Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor dan kekuatan
yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi.
Lingkungan spesifik meliputi
kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan
para manajer, dan secara langsung relavan dengan pencapaian sasaran organisasi.
Lingkungan spesifik sebuah organisasi bersifat khas bagi organisasi itu
sendiri. Kekuatan utama yang membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok,
pesaing, dan kelompok kepentingan dalam masyarakat.
Pelanggan
( customer ) sebuah organisasi ada untuk melayani kebutuhan para pelanggan yang menggunakan output organisasi
tersebut. Para pelanggan merupakan salah satu sumber ketidakpastian agi organisasi.
Karena selera mereka dapat berubah atau dapat merasa tidak puas dengan produk
atau jasa yang di hasilkan oleh organisasi.
Pemasok
( supplier ) para manajer senantiasa berupaya memastikan kelancaran aliran
input ( pasokan ) ke organisasi mereka dengan biaya serendah mungkin.
Terbatasnya atau tertundanya pasokan ke sebuah organisasi dapat menjadi sebuah
kendala bagi pengambil keputusan dan tindakan oleh para manajer.
Pesaing
( competitior ) semua organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba
pasti memiliki pesaing. Para manajer tidak dapat begitu saja mengabaikan persaingan
yang ada.
Kelompok- kelompok kepentingan (
pressure grups ) para manajer harus mengetahui dan mengakui keberadaan berbagai
kelompok kepentingan dalam masyarakat yang berupaya mempengaruhi tindakan
organisasi.
Lingkungan umum atau lingkungan generik
meliputi kondisi – kondisi ekonomi, politik/ hukum, sosial budaya, demografis,
teknologi, dan global seperti halnya lingkungan spesifik, para manajer tetap
harus memperhitungkan faktor – faktor tersebut dalam menjalankan fungsi
perencanaan, penataan, kepemimpinan dan pengendalian.
Kondisi ekonomi. Suku bunga,
inflasi, perubahan penghasilan yang dapat di belanjakan, gejolak pasar modal,
dan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang dapat
mempengaruhi praktik pengelolaan di sebuh organisasi. Ketika penghasilan
konsumen jatuh maka mereka mulai merasa tidak
aman dengan pekerjaannya, para konsumen akan menunda pembelian semua barang
yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.
Kondisi ppolitik/ hukum. Hukum
dan peraturan nasional serta daerah, di samping hukum – hukum internasional dan
hukum di negara – negara asing tempat beroperasinya sebuah organisasi. Tempat
beroperasinya sebuah organisasi juga mempengaruhi apa yang dapat dan tidak
dapat di lakukan oleh organisasi.
Kondisi sosial budaya, para
manajer harus menyesuaikan praktik – praktik bisnis perusahaan dengan perubahan
harapan dan selera konsumen yang menjadi pelanggan mereka. Dengan berubahnya
nilai –nilai, kebiasaan dan selera banyak orang, para manajer harus ikut
berubah.
Kondisi Demografis. Kondisi
demogafis ( kependudukan ) meliputi berbagai karakteristik kependudukan seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis, penghasilan, dan
komposisi keluarga. Perubahan karakteristik ini dapat membatasi cara para
manajer menjalankan perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam
organisasi.
Kondisi Teknologi, teknologi
merupakan komponen atau aspek paling cepat mengalami perubahan. Perusahaan yang
mampu memanfaatkan kemajuan tenologi akan maju dan menjadi makmur, memanfaatkan
sisitem informasi yang canggih agar bisa mempertahankan tingkat penjualan yang
tinggi.
Kondisi Global, para manajer di
tanatang untuk berhadapan dengan persaingan dan pasar global yang semakin
meningkat jumlah dan kualitasnya sebagai bagian dari lingkungan eksternal
organisasi
0 komentar:
Posting Komentar