Minggu, 04 November 2018

Pengertian, Fungsi, Tujuan Dan Jenis-Jenis Kemasan



Pengertian Kemasan 
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).

Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Fungsi Kemasan 
Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Protektif 
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional 
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
1.      Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 
2.      Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. 
3.      Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
4.      Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:
1.      Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan. 
2.      Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk. 
3.      Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Tujuan Kemasan 
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1.      Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. 
2.      Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 
3.      Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4.      Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5.      Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian. 
6.      Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. 
7.      Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.
Jenis-jenis Kemasan 
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll). 
2.      Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
3.      Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 
2.      Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap. 
3.      Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 
2.      Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.



Sejarah Periklanan



Sejarah Periklanan

Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah mengarahkan perilaku konsument terhadap suatu penawaran komersial ataupun mempersuasi seseorang dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan masyarakat yang nonkomersial).
Pengiklan Komersial seringkali mencari untuk menghasilkan peningkatan konsumsi dari mereka produk atau jasa melalui "branding," yang melibatkan pengulangan atau nama produk gambar dalam upaya untuk kualitas tertentu berasosiasi dengan merek di benak konsumen.
Sejarah Periklanan
4000sm
Mesir menggunakan papirus untuk membuat pesan penjualan dan poster-poster. pesan Komersial dan menampilkan kampanye politik telah ditemukan di reruntuhan Pompeii dan kuno Saudi . Hilang dan menemukan iklan di papirus yang umum di Yunani Kuno dan Romawi Kuno .Lukisan dinding atau batu untuk iklan komersial merupakan manifestasi lain dari bentuk iklan kuno, yang hadir untuk hari ini di banyak bagian Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.Tradisi lukisan dinding dapat ditelusuri kembali ke India seni batuan lukisan yang tanggal kembali ke 4000 SM. Sejarah memberitahu kita bahwa Out-rumah iklan- dan billboard merupakan bentuk tertua iklan.
Sebagai kota dan kota-kota Abad Pertengahan mulai tumbuh, dan masyarakat umum tidak dapat membaca, tanda-tanda bahwa hari ini akan berkata tukang sepatu, miller, penjahit atau pandai besi akan menggunakan gambar yang berhubungan dengan perdagangan mereka seperti boot, jas, topi, jam, berlian, sepatu kuda, lilin atau bahkan tas tepung.Buah-buahan dan sayuran yang dijual di alun-alun kota dari belakang gerobak dan wagon dan pemilik mereka digunakan penelepon jalanan ( criers kota ) untuk mengumumkan keberadaan mereka untuk kenyamanan pelanggan.
Pada jaman Yunani dan Romawi teknik beriklan mengalami perkembangan. Pada masa inilah mulai disadari pentingnya menggunakan medium untuk menyampaikan informasi. Para pemilik usaha menggunakan pahatan di dinding-dinding kota untuk memberitahu orang banyak bahwa mereka mempunyai dagangan tertentu. Pada jaman Caesar banyak toko di kota-kota besar yang telah mulai memakai tanda dan simbol atau papan nama sebagai media utama dalam beriklan.
Ketika papyrus digunakan sebagai kertas tulis, media ini juga dipakai untuk menulis pesan-pesan iklan. Iklan-iklan yang ditempelkan di dinding-dinding kota tersebut berisikan informasi budak-budak yang melarikan diri. Selain itu, iklan ini juga memuat pesan tentang pertarungan para gladiator. Papyrus tersebut ditrulis dnegan menggunakan pena yang terbuat dari alang-alang. Di kota Pompei iklan-iklan juga dibuat oleh para politisi dalam bentuk grafity sebgai propaganda guna menarik masyarakat agar memilihj dirinya saat pemilihan umum. Iklan yang sama juga banyak dijumpai di Yunani.
Periklanan memasuki babak sejarah yang sangat penting ketika kertas ditemukan pada tahun 1215 di Cina dan mesin cetak diciptakan Johannes Guttenberg pada tahun 1450. Sejak itu medium-medium kuno ditinggalkan. Orang beralih ke pamflet atau selebaran-selebaran untuk menginformasikan atau menjual sesuat. Selebaran dan pamflet inilah yang menjadi cikal bakal munculnya surat kabar, sebuah medium klasik yang sampai sekarang tetap menjadi pilihan pengiklan sebagai medium utama.
Abad ke 17
Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat penting terutama dalam membaca, serta pencetakan, lalu iklan semakin dikembangkan dan diperluas untuk mencakup selebaran.Pada abad ke-17 iklan mulai muncul di koran mingguan di Inggris. Iklan cetak awal ini digunakan terutama untuk mempromosikan buku dan surat kabar, yang menjadi semakin terjangkau dengan kemajuan di percetakan , dan obat-obatan, yang semakin dicari sebagai penyakit rusak Eropa Namun, karena adnya iklan palsu dan apa yang disebut dukun , iklan menjadi masalah, yang diantar dalam regulasi konten iklan. Sebagai perekonomian diperluas selama abad 19, periklanan tumbuh bersama.Di Amerika Serikat, keberhasilan ini format iklan akhirnya mengarah pada pertumbuhan periklanan mail-order.
Abad 18
koran Prancis La Presse adalah yang membuat program iklan yang dibayar di perhalaman-halamannya, yang memungkinkan untuk menurunkan harga, memperluas pembaca dan meningkatkan perusahaan profitabilitas dan formula itu segera ditiru oleh semua judul. Sekitar tahun 1840, Volney B. Palmer membentuk akar biro iklan modern di Philadelphia. Pada tahun 1842 jumlah besar Palmer membeli ruang di berbagai surat kabar pada tarif diskon kemudian dijual kembali ruang di tingkat yang lebih tinggi kepada pengiklanIklan]] aktual-salinan, tata letak, dan karya seni-adalah terhenti disiapkan oleh perusahaan yang ingin beriklan, yang berlaku, Palmer adalah seorang broker ruang.
Keadaan berubah di akhir abad 19 ketika badan iklan NW Ayer & Son didirikan. Ayer dan Anak ditawarkan untuk merencanakan, membuat, dan melaksanakan kampanye iklan lengkap untuk pelanggannya. Pada tahun 1900 biro iklan telah menjadi titik fokus perencanaan kreatif, dan iklan kokoh sebagai sebuah profesi. Sekitar waktu yang sama, di Perancis, Charles-Louis Havas memperpanjang jasa kantor berita itu, untuk memasukkan iklan broker, sehingga kelompok Prancis pertama yang mengatur. Pada awalnya, lembaga yang broker untuk ruang iklan di koran. NW Ayer & Son adalah lembaga layanan penuh pertama yang bertanggung jawab atas isi iklan. 1895 iklan untuk sebuah produk berat badan.
Pada pergantian abad ini, ada beberapa pilihan karier bagi perempuan dalam bisnis, namun, iklan adalah salah satu dari sedikit. Karena perempuan bertanggung jawab untuk sebagian besar pembelian kebutuhan rumah tangga mereka masing - masing, pengiklan dan lembaga yang diakui nilai's wawasan perempuan.
Iklan terus semakin berkembang, terutama dari segi kreatifitas .Bahkan, periklanan Amerika pertama yang menggunakan menjual seksual diciptakan oleh seorang wanita - untuk produk sabun. Meskipun jinak oleh standar-standar hari ini, iklan ini menampilkan pasangan dengan pesan "Kulit kamu mencintai menyentuh".
Tahun 1825 surat kabar pada masa itu sudah dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif. Suratkabar yang pertama kali memuat iklan-iklan produk adalah surat kabar Tjahaja Siang yang terbit di Minahasa yang mengiklankan produk obat-obatan tradisional. Bentuk iklannya hanya berupa iklan baris karena memang baru seperti itulah model iklan yang ada pada masa itu. Surat kabar lainnya seperti Advertentie Blad dan Bintang Timoer juga melakukan hal yang sama.
Tahun 1870-an kreativitas dalam penanganan visual dalam penanganan visual dalam pesan periklanan terlihat semakin baik. Hal ini disebabkan faktor internal dan eksternal industri pers maupun periklanan itu sendiri. Pertama, terbentuknya peluang investasi modal swasta secara langsung dalam bidang industri periklanan dan perdagangan di Jawa. Kedua pertumbuhan perekonomian masyarakat pribumi dan industrialisasi melahirkan sejumlah produk yang memerlukan kegiatan pemasaran. Pertumbuhan perkonomian memungkinkan terbentuknya suatu masyarakat konsumen yang potensial untuk pemasaran produk industri dan jasa modern di pulau Jawa.
Awal 1920-an
Pada awal 1920-an, stasiun radio pertama didirikan oleh produsen peralatan radio dan pengecer yang menawarkan program dalam rangka untuk menjual radio lebih kepada konsumen. Seiring waktu berlalu, banyak organisasi nirlaba mengikuti dalam mendirikan stasiun radio mereka sendiri, dan termasuk:, klub dan kemasyarakatan. Kelompok sekolah Ketika praktik mensponsori program dipopulerkan, masing-masing program radio individu biasanya disponsori oleh pembisnis tunggal dalam pertukaran untuk menyebutkan nama singkat bisnis mereka di bagian awal dan akhir yang menunjukkan disponsori olehnya.Namun, pemilik stasiun radio segera menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan menjual hak sponsor dalam alokasi waktu kecil untuk beberapa bisnis di seluruh siaran stasiun radio mereka, daripada menjual hak sponsor untuk bisnis tunggal per show.
Praktik ini dilakukan ke televisi di akhir 1940-an dan awal 1950-an. Sebuah pertempuran sengit terjadi antara mereka yang mencari untuk mengkomersilkan radio dan orang-orang yang berpendapat bahwa spektrum radio harus dianggap sebagai bagian dari commons - untuk digunakan hanya non-komersial dan untuk kebaikan masyarakat.Kerajaan Serikat mengejar model pendanaan publik untuk BBC, awalnya sebuah perusahaan swasta, British Broadcasting Company , tetapi dimasukkan sebagai badan publik oleh Royal Charter pada tahun 1927. Di Kanada, para pendukung seperti Graham Spry yang juga dapat membujuk pemerintah federal untuk mengadopsi model pendanaan publik, menciptakan Canadian Broadcasting Corporation. Namun, di Amerika Serikat, model kapitalis menang dengan petikan dari Undang-Undang Komunikasi tahun 1934 yang menciptakan Komisi Komunikasi Federal . Namun, Kongres AS memang membutuhkan lembaga penyiaran komersial untuk beroperasi pada kepentingan umum kenyamanan, dan kebutuhan . penyiaran Publik sekarang ada di Amerika Serikat karena tahun 1967 Undang-Undang Penyiaran Publik yang mengarah pada Public Broadcasting Service dan National Public Radio
Awal 1950
Pada awal tahun 1950, DuMont Television Network mulai meluncurkan program modern yang menjual iklan dalam hitungan waktu kepada beberapa sponsor. Sebelumnya, DuMont telah kesulitan mencari sponsor bagi banyak tentang program dan dikompensasi dengan menjual blok kecil waktu iklan untuk beberapa bisnis. Hal ini akhirnya menjadi standar untuk industri televisi komersial di Amerika Serikat.Namun, itu masih praktik umum untuk memiliki menunjukkan sponsor tunggal, seperti Amerika Serikat Steel Jam. Dalam beberapa kasus sponsor dilaksanakan kontrol yang besar atas isi dari pertunjukan-sampai dengan dan termasuk memiliki agency periklanan seseorang benar-benar menulis pertunjukan.
Akhir 1980-an dan awal 1990-an melihat pengenalan televisi kabel dan khususnya MTV . Merintis konsep video musik , MTV diantar dalam jenis baru iklan: tunes konsumen dalam untuk pesan iklan, daripada ia menjadi oleh-produk atau ketinggalan zaman. Sebagai kabel dan televisi satelit menjadi semakin umum, saluran khusus muncul, termasuk saluran seluruhnya dikhususkan untuk iklan , seperti QVC , Home Shopping Network , dan ShopTV Kanada.
Pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi pengiklan dan memberikan kontribusi kepada " dot-com boom "tahun 1990-an. Seluruh perusahaan semata-mata dioperasikan pada pendapatan iklan, yang menawarkan segala sesuatu dari kupon untuk mengakses internet gratis. Pada pergantian abad ke-21, sejumlah situs termasuk mesin pencari Google , memulai perubahan dalam iklan online dengan menekankan kontekstual yang relevan, iklan tidak mengganggu dimaksudkan untuk membantu, daripada membanjiri, pengguna. Hal ini mengakibatkan sejumlah besar upaya sejenis dan kecenderungan peningkatan iklan interaktif .







Selasa, 16 Oktober 2018

Tujuan Pelayanan Prima




Tujuan pelayanan prima yang memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat konsumen sebagai berikut.
1.       Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.
2.       Untuk menjaga atau memelihara sikap pelanggan yang merasa dipentingkan dan diperhatikan segala kebutuhan dan keinginannya.
3.       Untuk mempertahankan pelanggan agar loyal atau setia menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan.
Di sektor bisnis pelayanan prima kepada pelanggan selalu bertujuan atau berorientasi pada keuntungan perusahaan. Oleh sebab itu, pelayanan prima yang di berikan kepada pelanggan pada dasarnya adalah tindakan mencari untung teapi dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan keubutuhan pelanggan dengan sangat baik. Pelanggan yang puas dalam menggunkan barang dan jasa dari pengusaha dengan sendirinya akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.
Di sektor publik, pemerintah mempunyai kewajiban memeberikan pelayanan prima yang di butuhkan oleh masyarakat. Dalam memberikan pelayanan publik, pemerintahan tidak betujuan mencari untung. Sebab itu, pelayanan prima di sektor publik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat sehingga akan menumbuhkan kepercayaan publik atau kepercayaan masyarakat kepada pemerintahannya.

Standar Presentasi Pribadi




          Dalam pelayanan prima sangat di perlukan suatu standar penampilan pribadi dari sesorang, organisasi, maupun perusahaan. Standar penampilan pribadi ini diperlukan untuk memberi kayakinan, meningkatkan pelayanan, dan menjaga kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan aset yang sangat berharga dan harus tetap di pertahankan. Apabila standar penampilan pribadi tersebut di abaikan, maka dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan perusahaan atau organisasi. Sulit di bayangkan apabila suatu perusahaan harus kehilanggan pelanggan yang potensial dan banyak memberikan keuntungan, hanya gara – gara standar penampilan pribadi dari karyawan atau pegawai yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan.
          Standar berarti suatu ukuran yang di sepakati, sedangkan penampilan dari sesorang meupun organisasi atau perusahaan merupakan aspek yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang atau pihak lain. Jadi, standar penampilan pribadi merupakan penampilan diri sesorang organisasi atau perusahaan yang sesuai dengan standar yang berlaku, baik di lingkungan pribadi, lingkungan masyarakt, maupun lingkungan kerja.
          Penampilan pribadi ini erat kaitannya dengan citra atau image perusahaan atau organisasi. Dengan kata lain, penampilan pribadi yang serasi merupakan personifikasi dari organisasi atau perusahaan. Setiap karyawan atau pegawai hendaknya menyadari bahwa mereka perlu memberikan suatu presentasi pribadi yang memenuhi standar akan menimbulkan dan meningkatkan kepercayaan dalam diri orang lain dan pelanggan. Penampilan pribadi yang baik juga akan menumbuhkan rasa percaya diri bagi karyawan suatu perusahaan. Sebaliknya, penampilan pribadi yang buruk subuah barang tertentu akan menurukan citra dari perusahaan atau organisasi tersebut.

Konsep Dasar Pelayanan Prima




Ada tiga konsep dasar ( A3 ) yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima, yaitu sebagai berikut.
1.      Konsep Sikap ( Attitude )
Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung pada orang – orang yang terlihat di dalamnya. Sikap pelayanan yang di harapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap yang baik, ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. Jika anda menjadi karyawan suatu perusahaan, sikap anda akan menggambarkan perusahaan anda. Anda akan mewakili citra perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilail perusahaan kesan pertama dalam berhubungan dengan orang – orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah sebagai berikut.
a.      Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa kebanggan terhadap pekerjaan.
b.      Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan.
c.       Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan.

2.      Konsep Perhatian ( Attention )
Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli suatu barang atau jasa yang kita tawarkan, segera saja layanan pelanggan tersebut dan tawrkan bantuan. Sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya.
Hal – hal lain yang perlu di perhatikan menyangkut bentuk – bentuk pelayanan berdasarkan konsep perhatian adalah sebagai berikut.
a.      Mengucapkan salam pembukaan pembicaraan.
b.      Menanyakan apa saja keingginan pelanggan.
c.       Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
d.      Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah.
e.      Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1.

3.      Konsep Tindakan ( Action )
Pada konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat “ untuk membeli produk yang kita tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan sudah “ menjatuhkan pilihan “ untuk membeli produk yang diinginkannya.
Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual beli.
Bentuk – bentuk pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan adalah sebagai berikut.
a.      Segera mencatat pesanan pelanggan.
b.      Menegaskan kembali kebutuhan / pesanan pelanggan.
c.       Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
d.      Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali lagi.


Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Sikap




             Sebagai seorang pelanggan berpenampilan serasi dalam melayani pelanggan dapat dilakukan dengan cara berikut.
1.       Berhias
Berhias merupakan suatu keharusan bagi seorang pelayan. Dengan berhisa yang rapi dan menarik, maka akan tampak penampilan yang serasi dari seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu memperhatikan hal – hal berikut.
a.       Pelayan laki – laki
·         Rambut di potong rapi, tidak menutupi telinga.
·         Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam.
·         Tidak merokok ketika melayani pelanggan.
·         Badan tampak selalu bersih, tidak dekil.

b.      Pelayan wanita
·         Rambut dipotong rapi, diikat atau di sanggul begi yang panjang.
·         Tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan.
·         Menggunakan make up secara sederhana.
·         Memakai parfum seadanya.


2.       Berbusana
Cara berbusana yang baik merupaka ciri khusus yang menunjukkan kepribadian dan kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik berarti memperhatikan penampilan diri ( personal appearance ) secara keseluruhan mulai dari berhisa rambut, wajah, badan, kaki, dan kelengkapannya. Kelangkapan busana, misalnya perhisan ( gelang, kalung, cincin, bros dan lain – lain ) tas, sepatu, dasi, scraft, tutup kepala, kaos kaki atau stocking, sarung tangan dan sebagainya. Bahan pakaian yang dikenakan antara lain sutra, katun, wol, rayon, nilon. Pengaruh warna dapat dikategorikan sebagai berikut.
a.       Warna tenang ( kuning muda, abu – abu, hijau muda, biru muda, dan sebagainya.)
b.      Warna cerah ( biru laut, hijau jamrud, merah bata, kuning emas, jingga.)
c.       Warna gelap ( hitam, biru tua, merah hati )

3.       Ekspresi wajah
Bagi seorang pelayan menampilkan ekspresi wajah yang simpatik dan menarik amatlah penting, sebab, perilaku simpatik ini mempunyai andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kontak pertama antara pelayanan dengan pelanggan umumnya diawali dari ekspresi wajah. Oleh karena itu tenaga pelayan harus berusaha menampilkan ekspresi wajah yang bersahabat.
4.       Ekspresi Mata
·         Lakukanlah kontak mata secara langsung dengan pelanggan.
·         Kontak mata harus disertai dengan senyuman.
·         Tampilkan tatapan mata yang bersahabat.
·         Hindari mata berkerut atau tatapan kosong.
·         Mata kaku atau mengalihkan pandangan harus dihindari.

5.       Ekspresi Mulut
·         Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira.
·         Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kecewa.
·         Hindari pula mulut mengigit – gigit bibir, karena hal ini mengisyaratkan sikap kesedihan.
·         Bicaralah sewajarnya dan jangan dibuat – buat.

6.       Ekspresi Kepala
·         Posisi kepala hendaknya tegak sebagai kesediaan untuk berkomunikasi.
·         Anggukkan kepala sebagai isyarat menghormati atau persetujuan.
·         Hindari memegang kepala dengan tangan, karena hal ini menunjukkan kecemasan.
·         Hindari pula kepala menunduk kebawah, karena hal ini menunjukkan penolakan.
·         Posisi kepala hendaknya wajar sehingga tidak menimbulkan kesan kurang perhatian dan sombong.

Berpikir positif artinya berpikir sehat, logis dan masuk akal. Teori komunikasi yang rasional adalah teori komunikasi yang menekankan pendekatan yang masuk akal, logis dan intelektual dalam berhubungan dengan orang lain. Melayani pelanggan dengan cara berpikir positif berarti memperlakukan pelanggan secara baik, menghormatinya, tidak bersikap apriori, tidak memanfaatkan kelemahanya , dan melayani apa yang diperlukan pelanggan dengan sewajarnya.

Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Tindakan




Action adalah tindakan yang paling mendasar bagi customer yang baik. Action juga harus jelas terhadap pelanggan, dalam praktiknya tindakan harus benar – benar terjadi dalam tindakan. Ada emapat dasar tahapan untuk mencapai action tindakan yang efektif, antara lain sebagai berikut.
1.       Memahami apa yang diperlukan. Catatan tertulis yang ada atau orang merefrensikannya. Cek bahwa fakta – fakta yang ada sudah lengkap dan benar, serta tanyakan jika ada yang tidak yakin mengenai sesuatunya.
2.       Menentukan sikap apa yang dapat dilakukan. Tinjau ulang apa yang di butuhkan, dan amati apa yang secara realistis dapat dilaksanakan.
3.       Ambil tindakan secara rencana. Jika orang terlibat, pastikan mereka lebih tahu apa yang diharapkan. Cek kembali bahwa tindakan nyata sudah dilakukan.
4.       Pertahankan agar pelanggan tetap di beri informasi. Jika ada masalah yang tidak bisa dihindari atau terjadi keterlambatan, biarlah pelanggan mengetahui dan menyetujui suatu rencana baru.
Pencatatan pesanan pelanggan sangat penting dalam melaksanakan transaksi jual beli. Pencatatan pesanan digunakan untuk menghindari kesalahan dalam pelayanan. Gunakan checklist atau nota untuk mencatat keperluan pelanggan. Pencatatan berfungsi sebagai berikut.
1.       Sebagai barang bukti adanya pesanan barang dan jasa pelanggan.
2.       Sebagaai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan.
3.       Sebagai data inventarisasi barang – barang yang di jual.
4.       Untuk memeudahkan pengecekan kembali terhadap barang yang di pesan pelanggan.
5.       Untuk memudahkan pengecekan dalam mencari dan mengumpulkan barang – barang yangdi pesan pelanggan.
6.       Sebagai data atau arsip catatan barang – barang yang di jual.
7.       Sebagai bahan laporan dan tenaga pelayanan kepada pemimpin atau pemilik perusahaan.
8.       Mempercepat waktu tunggu pelayanan.
9.       Menpersingakt waktu proses pelayanan.
10.   Memudahkan dalam mencari dan pengambilan barang.
11.   Menghindari kesalahan – kesalahan sekecil apapun.
12.   Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang baik.

Kebutuhan pelanggan akan terwujud apabila penyedia pelayanan telah memenuhi harapan pelanggan. Harapan – harapan tersebut adalah kualitas teknik dan fungsional yang di berikan dalam suatu pelayanan. Penyediaan pelayanan yang dapat mewujudkan kebutuhan atau keinginan pelanggan tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan perusahan. Animo pelanggan akan bertambah sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan.
Peningkatan kulitas dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan oleh karena itu, hendaknya ditekankan perbaikan dan peningakatan yang dititikberatkan kepada hal – hal berikut.
1.       Struktural
Perbaikan struktural organisasi atau perusahaan harus dilakukan dan tingkat top manajemen hingga low manajemen. Hal ini merupakan langkah pertama dalam peningkatan pelayanan prima.
2.       Opersional
Suatu perusahaan penjualan akan dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan apabila peningkatan operasional dilaksanakan artinya secara langsung peningkatan kualitas pelayanan juga dilaksanakan.
3.       Visi
Suatu organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai visi, yaitu suatu pendangan kedepan. Organisasi atau perusahaan harus mengetahui arah organisasi dengan cara mengidentifikasi tentang apa yang harus dilakukan siapa yang akan melaksanakannya.
4.       Strategi
Strategi pelayanan adalah suatau cara yang ditentukan oleh perusahaan dalam meningkakan pelayanan, sehingga visi akan tujuan dapat terwujud. Strategi pelayanan yang akan diterapkan harus memperhatikan perilaku pelanggan, harapan pelanggan, dan alternatif – alternatif pelanggan.

Peningkatan kualitas melalui keempat hal tersebut di harapkan dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan. Untuk memperbaiki kualitas pelayanan perlu di perhatikan juga mengenai kekuatan dan kelemahan suatu pelayanan.
Kekuatan pelayanan, di antaranya meliputi hal berikut.
1.       Bekerja dengan terorganisir dan sistematis.
2.       Hubungan kerja yang konstruktif dengan atasan.
3.       Penyediaan jasa pelayanan yang konsisten.
4.       Tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
5.       Komunikasi yang baik antara penyedia pelayanan dengan pelanggan.
Kelemahan pelayanan, diantaranya meliputi hal berikut.
1.       Tidak ada umpan balik
2.       Sistem peraturan yang rumit.
3.       Kurangnya pengetahuan tentang pelayanan yang baik.
4.       Kurangnya komunikasi yang baik.
5.       Kurangnya keterampilan dan penyedia pelayanan
6.       Tidak adanya tindakan untuk menarik simpati pelanggan.