Dalam
berkomunikasi sering terjadi kesalahpahaman seperti ketika melakukan suatu
pidato ada kecenderungan beberapa pesan tidak dimengerti oleh si penerima pesan dengan baik. Hal ini
disebabkan oleh faktor penghambat komunikasi antara pengirim pesan dan penerima
pesan. Faktor-faktor yang menjadi suatu hambatan tersebut dapat dikelompokkan
dalam 4 masalah utama, masalah-masalah tersbut yaitu masalah dalam pengembangan
pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan, dan penafsiran pesan.
a.
Masalah dalam pengembangan pesan
Dalam pengembangan suatu pesan
sumber masalah yang sering terjadi yaitu ketika menyusun sebuah pesan. Masalah dalam mengembangkan sebuah pesan
dapat mencangkup antara lain munculnya keraguan tentang pesan, kurang terbiasa
dengan keadaan yang ada atau masih asing oleh penerima pesannya (audience),
adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau
gagasan.
Beberapa orang masih sering
kurang percaya diri, grogi, dan adanya
perasaan ragu antara iya atau tidak, benar atau salah, disampaikan atau
ditahan, dan sejenisnya dalam mengambil keputusan. Apabila ini terjadi, ada
kecenderungan seseorang akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pesan
lebih lanjut. Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, proses komunikasi
akan dimulai dengan sesuatu yang salah, yang akhirnya akan membawa kegagalan
yang akan berkelanjutan terus menerus.
b.
Masalah dalam
menyampaikan pesan
Komunikasi juga dapat terganggu
kerena munculnya masalah penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
yang paling jelas disini yaitu faktor fisik. Misalnya, ketika menyampaikan
suatu pesan salah satu sound sistem mati atau terdapat suara gemerisik atau
suara bising dari sound sistem sehingga
kualitas suara sound sistem kurang baik, lampu tiba-tiba padam , salinan surat
tidak terbaca dan lain-lain. Meskipun terlihat sepele, gangguan-gangguan
tersebut dapat menghalangi atau mengganggu suatu pesan. Jika sedang
menyampaikan presentasi makalah atau kertas kerja, sebaiknya mencari dan
memilih media yang memungkinkan audience dapat melihat dan mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan. Jangan sampai ada diantara para audience yang
merasa terhalang oleh sesuatu seperti tiang suatu bangunan. Disamping itu
gunakan soundsistem yang cukup baik kualitasnya. Jangan sampai terjadi pada
saat diskusi sedang menghangat, tiba-tiba perangkat tata suaranya mengalami
gangguan teknis atau lebih parah lagi sampai mati tidak ada suaranya.
Masalah lain yang muncul dalam
penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai
arti yang sangat berlawanan atau bermakna ganda. Bila dua buah pesan
disampaikan sekaligus, akan muncul gangguan dalam arus komunikasi. Masalah
serupa juga akan muncul bila suatu pesan disampaikan melalui saluran penghubung
yang cukup panjang. Orang terakhir yang menerima pesan kemungkinan hanya dapat
menangkap sebagian kecil saja dari orang pertama atau bahkan pesan yang
disampiakan bisa jadi bertentangan dengan pesan aslinya.
c.
Masalah dalam menerima suatu pesan
Ketika menerima suatu pesan,
masih terdapat permasalahan-permasalah atau gangguan-gangguan dalam menerima
suatu pesan. Masalah atau gangguan yang muncul dalam penerimaan suatu pesan
antara lain adanya persaingan antara pengelihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman sehingga
mengganggu konsentrasi penerima pesan. Sebagai contoh seorang siswa sedang
membaca buku di ruang kelas, tiba-tiba ada beberapa siswa lain lewat didepan
dengan suara gaduh dan berisik.
Contoh lain ketika anda sebagai
mengikuti upacara bendera setiap hari senin, waktu pembacaan pidato oleh
Pembina upacara tiba-tiba hujan turun dengan derasnya sehingga para peserta
upacara lari berhamburan mencari tempat teduh. Kejadian tersebut tentunya akan
menjadikan seorang penerima pesan sulit
untuk berkonsentrasi untuk menerima pesat tersebut.
Dalam beberapa kasus tersebut,
gangguan atau masalah penerima pesan dapat muncul berkaitan dengan kesehatan si
penerima pesan. Misalnya pendengar yang kurang baik, pengelihatan yang mulai
kabur, atau bahkan sakit kepala. Meskipun tidak menghambat jalur komunikasi
secara keseluruhan, tetapi hal-hal tersebut dapat mengurangi kesempurnaan
penerimaan pesan. Dari beberapa gangguan tersebut yang paling umum terjadi
adalah kurangnya konsentrasi selama melakukan komunikasi seperti ketika
berkomunikasi, pikiran melayang atau memikirkan hal-hal lain diluar yang
dibicarakan.
d.
Masalah dalam menafsirkan pesan
Meskipun suatu pesan sering
terjadi gangguan selama proses penyampaian pesan, masalah terbesar terletak
pada proses terakhir dalam penyampaian
pesan yaitu ketika seseorang sedangmenafsirkan suatu pesan yang
disampaikan oleh pemberi pesan. Gangguan- gangguan yang terjadi dalam hal
menafsirkan pesan yaitu seperti perbedaan latar belakang, arti kata – kata yang
bemakna banyak, dan pernayataan emosional dapat menimbulkan munculnya
kesalahpahaman antara pemberi pesan dengan penerimaan pesan.
Contoh sederhana saja ketika dua
orang berasal dari daerah dengan latar belakang budaya yang berbeda dan dialek/
logat yang berbeda. Orang pertama memiliki sifat bicara lembut atau halus,
sedangkan yang lain memliki sifat berbicara yang cenderung meninggi atau
meledak-ledak. Kalau masing-masing tidak mampu memahami latar belakang budaya
pihak lain dengan baik, akan terjadi banyak kesalahpahaman antara mereka dalam
berkomunikasi atau menyampaikan pesan yang diakibatkan oleh kesalahan
menafsirkan pesan.
·
Perbedaan
latar belakang
Bila pengalaman hidup penerima
secara mendasar berbeda dengan pengirim pesan, komunikasi menjadi semakin
sulit. Perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, kondisi
ekonomi, latar belakang budaya, temperamen, kesehatan, dan sebagaianya dapat
mempersulit dan mengganggu proses komunikasi.
Secara umum, kemampuan untuk
menyerap informasi bergantung pada pengalaman masa lalu dan biasanya
berlangsung lama. Oleh sebab itu, bila belajar sesuatu yang baru, seorang
cenderung untuk mencoba mencocokannya dengan pola yang telah ada. Jika
informasi baru tidak cicik, terdapat kecenderungan untuk mengubah dan bukannya
menata kembali pola yang ada.
Oleh sebab itu, bila seorang
berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki pengalaman dan harapan yang
serupa, apa yang ia katakana secara otomatis cocok dengan kerangka berpikir
orang lain tersebut. Bila menghadapi
orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda, apa yang ia katakan
mungkin akan ditafsirkan dari sudut pandang yang berbeda.
·
Perbedaan
penafsiran kata-kata.
Masalah dalam memahami pesan
sebenarnya terletak pada bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai symbol untuk
menggambarkan suatu kenyataan. Karena latar belakang yang berbeda, baik
asal-usul daerah, budaya, pendidikan, usia, maupun yang lain. Dalam hal
tersebut akan mempunyai pengertian atau pemahaman yang berbeda pula terhadap
kata yang sama.
Sebagai contohnya, “apa itu
Roti”. Namum dipikiran akan terlintas beraneka ragaman atau beraneka macam
jenis roti, apakah itu roti bolu, roti coklat, roti kering dan sebagainya.
Kemungkinan penerima pesan yang lain juga akan memmahami pengertian roti dari
sisi yang laun, apakah dari rasanya, apakah roti manis, roti asin dan
sebagainya.
·
Perbedaan
reaksi emosional.
Suatu hal yang cukup menarik
bahwa seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada
keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang
jelas dan dapat diterima disuatu kondisi akan dapat membingukan dalam
situasi yang berbeda. Hal ini bergantung pada hubungan emosional antara
penerima dan pengirim pesan.
Setiap pesan paling tidak
mencakup dua hal : (1) dalam artian “isi” (content) yang berkaitan dengan
subjek suatu pesan; dan (2) dalam artian
“hubungan” (relationship), yang memberikan sifat interaksi antara pengirim
pesan dan penerima suatu pesan. Komunikasi dapat terganggu bila penerima
bereaksi secara negative dalam artian “isi” maupun “hubungan”. Sebagai salah
satu contoh seorang siswa ketika disuruh belajar oleh orang tuanya ketika
waktunya bertepatan dengan janjinya kepada pacarnya untuk nonton film bioskop.
Perintah tersebut mungkin akan membuat siswa tersebut merasa bete, kesal karena
tidak dapat menonton film bioskop dengan seorang pacar yang disayanginya. Dalam
artian “isi”, siswa tersebut merasa harus melakukan apa yang diperintakan oleh
orang tuanya yaitu belajar. Meskipun
dalam hal ini siswa sebagai penerima pesan dapat memahami pesan dari orang
tuanya dengan baik, komunikasi menjadi terganggu karena reaksi emosional yang
di tunjukkan oleh penerima pesan yaitu siswa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus