Dalam melakukan komunikasi,
adakalanya hasil tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemberi pesan.
Dengan kata lain, komunikasi yang dilakukan tidak efektif, tidak mencapai
sasaran dengan baik. Oleh karena itum untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif
diperlukan beberapa persyaratan, yaitu persepsi, ketepatan, kredibilitas,
pengendalian dan keharmonisan/keserasian.
a.
Persepsi
Seorang komunikator yang cerdas
harus dapat memprediski apakah pesan - pesan yang disampaikan dapat diterima
oleh komunikan atau tidak. Bila prediksinya tepat, audiens akan dapat membaca
dan menerima tanggapan dengan benar. Kemudian, audiens sebagai penerima pesan
akan mengantisipasi bagaimana reaksi komunikator (pengirim pesan) dalam
menyusun umpan balik, dengan tetap melakukan penyesuaian untuk menghindari
kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut.
b.
Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai
suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar komunikasi yang dilakukan mencapai
sasaran, seorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam
kerangka berpikir mereka. Apabila hal itu diabaikan, yang muncul adalah
kesalahan komunikasi (miscommunications).
c.
Kredibilitas
Dalam berkomunikasi, komunikator
perlu memiliki suatu keyakinan dan optimisme yang tinggi bahwa audiensnya adalah
orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian pula, komunikator harus mempunyai
suatu keyakinan bahwa substansi atau inti pesan yang ingin disampaikan kepada
pihak lain benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu,
komunikator juga harus memahami dengan baik apa maksud dan tujuan penyampaian
suatu pesan tersebut.
d.
Pengendalian
Dalam berkomunikasi, audiens akan
memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi
mereka dapat membuat komentar tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran,
atau lemah lembut. Hal ini di tentukan oleh intensitas komunikator .
sebaliknya, reaksi audiens bergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengendalikan audiensya saat melakukan komunikasi. Jika seorang motivator berhasil
menyampaikan pesan dan dapat mengendalikan audience nya dalam memberikan
semangat sehingga audience dapat berubah pikiran yang tadinya hanya terdiam
menjadi lebih bersemangat atau bergairah sesuai dari keinginan motivator
tersebut. Reaksi ini lah yang dikatakan sebagai pengendalian dalam
berkomunikasi.
e.
Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan
selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiens sehingga
komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Seorang komunikator
yang baik juga akan menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik kepada
audiensnya.
Komunikasi yang efektif dapat
mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam komunikasi dengan memperhatikan
tiga hal berikut:
1. Membuat suatu pesansecara lebih berhati-hati
Langkah pertama yang perlu
diperhatikan dalam berkomunikasi adalah memperhatikan maksud dan tujuan
berkomunikasi dan audiens yang dituju. Katakan apa yang dikehendaki dengan
menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele.
Jelaskan hal-hal yang penting dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang
butir-butir yang dianggap penting tersebut.
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Melalui pemilihan saluran
komunikasi yang hati-hati, komunikator dapat membuat audiensnya lebih mudah
memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan. Penyampaian pesan dengan cara
lisan akan efektif bila lokasi atau tempat penyampaian pesan teratur, rapi,
nyaman, sejuk, dan sebagainya.
3. Memepermudah upaya umpan balik antara
pengirim dan penerima pesan.
Agar pemberian umpan balik
(feedback) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, cara dan waktu
penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Jika seorang komunikator
menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana komunikasi yang cepat,
misalnya melalui tatap muka atau melalui telepon. Akan dapat menjadi
alternative yang baik untuk menyampaikan pesan.
0 komentar:
Posting Komentar