanan. Haruskah pengeluaran iklan ditingkatkan? Haruskah pesan atau kata-kata dalam iklan diubah? Haruskah bauran medianya diubah? Haruskah waktu, frekuensi, atau ukuran iklan diubah?
4) Promosi. Haruskah perusahaan meningkatkan promosi penjualan, transaksi tawar menawar, kupon pembulatan sen kebawah, rabat, garansi, hadiah, dan undian?
5) Penjualan personal. Haruskah jumlah dan mutu wiraniaga ditingkatkan? Haruskah dasar spesialisasi tenaga penjualan diganti? Haruskah daerah penjualan ditinjau kembali? Haruskah tenaga penjualan insentif diganti? Dapatkah rencana penjualan melalui telepon diperbaiki?
6) Pelayanan. Dapatkah perusahaan mempercepat pengiriman? Dapatkah perusahaan memperluas bantuan teknis bagi pelanggan? Dapatkah perusahaan memberikan lebih banyak kredit?

2.     Strategi Pemasaran Tahap Penurunan

         Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah beban bagi perusahaan maupun  karyawan. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu :karyawan. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu :
a. Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi pasar.
b. Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.
c. Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak menguntungkan.
d. Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.
e. Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.  
 



0 komentar:

Posting Komentar