Gudang pada
gambar diatas menunjukkan posisinya di dalam sistem produksi yang mempunyai
peranan sangat penting bagi operasi dan kelangsungan sistem produksi. Peranan
gudang sendiri bukan hanya dalam aliran sistem internal produksi melainkan juga
aliran sistem eksternal pada proses distribusi ke konsumen. Oleh karena itu,
sistem manajemen gudang perlu diterapkan secara konsisten pada setiap bisnis
yang memiliki bagian pergudangan.
Bagaimana
sistem manajemen pergudangan yang baik dan aplikatif sesuai kebutuhan bisnis?
Sistem manajemen gudang sendiri secara umum memiliki aturan dasar yang sama,
yaitu sebagai sistem yang menjamin akurasi, kesesuaian dan kualitas penyimpanan
sehingga tidak terjadi penurunan kualitas produk dan jasa bisnis yang
bersangkutan.
Karena
kompleksnya karakter barang atau material yang akan disimpan di gudang maka
tiap tipe gudang perlu memperhatikan sistem penanganan yang spesifik. Material
yang mempunyai bentuk padat perlu disimpan dan ditangani oleh tipe gudang yang
sesuai, begitu pula dengan material yang bersifat cair ataupun material yang
berbentuk bubuk dan gas perlu disimpan dan ditangani oleh tipe gudang yang
sesuai.
Untuk
menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka
dibutuhkan bahan baku yang sesuai dan berkualitas. Pada dasarnya penyimpanan
tidak dapat meningkatkan kualitas produk yang disimpan, melainkan hanya bisa
menjaga atau menekan penurunan kualitas produknya. Ilustrasinya adalah sistem
produksi sebagai kokinya, sedangkan gudang adalah penyedia bahan masakannya
artinya sang koki tidak akan bisa memasak makanan yang enak jika bahan
masakannya sendiri tidak sesuai dan berkualitas. Pekerjaan mempunyai
keterkaitan dan kedekatan dengan pekerjaan perkantoran. Sebab contoh gudang
harus memberi laporan berkala data stok, baik dalam komputer maupun data fisik
yang keduanya harus sinkron agar jelas dan akurat. Laporan yang dibuat harus
dapat menunjukkan angka-angka dengan cepat dan jelas serta serta harus sesuai
dengan yang diharapkan. Perbedaan yang jelas antara produksi dan gudang adalah
jika pabrik menangani barang (produk) dan mesin sedangkan gudang menangani
fisik produk atau material dan informasi (jasa). Dalam pengelolaan gudang
pekerjaan harus dilakukan untuk menyempurnakan efisiensi dan untuk mengamankan
pekerjaan, sehingga setiap orang dapat melakukan dan memahami apa yang
dilakukan.
Manajemen
pergudangan merupakan kombinasi antara ilmu dan seni untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengaturan sumber daya pergudangan
yang meliputi (tenaga kerja, material, peralatan kerja, waktu kerja, metode
yang digunakan dan modal) untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan cara
yang efektif dan efisien. Tujuan dari manajemen pergudangan adalah untuk
meminimalkan total biaya produksi dan memaksimalkan produksi. Kedua tujuan ini
saling bertentangan satu dengan lainnya. Untuk meminimalkan total biaya
produksi maka sebaiknya gudang ditiadakan karena sebenarnya gudang tidak
membawa manfaat ekonomis dalam hal peningkatan kualitas barang yang disimpan,
bahkan dapat menimbulkan kerugian dan penambahan ongkos operasional perusahaan.
Disisi lain untuk memaksimalkan produktivitas atau untuk menjamin kelangsungan
produksi maupun distribusi barang mutlak dibutuhkan gudang karena material dan sparepart mesin harus tersedia untuk menjamin produksi dapat
berjalan dengan lancar. Kekurangan material atau kehabisan sparepart mesin akan berdampak pada macetnya proses produksi
yang berakibat pada kerugian perusahaan. Untuk itu perlu dicari solusi yang
terbaik (optimal) berkaitan dengan persediaan yang disimpan di gudang.
Kegiatan dalam manajemen
pergudangan meliputi beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1)
Pemilihan lokasi, penempatan bahan baku, suku cadang
atau sparepart, barang setengah jadi dan barang
jadi.
2) Penggunaan
fasilitas yang tersedia.
3) Penyiapan transportasi serta peralatan penanganan
material-material yang ada di dalamnya.
4) Penanganan masalah pencatatan, pembukuan dan
administrasi serta inventaris barang yang dikelola perusahaan.
5) Pelaksanaan komunkasi yang persuasif sebagai
penyampaian ide, konsep, gagasan, informasi dari individu satu atau
bagian-bagian lain dalam perusahaan.
6)
Kegiatan pengurusan sebagai kegiatan untuk mengelola
bahan baku, suku cadang, barang setengah jadi dan barang jadi yang disesuaikan
dengan jenis dan spesifikasinya. Jenis dan spesifikasi barang yang berbeda akan
memerlukan penanganan yang berbeda pula.
7)
Kegiatan penyimpanan sebagai kegiatan untuk menahan
bahan baku, suku cadang, barang setengah jadi dan barang jadi sampai pada batas
waktu tertentu tanpa mengurangi kualitas barang yang bersangkutan.
Kegiatan
yang ada pada sistem pergudangan merupakan perpaduan dan sistem manajemen
distribusi fisik, manajemen material dan pemindahan material dari satu tempat
ke tempat lain. Hal ini menyangkut masalah segala aspek gerakan fisik dari dan
ke lokasi serta fasilitas yang merupakan struktur operasi dan organisasi
perusahaan yang bersangkutan.
Sumber : Direktorat Pembinaan SMK
2014
0 komentar:
Posting Komentar