Selasa, 05 Juni 2018

Tata Letak Fasilitas



Tata Letak Fasilitas

Kepentingan Strategis Keputusan Tata Letak
       Tata letak merupakan suatu keputusan prnting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka pannjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan.
       Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk dapat mencapai :
1.       Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2.       Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3.       Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4.       Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5.       Fleksibilitas ( bagimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan perlu di rubah.
Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang seagai sesuatu yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan fleksible. Agar dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi harus mmberikan fleksibilitas dalam desain tata letak.

TIPE – TIPE TATA LETAK
       Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang terbaik ( dalam pengaruh produksi ), kantor dan  meja – meja ( pada pengaturan kantor ) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit dan departement store ). Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah di kembangkan. Diantara pendekatan tersebut ada enam pendekatan tata letak :
1.       Tata letak dengan posisi tetap.
2.       Tata letak yang berorientasi pada proses.
3.       Tata letak kantor.
4.       Tata letak ritel.
5.       Tata letak gudang.
6.       Tata letak yang berorientasi pada produk.

Oleh karena hanya beberapa dari enam golongan ini yang dapat dimodelkan secara matematis, tata letak dan desain dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah seni.
1.       Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan digunakan, meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatisuntuk mengirim dan menyimpan bahan.
2.       Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruang hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perlatan diketahui.
3.       Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran udara,mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi dan sebagainya.
4.       Aliran informasi. Komunikasi dangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak.
5.       Biaya perpindahan antara wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak pertimbangan untuk yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau kepentingan beberpa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain.

TATA LETAK DENGAN POSISI TETAP
       Dalam tata letak dengan posisi tetap, proyek tetap berada dalam satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tatap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitanya bertambah karena adanya ttiga faktor. Faktor yang pertama adalah, terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang berbeda; oleh karena itu, banyak hal menjadai penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan yang di butuhkan dinamis.
       Industri yang berbeda menangani masalah ini dengan cara yang berbeda . industri konstruksi biasanya memiliki “ rapat antar pedagang “ untuk mentukan tempat pada periode waktu yang berbeda.

TATA LETAK YANG BERORIENTASI PADA PROSES
       Tata letak yang berorientasi pada proses dapat menangani beragam barang atau jasa scara bersamaan. Ini merupakan cara tradisonal untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat pembutan produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi seperti yang telah di bahas di bab 7.
       Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Tata letak yang berorientasi pada proses juga sangat baik unuk menangani produksi komponen dalam bath yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
       Kelemahan tata letak yang berorientasi pada proses terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penaganan bahan yang unik. Tenaga kerja yang terampil yang di butuhkan juga meningkatkan pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.
       Dalam mendesain sebuah tata letak yang berorientasi pada proses, taktik yang paling lazim digunakan untuk menyusun departement atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan biaya penanganan bahan.

SOFTWERE KOMPUTER UNTUK TATA LETAK YANG BERORIENTASI PADA PROSES
       Progra yang paling terkenal adalah CRAFT ( computerized relative allocation of facilities technique ), sebuah program yang menghasilkan solusi “ baik “ tapi tidak selalu “ optimal “. CRAFT merupakan teknik pencarian yang secara sistematis menguji alternatif pengaturan departement untuk mengurangi biaya “ penanganan “. CRAFT memiliki keunggulan tambahan dengan menguji tidak hanya beban dan jarak tetapi juga faktor ketiga yaitu kesulitan.

SEL KERJA
       Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan kusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok dan mengidentifikasi produk yang memiliki karekteristik sama dan memungkinkan tidak hanya batch, untuk di proses dalam sel kerja tertentu.
       Ide sel kerja adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang bisanya tresebar pada depaertement proses yang beragam dan sewaktu – sewaktu mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memutuskan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang berkaitan. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan sel kerja adalah :
1.       Mengurangi persediaan bahan stengah jadi karena sel kerja di set untuk mnghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin.
2.       Ruang yang di butuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang di perlukan di antara mesin.
3.       Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan stengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel kerja.
4.       Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antara keryawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.
5.       Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dari kualitas produk yang berkaitan secara langsung kepada mereka san sel kerja mereka.
6.       Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan bahan yang lebih cepat.
7.       Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas yang baik jumlah mesin dan mengurangi jumlah peralaan perkakas.

PUSAT KERJA YANG TERFOKUS DAN PABRIK YANG TERFOKUS
       Sebuah tenaga kerja yang terfokus mengalihkan produksi dari yang memiliki tujuan umum, yang merupakan fasilitas  yang berorientasi pada proses menjadi sebuah sel kerja besar menjadi bagin dari pabrik yang ada sekarang.  Jika pusat kerja yang terfokus berada dalam fasilitas yang terpisah, hal ini sering di ebut sebagai pabrik yang terfokus.



TATA LETAK KANTOR
       Teradapat beberapa pertimbangan tata letak yang bersifat umum ( beberpa dapat di terapkan pada pabrik dan kantor ) pertimbanga ini berkaitan dengan dengan kondisi kerja, kerjasama, tim, otoritas dan status. Sebagai komentar akhir pada tata letak kantor,harus diperhatikan bahwa terdapat dua kencenderungan utama. Yang pertama, teknologi sperti telepon gengam, pager, fax, internet, kantor di rumah, komputer jinjing, dan PDA, meyebabkan tata letak semakin fleksible dengan memindahkan informasi secara elektronik. Yang kedua, perusahaan virtual menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua perubahan ini cenderung membutuhkan sedikit karyawan untuk berada di kantor.

 TATA LETAK RITEL
Tata letak ritel didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi tergantung kpada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Setelah tata letak ritel di putuskan, produk – produk harusdi atur untuk di jual. Barang – barang yang berharga mehal mungkin dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar, tetapi keuntungan perkaki persegi mungkin saja rendah. Program terkomputerisasi yang sekarang tersediamembantu para manajer dalam mengevaluasi tingkat keuntungan beragam rencan pembelian barang.

TATA LETAK GUDANG DAN PENYIMPANAN.
       Tujuan tata letak gudag adalah untuk menemukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya  biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kontak dalam gudang- yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
       Sebuah komponen penting dari tata letak gudang adalah hubungan antara wilayah penerimaan / bonkar dan wilayah pengiriman muat. Desain fasilitas bergantung kepada jenis barang yang di bongkar, dari mana mereka di bongkar dan diman mereka dimuat.

TATA LETAK PROSES PRODUKSI BERULANG DAN BERORIENTASI PADA PRODUK
       Tata ltak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produk yang berulang dan kontinue menggunakan tata letak produk.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi membuat komponen seperti ban mobil atau komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan meltakkan komponen pabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang.

Relationship Marketing



Relationship Marketing

Pengertian Menurut Para Ahli

Kotler dan keller (2013) menyatakan bahawa Relationship marketing adalah proses untuk mencipatkanya, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan yang kuat dengan para pelanggan stakeholders lainnya.
Velnampy dan Sivesan (2012) menyatakan bahwa relationship marketing marupakan salah satu strategi pemasaran kontenporer untuk semua perusahaan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dilihat dari sudut pandang pelanggan faktor –faktor penting yang digunakan untuk memenuhi kepercayaan, komitment, mutualitas, dan hubungan janka panjang dengan pelanggan.
Chan (2003) menyatakan bahwa relationship marketing adalah pengenalan stiap pelaggan secara lebih detail dengan menciptakan hubungan dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang menguntungkan antara pelanggan dan badan usaha sehingga badan usaha selalu memilik kerangka berpikir dalam jangka panjang..
Zeithmal dkk. (2006) menyatakan bahwa tujuan utama dari relationship marketing adalah membangun dan mempertahankan pelanggan yang berkomitment menguntungkan perusahaan dan pada waktu yang sama meminimumkan waktudan usaha yang dikeluarakan untuk pelanggan yang kurang menguntungkan.

Konsep Inti Relationship Marketing
       Relationship marketing memiliki sejumlah konsep inti. Konsep inti tersebut menurut Lupiyoadi (2006) berkaitan dengan hal – hal berikut.
1.       Horizon orientasi jangka panjang
Konsep ini merupakan ciri utama relationship marketing. Keberhasilan relationship marketing diukur dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan demikian, relationship marketing juga berkaitan dengan nilai estimasi mengenai nilai sepanjang hidup konsumen.
2.       Komitment dan pemenuhan
Janji untuk menjalin hubungan jangka panjang, relationsip marketing menekankan upaya pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitment, dengan menjaga integritas masing- masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara kedua bealah pihak.
3.       Pangsa konsumen bukan pangsa pasar
Relationship marketing tidak lagi tertuju pada konsentrasi pencapaian pangsa pasar, tatapi pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.
4.       Nilai sepanjang hidup pelanggan
Perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan kemudian menghitung nilai hidup pelanggan ( customer value /CLV ) agar menguntungkan perusahaan.
5.       Dialog dua arah
Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, perusahaan dan pelanggan harus menerapkan komunikasi dua arah.
6.       Kustomisasi
Relationship marketing memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tuntutan dan keinginan konsumen sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Tujuan Relationship Marketing
Tujuan utama dari relationship marketing menurut Sivesan (2012) adalah meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan pelanggan dengan cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi lebih loyal. Sisi lain dari tujuan utama relationship marketing adalah menemukan lifetime value dari pelanggan. Setelah lifetime value didapat, tujan kedua adalah lifetime value tiap – tiap kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ketahun. Setelah itu, tujuan ketiga adalah menggunakan profit yang didapat dari dua tujuan pertama mendapatkan pelanggan baru dengan biaya lebih murah.

Manfaat Relationship Marketing
       Relationship marketing pada dasarnya berusaha menciptakan manfaat relasional. Menurut Gwinner dkk. (1998) menfaat relasional merupakan manfaat yang diperoleh konsumen dari relasi jangka panjang yang terjalin sesuai dengan kinerja core service. Sejalan dengan pendapat tersebut, Henning –Thurau dkk.(2002) enyatakan bahwa manfaat relasional merupakan berbagai keuntungan yang diperoleh konsumen dari jangka panjang diatas dari luar pelayanan jasa utama.
       Zeithaml dan Bitner (2008) menyatakan bahwa menfat relasional baru akan di rasakan oleh pelanggan ketika mereka menerima layanan yang memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan hal – hal yang mereka harapkan / dapatkan dari perusahaan lainnya.

Sales Promotion



Sales Promotion

Pengertian Sales Promotion
Kotler dan keller (2012 ) manyatakan bahwa promosi penjualan adalah kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, yang di rancang untuk mendorong pembelian produk jas tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh para pelanggan maupun pedangang.
Cummins dan Mullin ( 2004 ) manyatakan bahwa promosi penjualan adalah serangkaian teknik jangka pendek yang digunakan untuk mencapai berbagai sasaran pemasaran yang efektif, malalui pemberian nilai tambah pada produk dan jasa, baik pada pasar perantara maupun kepada pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Peter dan Donenelly (2003 ) menyatakan promosi penjualan merupakan dorongan yang telah di rancang sebelumnya, baik melalui media maupun nonmedia, yang dibatasi dalam kurun waktu tertentu, dutujukan bagi pelanggan, pengecer ataupun pedagang besar, dalam rangka mendorong untuk menggunakan produk meningkatkan permintaan, dan meningkatkan ketersediaan produk.

Tujuan Sales Promotion
       Sales promotion pada dasarnya bertujuan merangsang pembelian, baik yang dilakukan oleh pelanggan perantara maupun pelanggan akhir, memperbaiki kinerja pemasaran reseller , sebagai pelengkap kegiatan bauran promosi lainnya, misalnya periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung. Buchari Alma (2014 ) menyatakan bahwa secara umum tujuan promosi penjulan adalah menarik pelanggan baru, pemeberian hadiah atau penghargaan bagi pelanggan, menghindari pelangan mengunakan produk merek lain, mempopulerkan merek / meningkatkan loyalitas, serta meningkatkan volume penjualan, baik jangka pendek maupun dalam rangka memperluas market share jangka panjaang.

Karakteristik Sales Promotion
       Kotler dan keller (2014) menyatakan bahwa sales promotion memiliki sejumlah karakteritik berikut.
1.       Komunikasi
Promosi penjualan bermaksud menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan pelanggan kepada produk.
2.       Insentif
Maksudnya, promosi penjualan memberikan pelanggan perangsang atau andil yang memberikan nilai bagi pembeli.
3.       Ajakan
Maksudnya, promosi penjualan mengajak pelanggan untuk mealakuakan pembelian sekarang.

Alat Sales Promotion
       Sales promotion terdiri atas berbagai alat yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan segmen pasar yang tertinggi. Berbagai macam alat dalam sales promotion, yaitu sebagai berikut.
1.       Klasifikasi berdasarkan promosi perdagangan ( trade promotion/pelanggan perantara), terdiri atas sebagai berikut.
a.       Point of purchase display (POP)
Pajangan di tempat pembelian, yaitu bentuk kegiatan pemajangan yang mengikuti produk yang terdapat di tempat pembelian. (POP) tersebut berlangsung di tempat pembelian atau penjualan dan waktu yang digunakan untuk pajangan bergantungg pada lamanya masa kontrak produsen dan pengecer.
b.      Pameran dagangan ( trade show )
Berkaitan dengan suatu kegiatan perusahaan yang menjual produk atau jasa kepada industri tertentu dengan memberi ruang, mendirikan gerai ( stand ) dan pajangan untuk mendemonstrasikan produk mereka di suatu tempat yang sudah di tentukan.
c.       Push Money
Berkaitan dengan suatu bentuk tambahan bonus berupa uang yang dibayarkan kepada pengecer karena meningkatkan hasil penjualan.
d.      Barang Gratis ( dealer loaders )
Berkaitan dengan tawaran tambahan tawaran barang dengan berupa merchandising, produk khusus gratis atau pelanggan gratis yang diberikan kepada pengecer bagi yang membeli dalam jumlah tertentu.
2.       Klasifikasi berdasarkan consumer promotion ( promosi bagi pelanggan langsung). Terdiri atas sebagai berikut.
a.       Contoh
Berkenaan dengan bentuk penawaran gratis atau sejumlah produk atau jasa yang dikirim ke rumah, atau diberikan langsung kepad pelanggan.
b.      Kupon
Bentuk insentif yang di gunakan untuk menapatkan pengurangan harga yang terletak pada suatu produk untuk membeli produk tertentu.
c.       Tawaran pengembalian tunai
Berkaitan dengan bentuk pengurangan harga setelah pembelian, yaitu pelanggan mengirimkan bukti pembelian tertentu kepada produsen dan produsen akan mengurangi harga yang baru ketika membeli kembali.
d.      Potongan harga
Berkaitan dengan kegiatan pemberian bentuk potongan atau diskon harga dari suatu produk tertentu.
e.      Hadiah
Barang yang di tawarkan dengan biaya realtif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu, yang hadiah tersebut bisa disertai di dalam barang yang di beli atau dikirimkan kepada pelanggan.
f.        Kontes
Berkenaan dengan bentuk permainan untuk memenangkan hadiah yang di berikan kapada pengecer atau pelanggan.
g.       Hadiah loyalitas pelanggan
Hadiah berupa uang tunai atau bentuk lain yang proposional dengan loyalitas seorang atau sekelompok pemasok.
h.      Percobaan gratis
Mengundang calon pembeli untuk mencoba produk tertentu secara Cuma – Cuma dengan harapan mereka akan membeli produk itu.
i.         Garansi produk
Janji yang diberikan oleh perusahaan, baik secara eksplisit maupun implisit bahwa produknya akan bekerja sesuai spesiikasi atau jika produknya gagal, perusahaan akan memperbaiki atau mengembalikan uang pelanggan selama periode tertentu.
j.        Promosi gabungan
Dua atau lebih merek atau perusahaan bekerja sama (tie – in promotion ) mengeluarkan kupon, pengembalian uang, dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik pembeli. Berbagai tim wiraniaga melaksanakan promosi itu kepada pengecer, mereka diberikan fasilitas yang lebih baik untuk ruang pamer dan ruang iklan.
k.       Promosi silang
Menggunakan suatu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak laku.
3.       Klasifikasi berdasarkan tenaga penjual ( sales force ), yaitu promosi penjualan yang bertujuan memotivasi armada penjual.

Social Media Marketing


Social Media Marketing

Pengertian Social Media Marketing
     Social media atau dalam bahasa indonesia di sebut media sosial adalah media yang di desain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif dan dua arah. Media sosial yang yang berbasis pada teknologi internet mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu audiens.( Paramitha, 2011 )
     Menurut Gunelius (2011) menyatakan bahwa media sosial merupakan penerbitan online dari alat – alat komunikasi, situs, dan tujuan dari web 2.0 yang berakar pada percakapan, keteribatan, dan partisipasi.
Kaplan dan Haenlein (2010 ) mengambarkan media sosial sebagai sekelompok media dalam internet bebasis aplikasi yang membangun fondasi ideologi dan teknologi web 2.0. teknologi web 2.0 memungkinkan dua arah percakapan antara produsen dan konsumen secara interaktif.

Jajaring Sosial
     Situs jejaring sosial atau social networking site ( SNS ) merupakan situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunaannya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Setiap situs jajaring sosial memiliki daya tarik yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya tujuannya sama, yaitu berkomunikasi dengan mudah dan lebih menarik karena di tambah fitur – fitur yang memanjakan penggunanya.

Tujuan Social Media Marketing
     Gunelius (2011) meyatakan bahwa tujuan paling umum pemasaran media sosial yaitu :
1.      Membangun hubungan, manfaat utama dari pemasaran media sosial adalah kemampuan untuk membangun hubungan dengan konsumen secara aktif.
2.      Membangun merek, melalui meda sosial di sajikan cara sempurna untuk meningkatkan brand awareness,meningkatkan pengenalan dan ingatkan tentang merek, dan meningkatkan loyalitas merek.
3.      Publisitas, melalui media sosial dengan cara menyediakan outlet sehinggan perusahaan dapat berbagai informasi penting dan memodifikasi persepsi negatif.
4.      Promosi,melalui pemasaran media sosial, memberikan diskon eksklusif dan peluang untuk audiens untuk membuat orang – orang merasa di hargai dan khusus, serta untuk memenuhi tujuan jangka pendek.
5.      Riset pasar, menggunakan alat – alat dari social web untuk belajar tentang pelanggan, membuat profil demografi dari perilaku pelanggan, baelajar tentang keinginan dan kebutuhan konsumen, serta belajar tentang pesaing.


Rabu, 25 April 2018

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (Integrated Marketing Comunication)



KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (Integrated Marketing Comunication)

Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa IMC merupakan konsep perncanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. American association of advertising agencies (AAAA) Menyatakan bahwa IMC merupakan konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menghargai pentingnya nilai tambah dari sebuah perencanaan yang komprehensif yang digunakan untuk mengevaluasi peran – peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, contohnya periklanan secara umum ( general advertising), tanggapan langsung ( direct respons), promosi penjualan ( sales promotion), dan kehumasan ( Public relations ), dan menggabungkan semua disiplin tersebut untuk menyajikan kejelasan,konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksimal.
Integrated marketing comunication (IMC) merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya secara efektif kepada pelanggan. IMC merupakan proses lintas fungsi untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dan stakeholeder lainya. IMC bertujuan menciptakan brand relationship yang kuat dan bersifat jangka panjang melalui elemen komunikasi yang ada pada level menajemen pemasaran yang akhirnya akan menciptakan penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.

Ciri-ciri utama Komunikasi Pemasaran Terpadu
1.Mempengaruhi perilaku
Tujuan KPT adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Karena itu, komunikasi pemasaran tidak hanya digunakan untuk mempengaruhi kesadaran khalayak atas sebuah merek tapi juga mampu menggerakkan orang untuk bertindak.
2.Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
Dalam KPT, penggunaan strategi komunikasi pemasarannya didasarkan pada kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya riset untuk mengetahui keinginan pasar sehingga mampu menyusun metode pemasaran yang tepat dan efektif.
3.Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan “kontak”
KPT menggunakan seluruh bentuk komunikasi yang dapat menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Seluruh bentuk Komunikasi (misalnya iklan, PR, jaringan distribusi, sales promotion, atau direct marketing) merupakan alat penyampaian pesan yang potensial supaya terjadi kontak atau hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
4.Berusaha Menciptakan Sinergi
Supaya perencanaan pemasaran dapat berjalan dengan baik diperlukan kesinambungan atau koordinasi antara semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain). Hal ini bertujuan untuk mengahasilkan citra merek yang kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen.
5.Menjalin hubungan
Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dengan adanya hubungan tersebut diharapkan mampu menjadi pengait antara merek dengan konsumen untuk membangkitkan loyalitas konsumen terhadap merek.

Tujuan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu : menyebarkan informasi ( komunikasi informatif ), mempegaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen ( komunikasi persuasif ), dan menginatkan khalayak untuk melakukan pemebelian ulang ( komunikasi mengingatkan kembali ). Tujuan komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah memberikan efek berikut :
1.      Efek kognitif, yaitu memebentuk kesadaran informasi tertentu dalam benak pelangan.
2.      Efek afektif, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesutu yang diharapkan adalah reaksi pembelian dari pelanggan.
3.      Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Perilaku yang di harapkan adalah pembelian ulang

Fokus Integrated Marketing Comunication (IMC)
Uyung Sulaksana (2005) menyatakan bahwa IMC mencangkup empat fokus utama, yaitu :
1.      Aspek filosofi, mulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi hingga dirumuskan menjadi sasaran korporat yang menjadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan.
2.      Menyagkut keterkaitan kerja antarfungsi yakni operasi sumber daya manusia, pemasaran, distribusi, dan penjualan.
3.      Menjaga keterpaduan dan integrasi berbagai funsi tersebut untuk mewujudkan tiga hal,yitu konsistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan memelihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder.
4.      Memantapkan jalinan hubungan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek ( produk dan korporat ) terhadap stakeholder.

Buran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran  meliputi :
1.Advertising
2.Direct Marketing
3.Interactive/ internet marketing
4.Sales promotion
5.Publicity/ Public Relations
6.Personal selling



MENGUMPULKAN INFORMASI MELALAUI WAWANCARA



Wawancara adalah komunikasi yang terpusat pada suatu tugas diantara dua pihak. Dua peran dimainkan dalam sebuah wawancara – peran pewawancara dan orang yang di wawancarai. Sebuah wawancara dapat di pimpin oleh sutu atau lebih oleh pewawancara.

Langkah merencanakan wawancara
Ø  Tentukan tujuan wawancara dengan jelas.
Ø  Selesaikan pekerjaan rumah anda
Ø  Selesaikan sumber yang tepat
Ø  Buatlh janji
Ø  Rencanakan pertanyaan – pertanyaan
Ø  Buatlah kesan pertama yang positif
Ø  Rencanakan perekaman
Ø  Gunakan pengertian komunikasi
Ø  Menutup wawancara
Ø  Evaluasi pendekatan anda

Teknik Bertanya
Satu indikator utama keberhasilan seorang pewawancara adalah besarnya upaya yang di curahkan dalam pembuatan rencana daftar pertanyaan.
       Pertanyaan terbuka
       Pertanyaan tertutup
       Teknik terowongan
       Teknik corong

1.          Pertanyaan Terbuka
Pewawancara tidak tahu bagaimana orang yang di wawancarai itu akan menjawab. Pada umumnya, pertanyaan semacam itu luas dan tidak khusus.
2.          Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup memberikan ruang gerak penyusunan jawaban yang relatif kecil kepada orang yang di wawancarai. Keuntungan penggunaan pertanyaan tertutup adalah efisien.
3.          Teknik Terowongan
Teknik terowongan seperti halnya pewawancara memebuat kuisioner / angket dan kemudian memeberikan kuisioner tersebut kepada orang – orang yang akan di wawancarai.
4.          Teknik Corong
Teknik corong menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup. Teknik yang mengabungkan hal – hal terbaik dari dua jenis pertanyaan dengan cara memperkecil kerugian dari kedua jenis pertanyaan tersebut.

Pembuatan Daftar Pilihan
Pewawancara bebas memilih format yang sangat terencana, tidak terencana, dan cukup terencana. Untuk sebagian besar pewawancara dan wawancara pengumpulan informasi khususnya, pendekatan yang cukup terencana. Pendekatan ini tidak memeperbolehkan pewawancara menyimpang dari pertanyaan yang telah di rencanakan.

Penggalian Informasi
Penggalian informasi merupakan pertanyaan sekunder yang mempertahankan topik dan memfokuskan pertanyaan sebelumnya( pertanyaan primer), serta di rancang untuk memeperoleh rincian yang lebih baik daripada yang di harapkan pewawancara dari pertanyaan primer.

Pertanyaan Dengan Banyak Arti dan Pertanyaan Penuntun
Pada saat menegembangkan pertanyaan, harus menghindari beberapa masalah umum. Pertama, pertimbangkanlah pernyataan “ semua pertanyaan yang mengandung banyak arti adalah penuntun, tetapi tidak semua pertanyaan yang menuntun banyak artinya.” Bahasa dalam pertanyaan yang banyak artinya memberikan isyarat menegenai bagaimana pertanyaan – pertanyaan tersebut harus di jawab. Pertanyaan seperti itu tidak netral.
Kata pengantar pertanyaan yang menuntun menunjukan bagaimana orang yang diwawancarai dituntun untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jadi pewawancara menuntun orang di wawancarai.
Kata kata yang digunakan bersifat netral. Pertanyaan netral lebih memungkinkan menghasilkan jawaban yang objektif.

Pelaksanaan Wawancara
Karena di lengkapi dengan dasar – dasar pengembangan berbagai pertanyaan yang cukup terencana melalui penggunaan teknik corong, para komunikator bisnis harus siap merencanakan wawancara.
Penyesuian diri merupakan hal penting agar suatu wawancara berhasil. Apabila orang yang di wawancarai tidak secara produktif menanggapi salah satu pertanyaan terbuka pada awal wawancara dan cemasa karena waktu yang terbatas,  anda harus menysuaikan diri. Satu metode untuk mengatasi situasi demikian adalah mengabaikan beberapa pertanyaan terbuka.






DIRECT MAKETING



                                                                        DIRECT MAKETING
Pengertian
Kotler dan Armstrong (2012) menyatakan pemasaran langsung berkenaan dengan penggunaan telepon, surat, faks, e-mail, internet, dan alat-alat lainya dalam rangka mengkomunikasikan secara langsung kepentinganya perusahaan kepada pelanggan secara lebih spesifik. Peter Bennet (2002) menyatakan bahwa direct marketing adalah keseluruhan aktifitas yang dilaksanakan dalam rangka mengefektifkan pertukaran barang dan jasa kepada target audience melalui penggunaan satu atau lebih media ( direct selling, direct mail, telemarketing, direct-sction advertising, catalogue selling, cable tv selling, dan lain-lain) yang bertujuan menghasilkan respons secara langsung dari pembeli potensial ataupun pelanggan, baik melalui telepon, surat, maupun kunjungan pribadi.
Direct marketing adalah salah satu metode pemasaran yang dilakukan melalui media interaktif sehingga pemasar dan konsumen dapat berkomunikasi secaralangsung dan hasilnya dapat langsung diukur pula.

Tujuan dan manfaat direct marketing
Cravens dan Piercy (2013) menyatakan tujuan pemasaran langsung adalah membuat kontak langsung dengan konsumen akhir melalui media alternatif ( misalnya komputer, telepon, surat, dan kios ). Selanjutnya, Kotler dan Armstrong (2012)  menyatakan banyak sekali manffat pemasaran langsung, baik manfaat bagi konsumen ( pelanggan ) diantaranya pelanggan dapat melakukan transaksi belanja di rumah. Belanja dari rumah dirasakan lebih menyenagkan, nyaman, dan bebas dari pertengkaran. Cara ini lebih menghemat banyak waktu dan memperkenalkan konsumen dengan pilihan barang dagangan yang lebih banyak. Konsumen juga dapat memesan barang untuk mereka sendiri ataupun untuk orang lain.
Berikut adalah manfaat direct marketing:

1. Bagi Penjual

·         Memungkinkan pengujian media pemasaran dan pesan alternatif untuk menemukan metode yang paling efektif dan hemat
·         Dapat membuat penawaran dan strategi yang sulit ditiru oleh pesaing
·         Kemudahan dalam mengukur tanggapan atas promosi dan mengetahui jenis promosi yang paling efektif
·         Pemasaran langsung bisa diatur agar menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat
·         Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok sasaran

2. Bagi Konsumen Produk Eceran

·         Kegiatan belanja menjadi lebih mudah dan hemat waktu karena bisa dilakukan di rumah
·         Konsumen memiliki kebebasan dalam memilih barang sesuai dengan kebutuhan dan dapat melihat harga melalui katalog atau di website
·         Pelanggan dapat melakukan pembelian barang untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain

3. Bagi Konsumen Produk Industri

·         Konsumen dapat mempelajari produk/ jasa yang ditawarkan dengan lebih seksama, sehingga akan lebih menghemat waktu karena tidak perlu bertemu dengan wiraniaga untuk penjelasan mengenai produk yang dijual

Media Direct Marketing
·         Direct mail
Sering disebut sebagai junk mail atau surat yang tidak kita harapkan kedatangannya. Banyak perusahaan menghindari direct mail di masa lalu karena beranggapan dapat memperburuk citra perusahaan, tapi jika digunakan dengan tepat, bisa sangat membantu penjualan. Contohnya saat Porsche mengirimi kalangan kelas atas direct mail untuk menginformasikan produknya dan berhasil. Kunci kesuksesan melakukan direct mail adalah membangun mailing list, atau daftar orang-orang tertentu yang merupakan target market perusahaan.

·         Catalog
Katalog cukup banyak digunakan oleh perusahaan dalam direct marketing, bahkan ada yang sepenuhnya tergantung pada katalog. Banyak perusahaan menggabungkan katalog dengan strategi promosi mereka.

·         Broadcast media
Media yang paling digandrungi para direct marketers adalah TV dan radio. Pada 1950, radio merupakan media yang sangat efektif, namun akhir-akhir ini, TV-lah yang lebih populer. Dalam industri broadcast, digabungkan direct-response advertsing dan support advertising. Dalam direct response advertising, ada produk yang ditawarkan sehingga ada pembelian. Sementara support advertising digunakan untuk men-support iklan jenis lain.

·         Infomercial
Adalah iklan komersial yang berdurasi lama , mencapai 30-60 menit. Bentuk acaranya seperti program TV biasa.

·         Tv advertorial
Advertorial digunakan untuk menunjukkan pada pemirsa tentang seluk-beluk produk dalam acara TV sepanjang beberapa menit.

·         Teleshopping
Penggunaan saluran telepon gratis dikombinasikan dengan kartu kredit membuat peningkatan yang cukup signifikan pada pembelanjaan melalui televisi. Banyak peralatan rumah tangga dipromosikan dan dijual dengan cara ini.

·         Print media
Koran dan majalah merupakan media yang sulit untuk digunakan sebagai alat direct marketing. Hal ini dikarenakan harganya cukup mahal sementara kemungkinan adanya respons dan keuntungannya lebih sedikit dari media lain. Akan tetapi, bukan berarti tidak digunakan sama sekali.

·         Telemarketing
Merupakan sales lewat telepon. Perkembangannya cukup pesat, karena itu berkembanglah audiotex atau telemedia. Tom Bosenhart mendefinisikannya sebagai “penggunaan telepon dan layanan informasi suara yang bertujuan untuk memasarkan, mengiklankan, mempromosikan, menghibur, dan menginformasikan (produk)”. Program telemdia bersifat interaktif. Problem dalam telemarketing adalah kemungkinan penipuan dan mengganggu orang lain.

·         Electronic teleshopping
Merupakan belanja online dan penerimaan layanan informasi melalui PC. Internet shopping adalah media direct response yang digunakan oleh direct marketing tradisional sekalipun.

Produk yang cocok di marketingkan melalui Direct Marketing
Robert (2008) menyatakan bahwa beberapa produk yang lebih cocok dijual dengan menggunakn direct marketing adalah produk sebagai berikut.
1.      Produk tidak tersedia di toko.
2.      Produk yang kaya cerita.
3.      Produk yang harganya dapat di naikkan.
4.      Produk yang menawarkan unsur – unsur kesenangan.
5.      Produk yng harus diisi uang atau perlu di mutahirkan.
6.      Produk yang berbeda dengan kompetitor.

Unsur Yang Menentukan Efektifitas Direct Marketing
Strategi dalam mengimplementasikan direct marketing tentu saja dipengaruhi oleh target pasar yang di tuju. Oleh karena itu, diperlukan kejelian pemasar untuk mempertimbangkan sejumlah aspek yang berenaan dengan hal –hal berikut.
1.      Faktor geografis
Lokasi sangat menentukan keberhasilan direct marketing, misalnya yang terkait dengan domisili, yang akan memudahkan pengonfigurasian kelas sosial dari konsumen.
2.      Faktor demografis
Faktor demografis yang meliputi usia, gender, satatus marital, besaran penghasilan, aset yang dimiliki, serta rasa merupakan faktor yang perlu di pertimbangkan dengan matang.
3.      Faktor psikografis
Segmentasi ini berkaitan dengan kodisi psikologis konsumen yang disesuaikan dengan kepribadian konsumen.