Selasa, 05 Juni 2018

Strategi Lokasi




Strategi Lokasi

Pentingnya Lokasi Yang Strategis
       Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik untuk menjawab masalah lokasi, menggingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25 % harga jual produk ( tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang di berikan). Hal iniberarti bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin di butuhkan hanya untuk menutupi biaya pengankutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar perusahaan. Biaya lain yang dapat di pengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
       Di saat menajemen telah memutuskan untuk beroperasi di suatu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Hal yang sama terjadi degan manajemn yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dam memilki etos kerja yang buruk.
       Keputusan lokasi sering bergantung kapada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
       Keputusan lokasi sering dilakukan oleh perusahaan, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja, valuta asing, biaya – biaya, dan sikap masyarakat sekitar.
       Pilihan – pilihan yang ada dalam lokasi meliputi (1) tidak pindah, tatapi meluaskan fasilitas yang ada, (2) mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambahakan fasilitas lain di tempat lain, atau (3) menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain/

Sejumlah Sektor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
       Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi telah terjadi karena adanya pembangunan (1) ekonomi pasar, (2) komunikasi internasional yang lebih baik, (3) perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan, (4) kemudahan perpindahan arus modal antar negara, (5) diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.
       Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah dengan mengidentifikasikan apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penunjang keberhasilan ( critical sucess factor- CSFs) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing.
       Di samping globalisasi, faktor lain juga mempengaruhi keputusan lokasi. Diantara faktor – faktor ini adalah produktifitas tenaga kerja, valuta asing, budaya, perubahan sikap terhadap industri, juga kedekatan terhadap pasar, pemasok dan pesaing.
Produktifitas tenaga kerja
Yang benar menark bagi manajemen adalah kombinasi antara produktivitas dan tingkat upah tenaga kerja. Sebagai contoh, jika quality coils membayar $70 per hari dengan tingkat produktifitas sebesar 60 unit per hari di connecticut, jumlah ini akan lebih murah jika di bandingkan dengan pabrik Meksiko dengan upah $25 perhari dengan produktifitas 20 unit perhari.

Karyawan yang tidak terlatih, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, atau kebiasaan kerja yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah.

Risiko Nilai Tukar Dan Mata Uang
   Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walupun demikian nilai mata unag di hampir semua negara secara terus menerus berfluktasi.
Biaya – biaya
   Biaya nyata ( tangible costs ) adalah biaya – biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi layanan umum ( seperti, listrik, dan air ), tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenali oleh departement, kuangan, dan pihak manajemen.
Biaya tidak nyata ( intangible costs ) lebih sulit di tentukan. Biaya tidak  nyata meliputu kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan.
Sikap
   Sikap karyawan mungkin berbeda dari suatu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah, kota keci dengan kota besar. Pandangan karyawan, mengenai regenerasi karyawan, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan peawaran pada karyawan yang ada sekarang, jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global berkaitan dengan budaya negara lain. Variasi budaya tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat diferensiasi besar dalam jadwal produksi dan pengiriman. Penyuapan dan sejenisnya menciptakan inefisiensi ekonomi yang berarti, begitu juga permasalahan etnis dan hukum di arena global.
Kedekatan Kepada Pasar
   Sebagai tambahan dengan trend menuju produksi yang just – in – time, pemasok menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses pengiriman.
Kedekatan Kepada Pemasok
   Perushaan menempatkan diri dengan dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh (1) barang – baran yang mudah membusuk, (2) biaya transportasi , atau (3) jumlah produk yang sangat banyak. Perusahaan bergantung kepada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak ( seperti produen baja yang menggunakan batu bara dan bijih besi ) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya transportasi menjadi faktor utama.
Kedekatan Kepada Pesaing
   Mungkin terasa mengagetkan, perusahaan juga senang berdekatan dengan pesaingnya, trend ini, disebut sebagai clustering, sering terjadi bila sumber daya utama di temukan di wilayah tersebut.
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
   Terdapat 4 metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi : metode pemeringkatan faktor, analisi titik impas, metode pusat gravitasi, dan model transportasi. Bagian ini menjelaskan pendekatan – pendekatan ini.
Metode Pemeringkatan Faktor
   Terdapat banyak faktor, banyak yang kualitif maupun kuantitif yang di pertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi. Metode pemeringkatan faktor ( factor-rating method ) sering digunakan karena meliputi beragam faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai dari pendidikan hingga keterampilan tenaga kerja.
Metode pemerigkatan faktor memiliki enam langkah :
1.     Membuat daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang keberhasilan ( critical sucess factor – CSFs )
2.     Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan perusahaan.
3.     Membuat sebuah skala untuk setiap faktor.
4.     Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor.
5.     Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6.     Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantiatif.
Analisis Titik Impas Lokasi
   Analisi titik impas lokasi ( locational break even analysis ) merupakan penggunaan analisis biaya volume peroduksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi yang ada. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan secara matematis ataupun secara grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan tentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Tiga langkah analisis titik impas adalah :
1.     Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi.
2.     Petakan biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal.
3.     Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang di harapkan .

Model Transportasi
   Tujuan model transportasi ( transportation model ) adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok ( sumber ) ke beberapa titik perminataan ( tujuan ) sedemikian rupa sehingga meminimlakan biaya produksi dan transportasi total.
   Walaupun teknik pemograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, alogaritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi transportsi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudaian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal di capai.

Starategi Lokasi Pada Industri Jasa
   Pada analisis lokasi di sektor industri, strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditujukkan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering lebih memiliki dampak kepada pendapatan dari pada biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa searusnya adalah penerapan volume bisnis dan pendapatan.
 Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1.     Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2.     Kesesuian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan.
3.     Persaingan di wliyah tersebut.
4.     Kualitas persaingan.
5.     Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing.
6.     Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7.     Kebijakan operasional perusahaan.
8.     Kualitas manajemen.

Bagaimana Rantai Usaha Perhotelan Memilih Lokasi
   Salah satu keputusan terpenting dalam industri hospitality ( keramahtamahan dalam hal ini khusunya penginapan ). Rantai usaha perhotelan yang memilih lokasi bagus secara lebih akurat dan lebih cepat daripada para pesaingnya, memiliki keunggulan strategis yang menonjol.
Industri Pemasaran Melalui Telepon
   Aktivitas industri dan kantor yang tidak membutuhkan kontak tetap muka langsung dengan pelanggan atau perpindahan bahan, dapat melunaskan pilihan lokasi secara substansional. Sebuah kasus adalah industri pemasaran melalui telepon, dan penjualan melalui intenet, dimana variable tradisional ( seperti yang telah dibahas sebelumnya ) menjadi tidak relavan. Dimana pergerakan informasi secara elektronis begitu baik, maka biaya dan ketersediaan tenaga kerja yang mengarahkan keputusan lokasi.
Sistem Informasi Geografi
   sistem informasi goegrafi ( geographic informationnsystems – GIS ) merupakan satu alat penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitik yang berhasil, yang berkaitan dengan lokasi. Dengan menkombinasikan angka populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas, kepadatan penduduk geografi, seorang pengusaha toko eceran dapat menunjuk dengan tepat lokasi terbaik untuk toko dan restoran barunya.
Berikut adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS :
·  Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian, dan kode pos.
·  Peta dari setiap jalan, gang , jembatan, dan trowongan.
·  Peta fasilitas umum seperti saluran listrik, air, dan gas.
·  Semua sungai, gunung, danau, dan hutan.
·  Semua bandara besar, universitas, rumah sakit.




0 komentar:

Posting Komentar