Selasa, 16 Oktober 2018

Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Sikap




             Sebagai seorang pelanggan berpenampilan serasi dalam melayani pelanggan dapat dilakukan dengan cara berikut.
1.       Berhias
Berhias merupakan suatu keharusan bagi seorang pelayan. Dengan berhisa yang rapi dan menarik, maka akan tampak penampilan yang serasi dari seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu memperhatikan hal – hal berikut.
a.       Pelayan laki – laki
·         Rambut di potong rapi, tidak menutupi telinga.
·         Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam.
·         Tidak merokok ketika melayani pelanggan.
·         Badan tampak selalu bersih, tidak dekil.

b.      Pelayan wanita
·         Rambut dipotong rapi, diikat atau di sanggul begi yang panjang.
·         Tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan.
·         Menggunakan make up secara sederhana.
·         Memakai parfum seadanya.


2.       Berbusana
Cara berbusana yang baik merupaka ciri khusus yang menunjukkan kepribadian dan kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik berarti memperhatikan penampilan diri ( personal appearance ) secara keseluruhan mulai dari berhisa rambut, wajah, badan, kaki, dan kelengkapannya. Kelangkapan busana, misalnya perhisan ( gelang, kalung, cincin, bros dan lain – lain ) tas, sepatu, dasi, scraft, tutup kepala, kaos kaki atau stocking, sarung tangan dan sebagainya. Bahan pakaian yang dikenakan antara lain sutra, katun, wol, rayon, nilon. Pengaruh warna dapat dikategorikan sebagai berikut.
a.       Warna tenang ( kuning muda, abu – abu, hijau muda, biru muda, dan sebagainya.)
b.      Warna cerah ( biru laut, hijau jamrud, merah bata, kuning emas, jingga.)
c.       Warna gelap ( hitam, biru tua, merah hati )

3.       Ekspresi wajah
Bagi seorang pelayan menampilkan ekspresi wajah yang simpatik dan menarik amatlah penting, sebab, perilaku simpatik ini mempunyai andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kontak pertama antara pelayanan dengan pelanggan umumnya diawali dari ekspresi wajah. Oleh karena itu tenaga pelayan harus berusaha menampilkan ekspresi wajah yang bersahabat.
4.       Ekspresi Mata
·         Lakukanlah kontak mata secara langsung dengan pelanggan.
·         Kontak mata harus disertai dengan senyuman.
·         Tampilkan tatapan mata yang bersahabat.
·         Hindari mata berkerut atau tatapan kosong.
·         Mata kaku atau mengalihkan pandangan harus dihindari.

5.       Ekspresi Mulut
·         Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira.
·         Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kecewa.
·         Hindari pula mulut mengigit – gigit bibir, karena hal ini mengisyaratkan sikap kesedihan.
·         Bicaralah sewajarnya dan jangan dibuat – buat.

6.       Ekspresi Kepala
·         Posisi kepala hendaknya tegak sebagai kesediaan untuk berkomunikasi.
·         Anggukkan kepala sebagai isyarat menghormati atau persetujuan.
·         Hindari memegang kepala dengan tangan, karena hal ini menunjukkan kecemasan.
·         Hindari pula kepala menunduk kebawah, karena hal ini menunjukkan penolakan.
·         Posisi kepala hendaknya wajar sehingga tidak menimbulkan kesan kurang perhatian dan sombong.

Berpikir positif artinya berpikir sehat, logis dan masuk akal. Teori komunikasi yang rasional adalah teori komunikasi yang menekankan pendekatan yang masuk akal, logis dan intelektual dalam berhubungan dengan orang lain. Melayani pelanggan dengan cara berpikir positif berarti memperlakukan pelanggan secara baik, menghormatinya, tidak bersikap apriori, tidak memanfaatkan kelemahanya , dan melayani apa yang diperlukan pelanggan dengan sewajarnya.

0 komentar:

Posting Komentar