Selasa, 20 Maret 2018

OBLIGASI DAN VALUASINYA



OBLIGASI DAN VALUASINYA

A. PERUBAHAN NILAI OBLIGASI DARI WAKTU KE WAKTU
Obligasi yang baru diterbitkan dikenal dengan sebutan emisi baru (new issue). Setelah diterbitkan, obligasi itu disebut dengan obligasi beredar atau disebut juga emisi lama (seasoned issue). Obligasi yang baru diterbitkan umumnya dijual pada harga yang sangat mendekati nilai parinya. Sementara nharga obligasi beredar sangat bervariasi dibandingkan dengan nilai parinya. Kecuali pada obligasi dengan tingkat bunga mengambang, pembayaran kupon adalah konstan. Jadi, ketika kondisi perekonomian berubah, obligasi dengan kupon $100 yang terjual pada nilai pari $1.000 saat diterbitkan akan dijual lebih tinggi atau lebih rendah dari $1.0000. setiap obligasi memilik jatuh tempo 15 tahun, masing-masing memiliki resiko kredit yang sama sehingga memiliki tingkat bunga pasar yang sama, yaitu 10%. Namun, obligasi memiliki harga yang berbeda-beda karena perbedaan tingkat kupon. Pada harga obligasi-obligasi tersebut dari waktu ke waktu, dengan berasumsi nbahwa tingkat bunga pasar akan tetap konstan pada 10% dan Allied tidak gagal bayar atas obligasi-obligasinya.

B. OBLIGASI DENGAN KUPON SETENGAH TAHUNAN.
Meskipun beberapa obligasi membayarkan bunga secara tahunan, sebagian besar mayoritas obligasi pada kenyataannya melakukan pembayaran secara setengah tahunan.

C. MENILAI TINGKAT RISIKO OBLIGASI
ü  Resiko tingkat bunga
Risiko penurunan nilai obligasi yang diakibatkan oleh naiknya tingkat bunga ini disebut sebagai risiko tingkat bunga (interest rate risk) atau risiko harga tingkat bunga (interest rate price risk). Risiko tingkat bunga akan lebih tinggi pada obligasi dengan jauh tempo yang lebih panjang dibandingkan dengan obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Hal ini terjadi karena makin panjang waktu jatuh tempo, makin lama obligasi tersebut akan dilunasi dan makin lama pula pemegang obligasi dapat menggantikannya dengan obligasi yang memiliki kupon lebih tinggi.
ü  Risiko Tingkat Reinvestasi
Risiko terjadinya penurunan pendapatan akibat turunya tingkat bunga disebut risiko tingkat reinvestasi (reinvestment rate risk), dan pentingnya arti risiko ini telah ditunjukkan kepada seluruh pemegang obligasi dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari merosotnya tingkat bunga secara tajam sejak tahun 1990-an. Risiko ini sudah pasti akan tinggi pada obligasi yang dapat ditebus.
ü  Membandingkan risiko tingkat bunga dan Tingkat Reinvestasi
Risiko tingkat bunga berhubungan dengan nilai portofolio obligasi, sedangkan risiko tingkat reinvetasi berhubungan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh portofolio. Jika anda memiliki obligasi jangka panjang, anda akan menghadapi risiko tingkat bunga yang signifikan karena nilai portofolio anda akan turun jika tingkat bunga meningkat, tetapi anda tidak akan banyak menghadapi risiko tingkat reinvestasi karena pendapatn anda akan tetap stabil.

D. RISIKO GAGAL BAYAR

Kemungkinan gagal bayar merupakan risiko penting lain yang dihadapi oleh pemegang obligasi. Jika emiten gagal bayar, jumlah yang diterima oleh investor akan lebih kecil daripada pengembalian yang dijanjikan. Ingat kembali pada bab 6 bahwa tingkat bunga yang dinyatakan memasukkan pula premi risiko gagal-makin tinggi kemungkinan gagal bayar, maka tinggi reminya dan berakibat pada imbal hasilnya saat jatuh tempo,.risiko gagagl bayar untuk efek pemerintah adalah nol, tetapi risiko ini merupakan risiko yang substansial untuk perusahaan dan obligasi pemerintah daerah dengan mutu yang lebih rendah. Ada beberapa permasalahan yang berhubungan dengan gagal bayar yaitu :
q  Kita menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempengaruhi risiko gagal bayar dengan mengubah jenis obligasi yang diterbitkannya.
q  Kita membahas peringkat obligasi yang digunakan untuk membantu menilai risiko gagal bayar.
q  Kita akan melihat kebangkrutan dan reorganisasi yang mempengaruhi jumlah yang diperkirakan akan diterima oleh investor jika terjadi gagal bayar.

Berbagai jenis obligasi perusahaan

Ada beberapa jenis obligasi yaitu :
o   Obligasi Hipotek
obligasi yang dijamin oleh aset tetap. Obligasi hipotek pertama merupakan senior yang memiliki prioritas atas klaim dari obligasi hipotek kedua.
o   Obligasi tanpa jaminan
obligasi yang tidak dijamin sehingga tidak memberikan agunan spesifik sebagai jaminan bagi obligasi. Karena itu, pemegang obligasi tanpa jaminan merupakan kreditor biasa yang klaimnya dilindungi oleh properti yang tidak diagunkan. Obligasi tanpa jaminan juga diterbitkan oleh perusahaan lemah yang telah mengagunkan sebagian besar asetnya sebagai jaminan untuk pinjaman hipotek.
o   Obligasi tanpa jaminan subordinasi
obligasi yang dapat disubordinasikan ke wasel bayar yang ditunjuk (biasanya pinjaman bank) atau seluruh utang yang lain. Dalam peristiwa likuiditas atau reorganisasi, pemegang obligasi tanpa jaminan subordinasi tidak akan menerima apapun sampai seluruh utang senior seperti yang disebutkan.

Kriteria peringkat Obligasi
Peringkat obligasi didasarkan atas faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif yang beberpa diantaranya :
  Rasio-rasio
  Ketentuan hipotek
  Ketentuan subordinasi
  Ketentuan jaminan
  Dana penulasan
  Jatuh tempo
  Stabilitas
  Regulasi
  Antitrust
  Operasi diluar negeri
  Faktor lingkungan hidup
  Kewajiban atas produk
  Kewajiban pensiun
  Masalah ketenagakerjaan
  Kebijakan akuntansi

Arti penting peringkat Obligasi
Peringkat obligasi memiliki arti penting bagi perusahaan dan investor.
       Karena peringkat obligasi merupakan indikator dari risiko gagal bayarnya, peringkat memiliki pengaruh langsung yang dapat diukur pada tingkat bunga obligasi dan biaya utang perusahaan.
       Sebagian besar obligasi dibeli oleh investor institusional dan bukan individual, kebanyakan institusi dibatasi hanya boleh membeli efek yang layak investasi.
Perubahan peringkat obligasi perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk meminjam modal dana dan biaya modal perusahaan tersebut.

PERUBAHAN PERINGKAT
Perubahan peringkat obligasi perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk meminjam modal dana dan biaya modal perusahaan tersebut. Lembaga pemeringkat melakukan melakukan peninjauan atas obligasi yang beredar secara berkala, terkadang menaikan atau menurunkan suatu obligasi sebagai hasil dari perubahan kondisi yang terjadi pada emiten.
Pada waktu yang sama penting untuk dipahami bahwa peringkat tidak serta merta disesuaikan terhadap perubahan dalam kualitas kredit; dalam beberapa kasus, bisa jadi terdapat jarak yang cukup panjang antara perubahan kualitas kredit dengan perubahan peringkat.

KEBANGKRUTAN DAN REORGANISASI
v  Ketika suatu usaha menjadi tidak solven, yang artinya usaha tersebut tidak memiliki cukup kas untuk memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjamannya. Harus ada keputusan yang kemudian diambil apakah akan menutup perusahaan melalui likuidasi atau mengizinkannya melakukan reorganisasi dan tetap ada.
v  Dalam reorganisasi, kreditor perusahaan akan melakukan negosiasi dengan manajemen tentang persyaratan-persyaratan dari kemungkinan reorganiasasi tersebut. Rencana reorganiasi mengharuskan dilakukannya restrukturisasi utang, dimana dalam hal ini tingkat bunga akan di turunkan, jangka waktu jatuh temponya di perpanjang, atau sebagian utang ditukar dengan ekuitas. Tujuan restrukturisasi adalah mengurangi beban keuangan sampai ke suatu tingkat yang dapat di dukung oleh arus kas perusahaan.

Likuidasi terjadi jika nilai perusahaan dianggap lebih besar dalam keadan mati daripada hidup. Jika pengadilan kebangkrutan memerintahkan dilakukannya likuidasi, aset perusahaan akan di lelang dan kas yang di terima akan di distribusikan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Bab 7 Undang-Undang Kebangkrutan.

Untuk saat ini yang perlu anda ketahui adalah :
1. Peraturan kebangkrutan federal yang mengatur baik reorganisasi maupun likuidasi.
2. Kebangkrutan sering kali terjadi.
3. Prioritas atas klaim tentu harus diikuti ketika mendistribusikan aset perusahaan yang dilikuidasi.
4. Perlakuan kepada pemegang obligasi tersebut, dan
5. Reorganiasi pemegang saham bisa umumnya hanya menerima dalam jumlah kecil dan sama sekali tidak menerima likuidasi karena aset biasanya memiliki nilai lebih kecil dibanding jumlah hutang yang masih belum dibayar.

PASAR OBLIGASI



Untuk mengevaluasi obligasi setengah tahunan, kita harus mengubah model valuas menjadi sebagai berikut:
Ø   Membagi  pembayaran bunga kupon tahunan dengan 2 untuk mendapatkan jumlah dolar bunga yang dibayarkan setiap enam bulan.
Ø   Mengalikan jumlah tahun sampai jatuh tempo, N, dengan 2 untuk menentukan jumlah periode setengah tahunan.
Ø   Membagi tingkat bunga nominal (yang dinyatakan), rd dengan 2 untuk menentukan tingkat bunga berkala (setengah tahunan).
Dengan melakukan perubahan-perubahan di atas, maka akan menghasilkan persamaan berikut ini untuk menghitung nilai obligasi setengah tahunan.

                    










0 komentar:

Posting Komentar