Senin, 04 September 2017

MENDEFINISIKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

           Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi.

Lingkungan spesifik meliputi kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer, dan secara langsung relavan dengan pencapaian sasaran organisasi. Lingkungan spesifik sebuah organisasi bersifat khas bagi organisasi itu sendiri. Kekuatan utama yang membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan dalam masyarakat.

                Pelanggan ( customer ) sebuah organisasi ada untuk melayani kebutuhan para  pelanggan yang menggunakan output organisasi tersebut. Para pelanggan merupakan salah satu sumber ketidakpastian agi organisasi. Karena selera mereka dapat berubah atau dapat merasa tidak puas dengan produk atau jasa yang di hasilkan oleh organisasi.

                Pemasok ( supplier ) para manajer senantiasa berupaya memastikan kelancaran aliran input ( pasokan ) ke organisasi mereka dengan biaya serendah mungkin. Terbatasnya atau tertundanya pasokan ke sebuah organisasi dapat menjadi sebuah kendala bagi pengambil keputusan dan tindakan oleh para manajer.

                Pesaing ( competitior ) semua organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba pasti memiliki pesaing. Para manajer tidak dapat begitu saja mengabaikan persaingan yang ada.

Kelompok- kelompok kepentingan ( pressure grups ) para manajer harus mengetahui dan mengakui keberadaan berbagai kelompok kepentingan dalam masyarakat yang berupaya mempengaruhi tindakan organisasi.

 Lingkungan umum atau lingkungan generik meliputi kondisi – kondisi ekonomi, politik/ hukum, sosial budaya, demografis, teknologi, dan global seperti halnya lingkungan spesifik, para manajer tetap harus memperhitungkan faktor – faktor tersebut dalam menjalankan fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan dan pengendalian.

Kondisi ekonomi. Suku bunga, inflasi, perubahan penghasilan yang dapat di belanjakan, gejolak pasar modal, dan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi praktik pengelolaan di sebuh organisasi. Ketika penghasilan konsumen jatuh maka mereka mulai merasa  tidak aman dengan pekerjaannya, para konsumen akan menunda pembelian semua barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.

Kondisi ppolitik/ hukum. Hukum dan peraturan nasional serta daerah, di samping hukum – hukum internasional dan hukum di negara – negara asing tempat beroperasinya sebuah organisasi. Tempat beroperasinya sebuah organisasi juga mempengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat di lakukan oleh organisasi.

Kondisi sosial budaya, para manajer harus menyesuaikan praktik – praktik bisnis perusahaan dengan perubahan harapan dan selera konsumen yang menjadi pelanggan mereka. Dengan berubahnya nilai –nilai, kebiasaan dan selera banyak orang, para manajer harus ikut berubah.

Kondisi Demografis. Kondisi demogafis ( kependudukan ) meliputi berbagai karakteristik kependudukan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis, penghasilan, dan komposisi keluarga. Perubahan karakteristik ini dapat membatasi cara para manajer menjalankan perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam organisasi.

Kondisi Teknologi, teknologi merupakan komponen atau aspek paling cepat mengalami perubahan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan kemajuan tenologi akan maju dan menjadi makmur, memanfaatkan sisitem informasi yang canggih agar bisa mempertahankan tingkat penjualan yang tinggi.


Kondisi Global, para manajer di tanatang untuk berhadapan dengan persaingan dan pasar global yang semakin meningkat jumlah dan kualitasnya sebagai bagian dari lingkungan eksternal organisasi 

0 komentar:

Posting Komentar