Majunya suatu usaha sangat berhubungan dengan
manajemen bisnis, sedangkan laju pertumbuhan suatu perusahaan dipengaruhi oleh
banyak hal seperti usaha pengembangan produk baru, konsep penjualan (sales concept) dan konsep pemasaran
(marketing concept), oleh karena itu dalam kegiatan sales concept dan marketing
concept tidak terlepas dari kegiatan promosi (sales promotion) dan kegiatan display, sales promotion merupakan
hal untuk mempromosikan barang secara langsung agar menarik minat calon pembeli
terhadap produk yang dipromosikan.
Komunikasi peritel dengan pelanggannya tidak
selalu menggunakan media massa seperti dengan suara di radio, dengan tulisan
dan gambar seperti di majalah dan koran, ataupun dengan media suara dan gambar
seperti di televisi. Komunikasi dapat terjadi melalui gambaran visual, lay out
maupun display produk di dalam toko. Komunikasi visual adalah komunikasi
perusahaan ritel atau toko dengan konsumennya melalui wujud fisik, seperti
identitas toko, lay out dan display maupun in-store
communication. Dalam hal ini display merupakan suatu peragaan untuk
mempengaruhi konsumen melalui demontrasi pemajangan barang sehingga memperoleh
kesan tersendiri bagi konsumen (semi personal). Salah satu penentu keberhasilan
dalam bisnis ritel adalah cara mendisplay produk dengan benar. Sistem display
berkaitan erat dengan jenis barang, ukuran, warna, rasa, kemasan, bentuk
penataan, dan seterusnya.
Display (penataan produk) merupakan salah
satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas yang
satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam
toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri
(swalayan) seperti mini market, supermarket maupun
hypermarket. belakangan, display yang dilakukan oleh para peritel modern
berkembang semakin inovatif, terutama sejak semakin banyaknya peritel yang
memahami konsep dan pemanfaatan alat bantu display (visual merchandising) yang kini semakin populer. bentuk arsitektur
sebuah toko menunjukkan status sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi
setempat. dahulu, bentuk ritel berupa toko-toko milik suatu keluarga yang
berdiri sendiri. Kini berubah menjadi toko-toko di dalam satu arcade atau suatu
mall di mana arcade, promenade, gallery, sebagai satu area
terlindung dengan suasana menyenangkan. Konsep ini menjadi gambaran makin
besarnya kebutuhan ruang wisata belanja.
Marc Gobe, penulis buku pemasaran dalam salah
satu buku terlarisnya, Emotional Branding
mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail) yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi.
Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri. Retailing has become advertising. Hal ini diperoleh lewat kekuatan
ritel-ritel yang tak semata karena menawarkan harga produk yang murah.
Melainkan lebih karena kecerdikan retailer menciptakan kesan nyaman kepada
konsumen saat menghadapi produk dalam sebuah pusat perbelanjaan.
Penataan produk adalah suatu cara pengaturan barang
dagangan yang diterapkan perusahaan dengan semenarik mungkin untuk memikat
pelanggan. Untuk dapat memvisualisasikan penataan produk yang menarik perlu
perencanaan yang optimal. Selain itu, untuk memperoleh hasil yang baik
memerlukan desainer penataan produk yang profesional, sumber daya manusia yang
menguasai tetang display, memahami jenis produk, mutu, dan spesfikasi barang
yang akan ditata, megetahui segmentasi pasar yang akan dijadikan sasaran, serta
kode etik dalam penjualan.
a. Pengertian Penataan Produk/Penataan Barang
Dagangan.
Menata produk dikenal dengan banyak istilah
diantaranya yaitu : display, visual merchandising, merchandise presentation dan
lain sebagainya. Sedangkan pengertian display dapat dilihat sebagai berikut:
Ngadiman
(2008 : 329) menyatakan bahwa Display: tata letak barang dengan memperhatikan
unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan agar
terkesan menarik dan mengarahkan konsumen untuk melihat, mendorong, dan
memutuskan untuk membeli.
Kegiatan
menata / menyusun barang dagangan dengan menggunakan media / alat (Fixture) dan
kaidah – kaidah tertentu, agar barang dagangan dapat di komunikasikan / di
informasikan dengan jelas dan menarik kepada konsumen
Suatu
cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan
tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.
William
J.Shultz, menyatakan “Display consist of
simulating customers attention and interest
in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store,
through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara mendorong
perhatian dan minat konsumen pada
toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal ).
Salah satu cara memikat pelanggan adalah dengan cara membiarkan calon pembeli
untuk melihat, meraba, memegang, mencicipi, mengendarai, mencoba dan sebagainya
agar dia mengetahui fungsi barang tersebut.
Menurut
Buchari Alma (2004:189) adalah
sebagai berikut “ Display ialah
keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang, tapi didorong
oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.”
Pelaksanaan display
yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan dalam self sevice, hal ini dapat dilihat di setiap para penjual, baik
penjual asongan, warung kecil, toko, bahkan mega mall. Adapun tujuan pendisplay
adalah sebagai berikut:
Antetion dan interest customer, yaitu
untuk menarik perhatian para pembeli dengan cara menggunaka lampu warna warni,
pernak pernik, cat dinding yang bervariasi warnanya bila perlu diberikan
hiasan, plang toko yang besar dan sebagainya.
Desiser dan action customer, yaitu
untuk menimbulkan keinginan-keinginan Calon pembeli sehingga tertarik untuk
memiliki barang yang di pamerkan/pajang,dengan cara menghias tempat barang
dagang, memberikan label harga yang besar bila discon, bahkan menghias barang
daganga dengan hiasan yang menarik dan melengkapinya dengan pelengkap lainnya
dan sebagainya.
Penataan Produk (Display) dapat dibagi dalam beberapa bagian
Penataan produk (display) dapat dapat dibagi dalam beberapa bagian diantaranya
adalah sebagai berikut :
Window Display
Window display adalah
pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha atau
mmajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan
sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.
Window display adalah
untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.window
display hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan saja, tanpa dapat
disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih mudah. Bila konsumen
ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilahkan untuk masuk lebih
memperjelas pengamatannya.
Tujuan display
Untuk menarik perhatian pelanggan
Menemancing minat pelanggan
Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika untuk membeli)
Menimbulkan daya tarik
Menyatakan berkualitas dengan harga terjangkau
Interior Display
Yaitu
memajangkan barang-barang dagangan, gambar-gambar, kartu harga, simbol-sibol,
boneka, yang unik, menarik, lucu, antik yang dipajang di dalam etalase,
gondola, meja, rak di dalam toko. Barang-barang yang dipajang dengan interior
display adalah barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Interior
display terbagi atas beberapa bagian yatiu:
Open display, yaitu barang dipajang pada tempat terbuka
sehingga pembeli mudah untuk melihat
dan mengamati, memilih barang dagangan tersebut tanpa bantuan petugas penjual
(pramuniaga), misalnya self display, island display (barang-barang diletakkan
diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau-pulau).
Kebaikan dari
open interior display antara lain;
·
Barang dagangan dapat dijual dengan cepat
·
Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan
susunan pajangan bilamana sewaktu waktu diperlukan.
·
Alat alat yang dipakai untuk memamerkan barang
sederhana.
·
Barang yang dipajangkan biasanya :
·
Barang barang yang lama lakunya
·
Barang barang yang ingin cepat habis terjual
·
Barang barang yang dibeli atas dorongan kata
hati
Closed display, yaitu barang dipajang di
dalam lemari kaca, etalase kaca, atau sebagainya sehingga pembeli haya bisa
melihat saja tampa memegang dan untuk memegang atau mencobanya harus dengan
bantuan karyawan. Hal ini bertujuan untuk menjaga barang agar tidak kotor,
lebih menarik, atau mungkin barangnya mahal dan menghindari dari pencurian.
Architectural
display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya
di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara
Architectural display ini dapat memperbesar daya tarik calon pembeli terhadap
barang karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
Eksterior Display
Yaitu
pemajangan barang dengan penataan di luar toko, misal pada saat obral atau
promosi. Eksterior display diartikan pemajangan barang dagangan di tempat
tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. Pemajangan sistem ini
banyak digunakan untuk promosi barang, pengenalan produk baru, penjualan
istimewa seperti cuci gudang, discount dan sejenisnya. Untuk pemasaran secara
tetap pemajangan sistem ini kurang optimal karena kelemahan faktor pengamanan,
cuaca, pengiriman barang dan sebagainya. Intinya, eksterior display hanya tepat
dipergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.
Fungsi dari
eksterior display ini adalah:
·
Memperkenalkan peroduk baru, secar ekonomis dan
cepat
·
Membantu produsen menyalurkan barang dengan
cepat
·
Membantu mengkoordinasi advertising dan
merchandising,
·
Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema
warna dari pembungkus dan
·
Membangun hubungan baik dengan masyarakat/konsumen,
misalnya pada acara parade atau hari-hari nasional dan lain sebagainya
Selain itu
perlu diperhatikan juga beberapa hal dalam display, yaitu:
Setore design
dan decoration, yaitu tanda-tanda yang dapat mempermudah pelanggan dalam penyimpanan
barang biasanya tanda-tanda ini di simpan di atas meja digantung di dalam toko
dan digunakan pada moment-momet tertentu atau pada toko besar.
Dealer display, penataan yang
dilaksanakan dengan cara mholesaler, yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk
penggunaan yang tertera pada produk, sehingga memberi peringatan pada petugas
penjaga agar jagan memberikan petunjuk diluar keteranggan yang tertera pada
produk.
Solari Display
Solari display
yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Depaertement Store sebagai daya
tarik bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan
oleh boneka model (menequin). Baik dengan open interior display, maupun dengan
closed interior display, barang dagangan itu perlu diatur, ditata, disusun sedemikian
rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat tertarik dan berminat mau
membelinya.
Banyak cara
yang dilakukan para pengusaha untuk memikat, merangsang agar barang dagangannya
banyak diminati, disenangi para konsumen dan para pelanggan. Salah satu cara
untuk memajukan barang dagangannya, diantaranya dengan ikut serta
menyelenggarakan pameran. Pameran (exhibition) adalah salah satu cara promosi
barang dagangan dengan melalui pameran khusus.
0 komentar:
Posting Komentar