Senin, 03 September 2018


Prinsip – Prinsip Penyusunan SOP

Penyusunan SOP harus berpedoman pada prinsip – prinsip berikut.
1.      SOP harus ditulis, sederhana, dan tidak berbelit – belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan untuk satu kegiatan tertentu.
2.      SOP harus menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan.
3.      SOP harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang di butuhkan dan sampai mana tanggunag jawab masing – masing pejabat/pegawai.
4.      SOP harus mudah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku.
5.      SOP harus dapat mengambarkan alur kegiatan yang mudah di telusuri jika terjadi hambatan.

Aspek yang perlu di perhatikan dalam penyusunan SOP adalah tipe dan format SOP. Penulisan SOP minimal memuat uraian prosedur, syarat – syarat kelengkapan, dan gambar sehingga mudah di pahami.
Penyusunan SOP bukan hal yang mudah. Apalagi jika merupakan sebuah prosedur baru, yang harus mempertimbangkan berbagai unsur sehingga prosedur yang di tulis benar – benar memenuhi kriteria. Untuk memperoleh prosedur yang baik, tim harus kembali mengumpulkan informasi yang di rasakan kurang, melakukan analisis, mengidentifikasi, dan menetapkan alternatif.
SOP yang telah di susun perlu di integrasikan kedalam sebuah dokumen yang nantinya akan menadi panduan dalam pelaksanaan prosedur – prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ataupun penyelenggaraan pelayanan. Pengintegrasian dilakukan karena satu prosedur dengan prosedur lainnya yang saling berkaitan, harus deselaraskan sehingga terwujud konsistensi, dan keseragaman antara satu dengan yang lain,dan tidak saling bertentangan yang akan menghambat prosedur itu sendiri.
SOP yang telah dirumuskan oleh tim harus melalui tahapan pengujian yang dilakukan melalui penerapan langsung pada unit penggunaan atau pelaksanaan prosedur. Proses pengujian bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut yang belum di tampung dalam prosedur atau yang diperlukan oleh tim sebagai bentuk review atas SOP.
Langkah – langkah pengujian dan review dilakukan sebagai berikut.
1.      Penyiapan dokumen SOP yang sudah diintegrasikan.
2.      Simulasi/uji coba terhadap SOP
3.      Penyempurnaan SOP

Proses pengujian yang dilakukan berulang kali hingga dihasilkan rumusan yang benar – benar sesuai. SOP yang sudah diuji dan di review disampaikan kepada pimpinan satuan kerja/ organisasi untuk mendapatkan pengesahan. Proses pengesahan merupakan tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan, meliputi penelitian dan evaluasi terhadap prosedur yang di standarkan. SOP yang sahkan harus memuat ringkasan eksekutif untuk membantu pimpinan memahami hasil rumusan sebelum melakukan pengesahan. Meskipun SOP telah disahkan oelh pimpinan, proses review secara berkelanjutan tetap dialakukan agar di peroleh  SOP yang benar – benar efisien dan efektif.


Pengetian SOP


Pengetian SOP

             Standar operasional prosedur ( SOP ) pada dasarnya adalah pendoman yang berisi prosedur – prosedur operasional standar yang berisi prosedur – prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas – fasilitas proses yang di lakukan oleh orang – orang dalam organisasi berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar, dan sistematis. Suatu perusahaan harus menetapkan SOP saat menjalankan aktivitasnya. Hal ini karena bersifat mengarahkan kegiatan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
             Standar berarti ketentuan atau keadaan yang menadi acuan, harus di ikuti, dan tidak boleh menyimpang. Ketentuan atau keadaan ini bersifat mengikat ke semua pihak. Operasional adalah istilah yang merujuk pada kegiatan atau kerja, biasanya merupakan hal yang terjadi di suatu perusahaan. Operasional atau kegiatan/ kerja biasanya bersifat rutin dan non rutin. Setiap operasional / kegiatan juga biasanya memiliki prosedur yang dapat bersifat baku ( tertulis ) maupun tidak baku ( tidak tertulis ). Adapun Prosedur adalah istilah lain untuk tahapan atau langkah – langkah, biasanya terkait dengan suatu proses kerja. Contoh prosedur, antara lain : prosedur pencatatn surat keluar, prosedur pembelian barang, prosedur perekrutan karyawan, dan lain – lain. Prosedur dapat bersifat baku ( tertulis ) dan tidak baku ( tidak tertulis ), namun sebaiknya baku atau standar. Prosedur dapat diuraikan dalam bentuk deskripsi atau gambar.
             Jadi dapat disimpulkan bahwa SOP atau standard operating procedure adalah segala aturan atau prosedur tertulis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas suatu perusahaan, dimana semua aturan atau prosedur tersebut bersifat standar atau baku sehingga bersifat mengikat atau harus dipatuhi oleh seluruh karyawan atau pimpinan perusahaan sehingga pelaksanaan tugas ( operasionalisasi ) berjalan sesuai dengan ketentuan  atau harapan dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
             Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah serangkaian instruksi tertulis yang di bakukan mengenai berbagi proses penyelengaraan administrasi pemerintah, bagaimana dan kapan harus dilakukan , dimana, dan oleh siapa dilakukan.
             Standar Operasional Prosedur ( SOP ) digunakan oleh suatau organisasi untuk memberi jejak arsip dan keseragaman tindakan operasionalnya. Penyusunan SOP berbeda setiap organisasi. Dalam praktiknya, tidak semua SOP hanya sekedar dokumen yang di letakkan di rak atau lemari karena ia tidak dapat di fungsikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itulah, perlu cara tepat menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP ).

Funsi Dasar SOP
             Dua fungsi dasar SOP yang menjadi fungsi ensensial bisa di gambarkan sebagai berikut.
1.       Sebagai rujukan  knowledgebase bagi kegiatan operasional yang senantiasa diperbarui
Tindakan – tindakan pekerjaan semisal alur pemasaran dan penjualan, pengiriman barang logistik, hingga pelayanan, pelanggan semua akan tertata dengan rapi ( terstruktur ) dengan merujuk pada knowledgebase ini. SOP disarankan bahakan diharuskan untuk diperbarui apabila adanya alur kerja yang berubah sehingga harus adanya pembaruan berdasrkan keputusan auditor “ jaminan mutu”.
2.       Sebagai arsip pelacak kegiatan operasional, penelitian, dan perbaikan
SOP akan menjadi bukti otentik bagi alur pekerjaan yang memerlukan arsip karena SOP baiasanya meimiliki formulir kerja semisal berita acara persentasi produk oleh staf marketing, berita acara kunjungan onsite layanan pelanggan, dan bukti pengiriman barang. Dengan adanya audit jaminan mutu berkala secara internal dan eksternal sebagai penilaian, perbaikan – perbakan untuk penyempurnaan harus dilakukan.

Peran SOP
SOP mempunyai beberapa peranan sebagai berikut.
1.      Pedoman kebijakan
2.      Pedoman kegiatan
3.      Pedoman birokrasi
4.      Pedoman administrasi
5.      Pedoman evaluasi
6.      Pedoman integrasi

Fungsi Keuangan


Fungsi Keuangan

          Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yan di butuhkan bagi perusahaan dari kemudian mengatur penggunaan dari dana yan elah di peroleh, yaitu sumber dana yang dibutuhkan dapar di peroleh dari berbagai sumber, baik sumber dan aintern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri atau sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.
          Sumber dana intern adalah dana yang telah di hasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah di lakuakan dalam proses pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari luar perusahaan seperti dari masyarakat umum yang dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham – saham yang dikeluarkan oleh perusahaan atau di emisi oleh perusahaan tersebut. Sumber dana ekstern lain adalah kredit dari bank atau utang dari perusahaan lain baik utang dagang yang bersifat jangka pendek ataupun utang obligasi serta hipotek yang berjangka panjang. Dalam kredit jangka panjang perusahaan mengeluarkan surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari bank maupun orang  atau perusahaan lain atas jumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu serta dengan tingkat bunga tertentu pula.
Sumber dana yang berasal dari kredit memerlukan beban finansial tertentu yang berupa beban yang besar tetap pada pada tiap bulan atau tahun, yaitu beban bunga terhadap kredit itu. Dengan di tentukan besaran bunga terhadap kreditnya maka perusahaan memiliki beban tetap sebbesar presentase bunga kredit tersebut yang dikalikan dengan nominal keditnya. Lainhalnya dengan sumber dana yang berasal dari penjualan saham. Modal saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil emisinya itu akan membawa konsekuensi finansial berupa beban pembayaran deviden kepada para pemegang sahamnya.
Penggunaan sumber dana adalah merupakan persoalan sisi depet pada neraca. Sedangkan pencarian sumber dana merupakan persoalan mengenai sisi kredit dari neraca. Sisi debet neraca adalah berupa aktiva sedangkan sisi kredit adalah merupakan pasiva. Jadi dengan kata lain dapat menyebutkan bahwa aktiva adalah merupakan penggunaan dana sedangkan pasiva adalah sumber dana kita.
Kebutuhan finansial sebenarnya dapat di bedakan mejadi dua ebagai berikut.
a.      Kebuthan opersional
Kebubutuhan opersional merupakan kebutuhan terhadap barang – barang modal yang i pergunakan untuk menjalankan kegiatan opersional sehari – hari. Jadi secara ringkas kebutuhan operasional perusahaan terdiri atas sebagai berikut.
1.      Kebutuhan modal kerja
2.      Kebutuhan modal tetap
3.      Kebutuhan nama baik


b.      Kebutuhan sumber dana
Dalam hal ini kita dapat mengambil atau menarik dana dari sumber dana yang berupa utang ( modal asing ) ataupun modal sendiri. Baik modal asing dan modal sendiri tersebut adalah merupakan sumber dana yang akan dipergunakan dalam membelanjai kebutuhan modal kerja tersebut.
Di tinjau dari segi alasannya, sumber dana dapat di bagai menajadi dua macam sebagai berikut.
1.      Sumber dana ekstern
2.      Sumber dana intern
Di tinjau dari segi pemiliknya, sumber dana di kelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut.
1.      Modal asing
2.      Modal sendiri

Masalah Pengangguran


Pengangguran

             Dalam membedakan jenis – jenis pengangguran, terdapat dua cara untuk menggolongkannya yaitu :
1.       Berdasarkan kepada sumber / penyebab yang mewujudkan pengangguran tersebut.
2.       Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud.

Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
             Berdasarkan penggolongan ini pengangguran dapat dibedakan kepada jenis penganguran berikut.

Pengganguran Normal Atau Friksional
Apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka ekonomi itu sudah di pandang sebagai mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan penagangguran normal atau friksional. Para pengangguran ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak memperoleh kerja, tetapi karena sedang mencari kerja lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat, pengangguran adalah rendah dan pekerjaan mudah di peroleh. Sebaliknya pengusaha susah memperoleh pekerja. Maka pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Ini akan mendorong para pekerja untuk meninggalakan pekerjaan yang lama dan mencari pekerjaan yang baru dan lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya. Dalam mencari pekerjaan baru ini sementara para pekerja tersebut tergolong pengangguran. Mereka inilah yang digolongkan sebagai pengangguran normal.

Pengangguran Siklikal
Perkembangan tidak selalu berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan ini mendorong pengusaha menaikkan produksi. Lebih banyak pekerja baru digunakan dan pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat menurun dengan banyaknya. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan – perusahaan lain yang berhubungan, yang juga akan mengalami kemrosotan dalam permintaan terhadap produksinya. Kemrosotan permintaan agregat ini mengakibatkan perusahaan – perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengguran akan bertambah. Pengangguran yang wujud tersebut dinamakan pengangguran siklikal.

Pengangguran Struktural
Tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagainya akan mengalami kemunduran. Kemrosotan ini di timbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikutnya : wujudnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi permintaan ke atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri sangat menurun oleh karena persaingan yang lebih serius dari negara – negara lain. Kemrosotan itu kan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberihentikan dan menjadi pengangguran. Penganguran yang wujud digolongkan sebagai pengangguran struktural. Dinamakan demikian karena ia sesebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi.

Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula ditimbulkan oleh adanya pergantian tenaga manusia oleh mesin – mesin dan bahan kimia. Racun lalang dan rumput, misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah, dan lahan pertanian lain. Begitu juga dengan mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan dan memungut hasil. Sedangkan di pabrik – pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja – kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainya dinamakan pengangguran teknologi.

Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
             Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang berlaku, pengangguran dapat pula digolongkannya sebagai berikut :

Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akaibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari kegiatan ekonimi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai dari akibat dari kemunduran perkembangan sesuatu industri.

Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, an jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Antara lain faktor yang perlu di pertimbangkan adalah : besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan (apakah intensif buruh atau intensif modal )dan tingkat produksi yang dicapai. Dibanyak negara berkembang seringkali didapatai bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contoh – contonya ialah pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar yang mengerjakan luas tanah yang kecil.

Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu pada umumnya para pesawah tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam dan sesudah menuai. Apabila dalam masa di atas para penyadap karet, nelayan, dan pesawah tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengangguran ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim.

Setengah Menganggur
Di negara – negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akaibatna tidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagiannya terpaksa menjadi pengangguran sepenuh waktu. Di samping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu, dan jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Pekerja – pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang di jelaskan digolongkan sebagai setengah menganggur atau dalam bahasa inggris : underemployed. Dan jenis penganggurannya dinamakan underemployment.





Bidang Akuntansi


Bidang Akuntansi

Posisi bidang keuangan  erat kaitanya dengan bidng akuntansi. Bidang akuntansi berdasrkan dapat di bagi menjadi bidang spesialisasi sebagai berikut.
1.      Akuntansi Keuangan ( Finansial Accounting ) adalah bidang akauntansi yang tujuannya mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan intern maupun ekstern. Kegiatan akuntansi meliputi proses pencatatan, peringkasan, pengiktisaran, dan pelaporan terdapat dalam akuntansi keuangan.

2.      Akuntansi Biaya ( Cost Accounting ) adalah bidang akuntansi yang menyiapkan data tansaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya – biaya dalam proses produksi untuk penerapan harga pokok barang yang di produksi. Akuntansi biaya biasanya di terapkan pada perusahaan manufaktur ( pabrik ) dalam menghitung biaya produksi yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga overhead pabrik.


3.      Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting ) adalah bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk dasar penentuan pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungan untuk kepentingan penyusunan laporan pajak. Dalam sebuah perusahaan terdapat berbagai macam kegiatan yang di kenakan pajak, seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah.

4.      Akuntansi Anggaran ( Budgetary Accounting ) adalah bidang akuntansi yang tujuannya untuk periode tertentu di masa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah di tetapkan. Berbeda dengan akuntansi pada umumnya yang mencatat kegiatan transaksi yang telah lampau, akuntansi anggaran bertugas membuat proyeksi keadaan keuangan di masa mendatang berdasarkan data – data yang telah lamapau dan target yang di capai di tahun yang akan datang.


5.      Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing ) adalah akuntansi yang tujuannya memeriksa secara bebas data – data akuntnsi dengan maksud meneliti kecermatan, kebenaran, catatan bukti taransaksi perusahaan dan menilai kebenaran laporan keungan pada periode tertentu. Kegiatan yang terdapat dalam auditing terbalik dengan akuntansi dimana proses pemeriksaan diawli dari bagian laporan keuangan, kertas kerja, buku besar, jurnal dan di akhiri pemeriksaan pada bukti transaksi.

6.      Akuntansi Pemerintah ( Goverment Accounting ) adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan – badan pemerintahan. Akuntansi pemerintah biasa di sebut juga akuntansi nirlaba, karena di gunakan pada organisasi – organisasi yang tidak mencari keuntungan. Kegiatan utamanya adalah bagaimana membuat laporan dari dana yang sudah masuk ke lembaga.


7.      Akuntansi Manajemen ( Manajemen Accounting ) adalah bidang akauntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen untuk membuat neraca guana mendukung opersi sehari – hari dan membuar kebijakan untuk masa yang akan datang. Kegiatan akuntansi manajemen meliputi analisis tentang tindakan yang akan dilakukan perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan, seperti keputusan tentang investasi, penggunaan mesin pabrik, efisiensi, dan lain sebagainya.

8.      Sistem Akuntansi ( Accounting System ) adalah bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien. Sistem akuntansi bertugas membuat tata kerja yang berlaku di perusahaan sehingga memudahkan semua pihak dalam melaksanakan tugas dan wewenag masing – masing pihak.

Jenis Uang


Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat di kelompokkan menjadi beberapa jenis.
a.       Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang, uang di bedakan sebagai berikut.

1)      Uang logam, yaitu uang yang di buat dari logam, contohnya uang Rp100, Rp500, dan Rp 1000. Uang tersebut dapat di buat dari emas, perak, tembaga, atau nikel dengan bentik dan kadar berat tertentu seerta dengan ciri – ciri tertentu pula untuk menghindari pemalsuan. Ciri – ciri di umumkan oleh pemerintah agar di ketahui oleh masyarakat.
2)      Uang kertas, yaitu uang yang di buat dari kertas, contohnya Rp2000. Rp5000,Rp10.000, dan Rp100.000. uang tersebut terbuat dari kertas khusus supaya sulit untuk di palsukan.
Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai wewenang dan hak monopoli untuk mengedarkan uang rupiah sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah di indonesia. Uang yang diedarkan BI itu dipercaya masyarakat sebagai satu – satunya alat pembayaran yang sah. Oleh karena itu, uang sering disebut juga dengan uang kepercayaan, artinya uang tersebut tidak bernilai apa – apa jika masyarakat tidak menerimanya. Uang kertas mempunyai nilai nominal lebih rendah di bandingkan nilai intrinsiknya. Masyarakat pada umumnya menerima dan peraya mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau Bank Sentral tersebut, walupun bedanya dibuat dari kertas yang nialinya jauh lebih kecil di bandingkan emas.
Uang kertas ada dua jenis, yaitu uang kertas yang di keluarkan oleh pemerintah dan uang kertas yang di keluarkan oleh bank. Pemerintah indonesia setelah merdeka mengeluarkan uang pemerintah yang di sebut ORI ( Oeang Rupublik Indonesia ). Uang kertas yang berdear sekarang adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang mempunyai hak monopoli dan hak oktroi. Bank Indonesia mempunyai hak monopoli untuk mencetak uang dan hak oktroi untuk mengedarkan uang.
b.      Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan uang di bedakan menjadi :

1.       Uang kartal ( kepercayaan )
Uang kartal yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang – undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, uang kartal di negara Indonesia terdiri atas uang logam dan uang kertas.
2.       Uang Giral ( simpanan di bank )
Uang giral yaitu dana yang di simpan pada rekening koran dan bank – bank umum yang sewaktu – waktu dapat di pergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah membayar. Uang giral di keluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.
a)      Cek adalah surat perintah dari sesorang yang memiliki rekening giro pada sebuah bank, agar pihak bank membayar sejumlah uang kepada sesorang yang namanaya tercantum dalam cek.
b)      Giro adalah surat perintah dari sesorang yang mempunyai rekening giro pada sebuag bank, agar bank melakukan pembayaran dengan cara memindahkan sebagaian atau seluruh nilai rekening gironya kepada rekening gironya kepad rekening giro pihak lain.
c)       Perintah membayar adalah perintah dari orang yang memiliki rekening, kepad bank secara langsung untuk membayar kepada seseorang dengan uang tunai.


c.       Berdasarkan nilainya, uang di bedakan menjadi sebagai berikut.

1.       Niali bernilai penuh, yaitu uang yang bernilai bahanya ( bahan intrinsik ) sama dengn nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bernilai penuh terbuat dari logam.
2.       Uang yang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahanya ( niali intrinsik ) lebih rendah daripad nilai nominalnya. Pad umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.

Fungsi Uang


Fungsi Uang

Fungsi uang berarti kegunaan uang itu bagi setiap orang, organisasi atau masyarakat yang memilikinya. Fungsi uang yang sedimikian penting itu dapat di bedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan turunan.

1.       Fungsi asli uang
Fungsi asli uang sebagai berikut.
a.       Uang sebagai alat tukar umum
Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang di pergunakan untuk membeli atau mendapatkan barang atau jasa.
b.      Uang sebagai satuan hitung
Uang merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang. Anda mudah menentukan nilai satuan barang.

2.       Fungsi turunan uang
Fungsi turunan uang sebagai berikut.
a.       Uang sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi kewajiban. Contohnya penggunan uang untuk melunasi utang, membayar pajak dan membayar uang kuliah.
b.      Uang sebagai alat menabung
Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari mempunyai kelebihan uang, dan waktu yang lain kekurangan uang untuk pembayaran tertentu. Di waktu ada kelebihan uang, anda dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang, dan sebelum digunakan dapat anda tabung terlebih dahulu.
c.       Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Jika orang tua anda mempunyai tanah di desa, padahal orang tua anda tersebut tinggal di kota karena bekerja tanah yang di desa dapat di jual untuk membeli tanah di kota untuk tempat tinggal. Dengan begitu orang tua anda tidak perlu mengontrak rumah, melainkan tingal di rumah sendiri. Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan bagi orang tua anda, yaitu memindahkan kakayaan berupa tanah.
d.      Uang sebagai alat pembentuk / penimbun kekayaan
Uang dapat digunkan untuk membentuk kekayaan. Anda dapat menabung sedikit demi sedikit untuk persiapan melanjutkan kulaih nanti. Setiap ada kenaikan jumlah tabungan ( hal – hal lain di anggap tetap ). Maka kekayaan anda tersebut tambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan pembentuk / penimbun kekayaan.
e.      Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegaiatan ekonom. Oleh karena itu, uang berfungsi sebagai lat pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Kerena demi uang banyak orang bekerja keras setiap harinya. Sebaliknya orang lebih mudah melakukan kegiatan ekonomi jika ia mempunyai modal.

Pengertian Uang


Pengertian uang

             Uang di ciptakan dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar – menukar barang dan perdagangan. Oleh sebab itu, uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat di gunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transakasi dan berlaku di wilayah tertentu. Uang juga di sebut sebagai alat tukar yang sah. Demikian pentingnya uang, sehingga keberadaan uang di suatu negara di atur dengan uandang – uandang.

Pengertian menurut para ahli

1.       Albert Gailort Hart
Dalam bukunya yang berjudul Money Debt and Economic Activity, ia mendefinisikan uang sebagai suatu kekayaan yang dimiliki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu tertentu pula.
2.       A. C. Pigou
Dalam bukunya yang berjudul The Veil  of Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu  yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.
3.       H. Robertson
Dalam bukunya yang berjudul Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum di terima dalam pembayaran barang dan jasa.
4.       R. S. Sayers
Dalam bukunya Modern Banking, ia menyebutkan uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima bagi pembayaran utang
5.       Rollin G. Thomas
Dalam bukunya yang berjudul  Our Modern Banking and Monetary System, ia menyebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang tersedia dan umumnya di terima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.
6.       Walker
Ia mendifinisikan uang dengan mengatakan “ Money Is What Money Does “. Artinya, uang adalah semua hal yang dapat dilakukan oleh uang itu.
Menurut hukum, uang adalah benda yang merupakan alat pembayaran yang sah. Secara fungsional, uang adalah suatu benda yang adpat digunakan sebagai alat pembayaran. Bila dilhat dari nilainya, Uang adalah satuan hitung untuk menyatakan nilai.
Menurut Esiklopedia Indonesia, uang adalah segala sesuatu yang biasanya digunakan dan di terima secara umum sebagai alat penukar atau standar pengukuran nilai, yaitu standar daya beli, standar uang, dan garansi menanggung utang.
Di indonesia, sekarang berdar uang kertas dan unag logam yang dikeluarkan bank indonesia. Kedua jenis uang tersebut memnuhi syarat – syarat sebagai berikut.
1.       Dapat di terima oleh masyarakat umum
Uang yang beredar di Indonesia di terima oleh masyarakat umum karena masyarakat percaya behawa uang tersebut dapat di gunakan sebagai lat tukar dan alat pembayaran.
2.       Mudah di simpan dan nilainya tetap
Uang yang beredar di Indonesia mudah di simpan. Bentuknya kecil sehingga praktis menyimpannya. Anda adapat menyimpan uang di saku manapun di dompet karena ukurannya tidak besar. Uang Rp10.000 yang anda simpan selama seminggu tetap bernilai Rp10.000.
3.       Mudah di bawa keman-mana
Uang kertas dan unag logam mudah di bawa keman – mana karena ukurannya yang kecil dan tidak berat. Namun demikian, juka anda dapat menukarkannya dengan unag kertas dengan nilai yang sama.
4.       Mudah di bagi tanpa mengurangi nilai
Jika anada mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000, anda tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan kembalian Rp80.000. dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dapa di bagi tanpa mengurangi nialinya.
5.       Jumlahnya terbatas sehingga tetap berharga
Uang kertas dan uang logam di cetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga nialinya. Uang tersebut juga dibuat dari bahan khusus dan di beri ciri khusus sehingga sulit untuk di palsukan.
6.       Ada jaminan
Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah, oleh karena itu, semua orang mau menerima uang sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang beredar merupakan unag kertas kapercayaan ( finduciary ) atau uang tanda ( token money ). Di sebut uang kepercyaan karena nilai bahan untuk membuat uang jalu lebih rendah daripada nilai yang tertera  ( tertulis ) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uangg tanda, karena masyarakat bersedai meneriama uang akertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh oleh pemerintah.

Perbedaan Bank Sentral Dan Bank Umum


Perbedaan Bank Sentral  Dan Bank Umum

             Kalau dibandingkan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral dan bank umum, maka akan dapat dilihat bahwa diantara kedua – duanya terdapat beberapa perbedaan, perbedaan – perbedaan ini di terangkan dalam uraian berikut.

1.       Dalam Perekonomian Hanya Terdapat Satu Bank Sentral sebaliknya, bank umum mempunyai jumlah yang lebih banyak. Walaupun demikian bank sentral mempunyai kemampuan yang lebih besar didalam mempengaruhi kegiatan ekonomi jika dibandinkan dengan kemampuan yang dimiliki bank umum. Sebabnya adalah karena, bank sentral diberi tugas oleh pemerintahan untuk mengatur kegiatan – kegiatan bank umum.

2.       Bank Umum Kebanyakan Dimiliki Pihak Swasta di negara maju dan negara berkembang bank sentral dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Di beberapa negara, misalnya negara kita adakalanya bank umum yang dimiliki pemerintah merupakan sebagian besar dari bank umum yang ada, tetapi manajemennya dan kegiatanya tidak berbeda dengan bank umum swasta biasa. Yaitu kegiatan mereka terutama adalah untuk memberikan pinjaman dan melakukan investasi, dan dalam menjalankan kegiatan ini mereka harus mengikuti petunjuk – petunjuk yang telah di tetapkan oleh bank sentral.

3.       Tujuan Kegiatan Bank Sentral Dan Bank Umum Berbeda tujuan dari bank umum yang terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat menghasilkan dan memberikan keuntungan yang maksimum kepada para pemiliknya. Sedangkan bank sentral didirikan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan bank – bank umum dan kegiatan lembaga - lembaga keungan lainnya. Tujuan penting lainnya dari mendirikan bank sentral adal membantu menciptakan kegitan ekonomi yang tinggi dan stabil. Di dalam jangka panjang salah satu tugas penting dari bank sentral adalah untuk melancarkan proses pertumbuhan ekonomi dan mengusahakan tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang laju.

4.       Bank Sentral Diberi Kekuasaan Untuk Mencetak Uang Kertas Dan Logam bank sentral diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak mata uang, yaitu mengeluarkan uang logam dan uang kertas. Bank – bank umum tidak mempunyai kekuasaan yang demikian.  Dengan tidak mempunya kekuasan untuk mencetak mata uang ini bukan berarti bahwa bank – bank umum tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi uang yang beredar. Mereka mempunyai kemampuan untuk menciptakan uang bank dan uang giral. Di negara – negara yang sudah maju perekonomiannya uang ini merupakan bagian yang terbesar dari jumlah uang yang berdar.

The Flower Of Service


The Flower Of Service

Produk inti sering kali memilki kesamaan pada elemen layanan tambahan. Terdapat dua macam layanan tambahan : 1. Layanan tambahan yang mempermudah, yang di butuhkan untuk penghantaran layanan atau memberikan bantuan dalam penggunaan produk inti, dan 2. Layanan tambahan yang memperkuat, yang menambah nilai bagi pelanggan. Terdapat berbagai layanan tambahanyang dapat di berikan, tapi hampir semuanya dapat di kalisifikasikan ke dalam delapan kelompok.  Delapan kelompok itu di gambarkan dalam kelopak bunga yang mengelilingi inti yng di sebut flower of service. Kelopaknya di susun searah jarum jam, berdasarkan urutan kemungkinan akan di alami oleh pelanggan ( walupun urutan ini bisa bervariasi). Analogi flower of service dapat membantu kita memahami kebutuhan terhadap kinerja yang konsisten pada seluruh elemen tambahan, sehingga kelemahan pada salah satu elemen tidak merusak kesan secara keseluruhan.
Di dalam sebuah produk jasa yang didesain dan dikelola dengan baik, kelopak dan inti sangat segar dan dan bagus bentuknya. Layanan yang di rancang atau di laksanakan dengan buruk akan terlihat seperti bunga yang kelopaknya hilang, layu, atau kehilagan warnanya. Meskipun intinya sempurna, kesan keseluruhan dari bunga itu akan terlihat tidak menarik.

Layanan Tambahan Yang Mempermudah.
1.       Informasi
Informasi untuk mendapatkan nilai penuh dari barang dan jasa apa pun, pelanggan membutuhkan informasi yang relevan. Jenis informasinya mulai dari jadwal kereta dan pesawat, bantuan untuk menentukan loasi outlet ritel tertentu, sampai ke informasi mengenai layanan dari perusahaan profesional. Pelanggan baru dan calon pelanggan biasanya sangat haus akan informasi. Kebutuhan pelanggan mungkin meliputi petunjuk arah menuju tempat produk itu di jual ( atau bagaimana cara memesannya), jam kerja, harga, dan petunjuk penggunaan. Pelanggan juga menghargai saran mengenai cara untuk mendapatkan nilai terbesar dalam sebuah layanan dan bagaimana menghindari permasalahan.
2.       Penerimaan pesanan
Begitu pelanggan siap membeli, sebuah elemen tambahan utama langsung berperan menerima pendaftaran, pesanan meliputi aplikasi, pengisian pesanan, dan reservasi, atau cek-in. Bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan fasilitas umum mengharuskan pelanggan untuk melalui proses aplikasi yang didesain untuk mendapatkan informasi yang relevan dan untuk manyaring pelanggan yang tidak memenuhi kriteria pendaftaran dasar.
Pesanan dapat di terima melalui berbagai sumber daya agen penjualan, telepon atau email, atau secara online. Proses penerimaan pesanan haruslah cepat dan akurat sehingga pelanggan tidak membuang – buang waktu dan harus mengalami upaya fisik atau mental yang sebenarnya tidak di perlukan. Teknologi dapat digunakan untuk membuat penerimaan pesanan lebih mudah dan cepat untuk pelanggan maupun penyedia layanan, kuncinnya terletak pada minimalisasi waktu dan upaya yang dibutuhkan dari kedua pihak, serta memastikan kelengkapan dan akurasi.

3.       Penagihan
Penagihan adalah hal umum bagi hampir semua jasa ( kecuali jika jasa itu diberikan pelayanan gratis). Tagihan yang tidak akurat, tidak terbaca, atau tidak lengkap memiliki risiko mengecewakan pelanggan yang mungkin, samapai titik ini, telah cukup puas dengan penggalaman mereka, atau lebih buruk lagi , ketidak sempuranaan seperti itu menambah parah situasi jika memang pelanggan sebelumnya sudah merasa tidak puas. Penagihan haruslah tepat waktu, karena hal ini akan menstimulasi pemabayaran yang lebih cepat. Pelanggan biasanya mengharpkan tagihan yang jelas dan informatif, dan dirinci sehingga jelas perhitungan jumlahnya.

4.       Pembayaran
Dalam banyak kasus, tagihan mengharuskan pelangan untuk melakukan pembayaran ( dan hal itu mungkin akan lama pelaksanaannya) . pengecualian disini termasuk laporan bank dan jasa pembayaran debeit lainnya, diman pembayaran akan dikurangi dari tabungan pelanggan.
Untuk memastikan pelanggan membayar tagihannya, beberpa bisnis jasa memiliki sistem pengawasan yang terorganisasi, seperti pemeriksaan tiket sebelum masuk kedalam bioskop atau sebelum masuk pesawat. Meskipun demikian pegawai keamanan harus dilatih dapat menggabungkan kesopanan dengan ketegasan dalam melakukan pekerjaan mereka, sehinggan pelanggan yang jujur tidak terasa dilecehkan.

Layanan Tambahan Yanag Memperkuat
1.       Kosultasi
Kebalikan dari informasi, yang memebrikan respon sederhana bagi pertanyaan pelanggan ( atau informasi cetak yang mengantisipasi kebutuhan mereka ), konsultasi melibatkan dialog untuk memgetahui kebutuhan pelanggan, kemudian mengembangkan solusi yang sesuai.
Bentuk paling sederhana dari konsultasi mencangkup saran langsung dari petugas jasa yang ahli sebagi respon terhadap pertanyaan. Konsultasi yang efektif membutuhkan pemahaman dari setiap pelanggan saat itu, sebelum menyarankan tindakan yang sesuai. Rakaman data pelanggan yang baik akan sangat membantu dalam hal ini, khususnya jika data yang relavan dapat diambil dengan mudah dai tempat yang jauh.
Konseling merupakan pendekatan yang lebih halus dari konsultasi karena konselig membantu pelanggan lebih memahami stuasi mereka, sehingga dapat menemukan solusi sendiri dan menentukan tindakan selanjutnya.

2.       Keramahan
Jasa yang terkait dengan keramahan idealnya harus dapat menunjukkan kegembiraan pada saat bertemu dengan pelanggan baru dan menyambut kembali. Keramahan dan perhatian terhadapa kebutuhan pelanggan harus di terpakan pada interaksi tatap muka dan interaksi telepon.
Kualitas layanan ramah yang di tawarkan oleh perusahaan memainkan peranan penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Khususnya untuk layanan – layanan yang mengelola manusia, karena seseorang tidak bisa meninggalkan fasilitas jasa sebelum produk inti diberikan sepenuhnya.

3.       Penyimpanan
Ketika pelanggan mengunjungi tempat layanan, sering kali mereka memerlukan bantuan untuk barang bawaan mereka. Bahkan, jika tidak ada beberapa layanan penyimpanan ( seperti tempat parkir mobil yang aman dan nyaman ), beberpa pelanggan mungkin tidak akan daptang sama sekali. Layanan penyimpanan di tempat meliputi penyimpanan mantel, pemindahan, pengurusan, dan penyimpanan bagasi : barang berharga dan bahkan penitian anak dan hewan peliharaan.
Tambahan layanan penyimpanan mungkin berkaitan dengan produk fisik yang dibeli atau disewa oleh pelanggan. Termasuk dalam layanan itu adalah pengemasan, penjemputan dan pemgiriman, pemasangan, instalasi, pembersihan dan pemeriksaan. Layanan ini mungkin di tawarkan gratis atau dikenakan harga tambahan.

4.       Pengecualian
Pengecualain meliputi layanan tambahan yang berada diluar kebiasaan proses penghantaran layanan. Bisnis yang cerdik akan mengantisipasi pengecualian serta membuat rencana dan petunjuk untuk keadaan – keadaan tidak terduga. Pegawai tidak akan terlihat tak berdaya dan terkejut jika pelanggan meminta bantuan khusus. Prosedur yang didefinisikan dengan baik akan memudahkan pegawai untuk merespon dengan cepat dan efektif. Ada beberapa jenis pengecualian.
1.       Permintan khusus
2.       Pemecahan masalah
3.       Penagangan  keluhan/ saran/ pujian
4.       Restitusi