Selasa, 26 September 2017

Gudang dan Pergudangan



Pengertian Gudang dalam Kegiatan Bisnis

Dalam dunia bisnis, gudang sangat besar fungsi dan perannya, pergudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan, dalam penyimpanan logistik, mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran dan pendistrbusian sampai dengan kegiatan pertanggungjawaban gudang dengan tujuan mendukung operasional pekerjaan unit kerja.

Beberapa Pengertian Gudang

§  Menurut Perpu Nomor 5 Tahun 1962
Gudang adalah ruangan yang tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi untuk umum, melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat barang.
§  Menurut John Warman (2004), gudang (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang dagangan. Pergudangan (kata kerja) adalah kegiatan menyimpan dalam gudang.
§  Menurut Ibnu syamsi (1997 : 28)
Gudang adalah ruangan untuk menyimpan barang yang berdinding, beratap dan terkunci.
§  Menurut Sukadarto(2001 : 18)
Gudang adalah suatu ruangan yang tidak bergerak, dapat ditutup, tidak untuk lalu lintas umum, melainkan dipergunakan untuk menyimpan barang – barang.
§  Lucas dan Rumsari (2004 : 84)
Gudang merupakan suatu ruangan tertutup, tidak bergerak, tidak untuk lalu lintas umum dan berfungsi untuk menyimpan barang.

Selain itu gudang juga dapat digunakan sebagai sarana atau tempat jual beli (pasar) hasil produksi. Pada umumnya gudang perusahaan berada dalam ruangan pada suatu pabrik, namun sekarang lapangan terbuka juga dapat dijadikan gudang tergantung dengan barang apa yang akan diletakan atau disimpan di lapangan tersebut.
Sesuatu dapat dikatakan gudang jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1.       Adanya “ruangan”
Menurut Ibnu Syamsi pengertian ruangan lebih luas dibandingkan dengan gudang, karena ruangan meliputi :
a. Ruangan terbuka 
Ruangan terbuka adalah ruangan yang dibentuk tanpa atap dan tanpa pagar. Biasanya ruangan terbuaka dipergunakan untuk menyimpan barang-barang yang tahan cuaca dan tidak khawatir untuk dicuri. Contoh: batu, pasir dan sejenisnya.
b. Ruangan setengah terbuka 
1) Berpagar tanpa atap 
Sama halnya seperti ruanagan terbuka, akan tetapi ruangan ini tidak memiliki atap tapi berpagar. Hal ini dikarenakan karena biasanya digunakan untuk menyimpan barang yang rawan untuk dicuri. Contoh: batu bata dan sejenisnya.
2) Tak berpagar tapi beratap 
Hampir sama dengan ruangan semi terbuka di atas hanya bedanya ruangan ini tidak berpagar namun memiliki atap. Karena barang yang disimpan di ruangan ini tidak tahan cuaca namun tidak rawan pencurian. Contoh: gerobak, stoomwals, den sejenisnya
3) Ruangan tertutup (Gudang)
2. Tertutup 
Yang dimaksud tertutup di sini adalah ruangan tersebut berpagar dan beratap serta dapat dikunci.
3. Tidak bergerak 
4. Tidak untuk lalu lintas
Yang dimakud tidak untuk lalu lintas adalah gudang tersebut bukan merupakan akses jalan keluar masuk yang nantinya dikhawatirkan akan mengganggu kondisi barang yang disimpan. Misalnya gudang penyimpanan minyak, jika gudang tersebut terletak di tempat yang digunakan untuk lalu lintas dikhawatirkan nantinya akan terjadi kebakaran. 
Jadi, pada intinya gudang adalah suatu ruangan atau tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, dari mulai barang itu diterima sampai pada saatnya barang itu dipergunakan atau dipindahkan. Selain itu dalam gudang juga harus diperhatikan terkait pemeliharaan dan keamanan barang-barang logistik yang disimpan.

Pengertian Pergudangan

Pergudangan adalah kegiatan–kegiatan penampungan, penyimpanan, pengamanan dan pendistribusian/penyaluran barang–barang yang menjadi kebutuhan bagi setiap organisasi. (Sukadarto, 2001:19)

Menurut Lucas dan Rumsari (2004:81) Pergudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran dan pendistribusian samapai dengan kegiatan pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan – laporan) dengan tujuan mendukung kontinuitas kerja unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas  dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Pengertian lain Pergudangan adalah sebuah bagian dalam sebuah sistem logistik perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk – produk perusahaan (baik itu bahan baku, part produk, produk dalam proses, ataupun produk jadi) pada dan diantara titik asal produk (produsen) dan pada titik konsumsi (konsumen), serta menyediakan informasi bagi manajemen mengenai status, kondisi, serta arus/perpindahan produk yang disimpan dalam gudang (Warman, 2004).

Dari pengertian pergudangan ini dapat digaris bawahi bahwa kegiatan penggudangan tidak sekedar kegiatan memasukkan barang dalam ruang penyimpanan (gudang), tetapi lebih dari itu, dalam kegiatan penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistik baik secara teknis maupun administrative sehingga kegiatan tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.

Dalam jaringan distribusi pemasaran, gudang mempunyai beberapa misi, yaitu:
a. Menjaga persediaan yang digunakan sebagai penyeimbang dan penyangga (buffer) dari variasi antara penjadwalan produksi dan permintaan.
b. Gudang  sebagai  penyaluran  dalam  sebuah  daerah pesanan  dengan jarak transportasi terpendek dan untuk memberikan jawaban cepat akan permintaan pelanggan.
c.  Gudang digunakan sebagai tempat akumulasi dan menguatkan produk dalam kegiatan produksi dan pendistribusian.

Gudang  atau  tempat  penyimpanan  pada  umumnya  memiliki  fungsi  yang cukup penting dalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik. Tujuan dan fungsi penyimpanan dari gudang adalah memaksimumkan utilitas sumber daya, kemudian memenuhi kebutuhan pelanggan atau memaksimumkan pelayanan kepada

Beberapa faktor penting yang memengaruhi kenyamanan dalam tata letak gudang  adalah  pengawasan  yang  diikuti  bentuk  pesanan,  pengambilan  pesanan pilihan, dan pengawasan.
Faktor di atas digambarkan dalam batasan-batasan berikut: a. Sistem area;
Penyimpanan  item  dalam  gudang  dengan  bermacam  logika;  Dalam gudang, pergantian personel terus-menerus pada sebuah area mulai dari pemilihan item yang telah direncanakan untuk pesanan sampai siap dikirim.
      
b. Sistem area dimodifikasi;
Sistem dapat diterapkan di mana penyimpanan stock dilakukan secara terpisah dalam pengerjaannya; Pemilihan order pesanan diikuti oleh sistem area ketika penambahan pegawai dimanfaatkan untuk menambah pengerjaan stock penyimpanannya. c. Sistem zona;
Pembagian wilayah-wilayah gudang dan pendistribusian pesanan di antara pemilihan pesanan, tiap unit merupakan pilihan dari daerah-daerah penempatannya; d. Sistem zona urutan;
Tiap pesanan dibagi dalam wilayah-wilayah pada sistem zona; Namun, pesanan melewati satu wilayah ke wilayah lainnya yang merupakan perakitan. Beberapa pesanan bisa diproses serentak dan setiap hasilnya mulai dari satu wilayah ke wilayah berikutnya.
e. Sistem jadwal pesanan berganda (multiple orders schedule system);
Sebuah kelompok pesanan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan total item yang dibutuhkan dari tiap wilayah atau zona. Dalam kemiripan kebiasaan pada sistem wilayah, item merupakan pilihan dari pembuatan  satu  trip  langsung  ke  setiap  wilayah  pesanan  yang  dirakit mengikuti area untuk peningkatan pengiriman. Sedikit variasi dari operasi demikian dijadwalkan serentak mengikuti komponen tiap wilayah yang dialokasikan dengan tiap order, kemudian diletakkan bersamaan untuk pengiriman.

Untuk penyimpanan individu atau item yang kecil, beberapa variasi aksesori yang didapat seharusnya ada pada semua gudang. Kemudian, variasi yang digunakan adalah salah satu atau banyak dari beberapa pengembangan dan pesanan fasilitas penyimpanan. Aksesorinya adalah bins (peti atau bak), shelves (papan atau palet), racks (rak), stacking (penumpukan), dan conveyor storage.

Shipping (pengiriman) berkaitan dengan persiapan-persiapan yang berkenaan dengan stocking produk jadi untuk memenuhi permintaan atau order; pengepakan (packaging); serta pemuatan ke dalam alat transportasi yang tersedia, kemudian dikirim ke konsumen yang memesannya. Aktivitas shipping dapat pula disebut aktivitas receiving. Pada dasarnya, receiving, raw materials storage, warehousing, dan shipping akan memiliki kaitan erat dalam perencanaan tata letaknya masing- masing.  Seperti  halnya  receiving,  lokasi  departemennya  harus  berada  sedekat mungkin dengan fasilitas transportasi yang menuju keluar pabrik.

Sementara itu, perencanaan luas area perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut:        
a.   Karakteristik produk yang dikelola
b.   Jumlah pengiriman dan frekuensi pengiriman per periode
c.   Metode pemindahan dan peralatan yang digunakan
d.   Lokasi area yang tersedia

Kita perlu menggambarkan proses pokok di dalam fasilitas gudang sebagai fungsi sistem penyimpanan. Receiving (penerimaan) merupakan departemen yang mempunyai aktivitas berkaitan dengan penerimaan material yang datang ke pabrik. Setelah aktivitas inspeksi dilakukan, departemen receiving bertanggung jawab mengirimkannya ke gudang (storage) agar disimpan. Departemen penerimaan bahan terutama bertanggung jawab terhadap hal-hal seperti:
a.   Membongkar atau menurunkan material dari truk yang membahayakan.
b.   Membongkar kotak pembungkus material yang dikirim.
c.   Identifikasi dan pengecekan material yang datang.
d.   Pengecekan tanda terima barang dan menyesuaikannya dengan kartu pesanan.
e.   Mencatat adanya  kerusakan-kerusakan  yang  dijumpai  dari  material yang datang dan menyiapkan laporan untuk klaim.
f.    Menyimpan data material yang datang untuk digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
g.   Mengirim material yang datang ke departemen lain yang membutuhkan segera atau mengirimkannya ke gudang untuk disimpan.



Sumber : Direktorat Pembinaan SMK

Rabu, 13 September 2017

Jalan Menuju Wirausaha Sukses

Murphy and Pech (19:8) menggambaran delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir.
Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya.
Mau bekerja keras (capaciy for hard work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah sangat marah melihat seorang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan, beliau secara simbolik memberi hadiah kapak dan tali kepada seorang lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh, cepatah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam meintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mugkin tadinya ia hanya seorang sopir angkutan umum, seorang pengusaha tekstil mungkin tadinya seorang pedagang kredit tekstil atau tukang jahit, dan banyak lagi contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seterusnya sampai malam tiba. Malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah Swt, dengan selalu berdoa kepada-Nya. Ya Allah perbaikilah nasibku, .... dst. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan doa akan memperoleh sukses. Seorang mahasiswa yang belajar keras tiap malam, plus doa setelah salatnya, Insya Allah soal-soal ujian akan muncul arti materi yang sudah ia pelajari dan nilai A gampang diraih.


Bekerja dengan orang lain (getting things done with and through people)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang di bawah ataupun dengan orang-orang di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “manajemen” yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring, dan sebagainya. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja dalam mencapai keberhasilan.

Penampilan yang baik (good appearance)

Ini bukan berarti penampilan body face/muka  yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguran tinggi melamar dan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan di atas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi wirausahawan sukses. Peluang usahanya wirausahanya bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan tempat ia semula bekerja atau merintis wirausaha dalam jenis komoditi yang sama atau ia pindah ke kota lain.




Yakin (self confidence)

Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah Swt.
Self confidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan peritungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.

Pandai membuat keputusan (making sound decision)

Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang.kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah it ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambilkeputusan terbaik.

Mau menambah ilmu pengetahuan (college Edcation)

Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, mmiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah Rasulullah yang mewajibkan semua Muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran dikantor, membaca buku, dan sebagainya.
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang paling penting di sini ialah adanya tambahan pengetahuan.

Ambisi unuk maju (ambition drive)

Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.

Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, mengguakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik , diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengemangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.

Karakteristik wirausaha yang sukses dari zimmerer

1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh dikata setiap saat pikiran tidak lepas dari perusahaannya.

2. Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia lakukan, selaludi ikuti dengan penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.

3. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.

4. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.

5. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian

6. Yakin pada diri sendiri.

7. Kreatif dan fleksibel.

8. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.

9. Enerjik tinggi. Seorang wirausaha lebih enerjik dibandingkan rata-rata orang lain.

10 .Motivasi untuk lebih unggul. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.

11. Berorientasi kemasa depan.

12. Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan perhatiannya pada kesuksesan di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru yang berharga.

13. Kemampuan memimpin. Seorang wirausaha harus mampu menjadi pemimpin yang baik dia memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga dia memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.

(Modifikasi dari Zimmerer & Scarborough, 1996:6)

Senin, 04 September 2017

MENDEFINISIKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

           Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi.

Lingkungan spesifik meliputi kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer, dan secara langsung relavan dengan pencapaian sasaran organisasi. Lingkungan spesifik sebuah organisasi bersifat khas bagi organisasi itu sendiri. Kekuatan utama yang membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan dalam masyarakat.

                Pelanggan ( customer ) sebuah organisasi ada untuk melayani kebutuhan para  pelanggan yang menggunakan output organisasi tersebut. Para pelanggan merupakan salah satu sumber ketidakpastian agi organisasi. Karena selera mereka dapat berubah atau dapat merasa tidak puas dengan produk atau jasa yang di hasilkan oleh organisasi.

                Pemasok ( supplier ) para manajer senantiasa berupaya memastikan kelancaran aliran input ( pasokan ) ke organisasi mereka dengan biaya serendah mungkin. Terbatasnya atau tertundanya pasokan ke sebuah organisasi dapat menjadi sebuah kendala bagi pengambil keputusan dan tindakan oleh para manajer.

                Pesaing ( competitior ) semua organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba pasti memiliki pesaing. Para manajer tidak dapat begitu saja mengabaikan persaingan yang ada.

Kelompok- kelompok kepentingan ( pressure grups ) para manajer harus mengetahui dan mengakui keberadaan berbagai kelompok kepentingan dalam masyarakat yang berupaya mempengaruhi tindakan organisasi.

 Lingkungan umum atau lingkungan generik meliputi kondisi – kondisi ekonomi, politik/ hukum, sosial budaya, demografis, teknologi, dan global seperti halnya lingkungan spesifik, para manajer tetap harus memperhitungkan faktor – faktor tersebut dalam menjalankan fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan dan pengendalian.

Kondisi ekonomi. Suku bunga, inflasi, perubahan penghasilan yang dapat di belanjakan, gejolak pasar modal, dan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi praktik pengelolaan di sebuh organisasi. Ketika penghasilan konsumen jatuh maka mereka mulai merasa  tidak aman dengan pekerjaannya, para konsumen akan menunda pembelian semua barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.

Kondisi ppolitik/ hukum. Hukum dan peraturan nasional serta daerah, di samping hukum – hukum internasional dan hukum di negara – negara asing tempat beroperasinya sebuah organisasi. Tempat beroperasinya sebuah organisasi juga mempengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat di lakukan oleh organisasi.

Kondisi sosial budaya, para manajer harus menyesuaikan praktik – praktik bisnis perusahaan dengan perubahan harapan dan selera konsumen yang menjadi pelanggan mereka. Dengan berubahnya nilai –nilai, kebiasaan dan selera banyak orang, para manajer harus ikut berubah.

Kondisi Demografis. Kondisi demogafis ( kependudukan ) meliputi berbagai karakteristik kependudukan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis, penghasilan, dan komposisi keluarga. Perubahan karakteristik ini dapat membatasi cara para manajer menjalankan perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam organisasi.

Kondisi Teknologi, teknologi merupakan komponen atau aspek paling cepat mengalami perubahan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan kemajuan tenologi akan maju dan menjadi makmur, memanfaatkan sisitem informasi yang canggih agar bisa mempertahankan tingkat penjualan yang tinggi.


Kondisi Global, para manajer di tanatang untuk berhadapan dengan persaingan dan pasar global yang semakin meningkat jumlah dan kualitasnya sebagai bagian dari lingkungan eksternal organisasi 

KONSUMSI

Arti Konsumsi

1. Menghabiskan sekaligus kegunaan barang sehingga barang tersebut habis kegunaanya atau nilainya.

2. Mengurangi kegunaan barang, sehingga kegunaan barang tersebut secara berangsur-angsur akan habis.

Tujuan orang melakukan konsumsi : untuk memenuhi kebutuhan, agar tercapai kepuasan hidup.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi

  1. Kemampuan dan kesediaan masyarakat dalam menyediakan barang konsumsi
  2. Besarnya penghasilan orang, khususnya yang tersedia untuk konsumsi
  3. Tingkat harga barang konsumsi
  4. Selera dan intensitas kebutuhannya terhadap barang yang    bersangkutan
  5. Adanya barang substitusi

Besarnya konsumsi masyarakat berbanding lurus terhadap kemakmuran suatu masyarakat

NILAI BARANG
  1. Nilai pakai à Apabila suatu barang dapat digunakan untuk  memenuhi kebutuhan secara langsung.
  2. Nilai Tukar à Apabila suatu barang dapat ditukarkan dengan barang yang lain.
  3. Nilai pakai obyektif à kegunaan barang yang berlaku secara umum untuk memenuhi kebutuhan orang.
  4. Nilai pakai subyektif à kegunaan yang diperoleh seseorang yang berbeda dengan orang lain, dengan barang yang sama.
  5. Nilai tukar obyektif à kemampuan suatu barang untuk dapat ditukar dengan barang lain sesuai dengan kebiasaan pada   umumnya.
  6. Nilai tukar subyektif à nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang, nilai tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan umum yang berlaku.


Kecenderungan Konsumsi
      ·         Kecenderungan Vertikal
Manusia melakukan konsumsi dengan menitikberatkan pada pemenuhan satu kebutuhan tertentu hingga mencapai kepuasan yang tinggi, sementara kebutuhan yang lain tidak diperhatikan.

      ·         Kecenderungan Horizontal
Manusia melakukan konsumsi dengan memperhatikan berbagai macam kebutuhannya dan berusaha mencapai kepuasan yang mendekati sama dari berbagai macam kebutuhan.

HUKUM GOSSEN I

    Ø  Adanya kecenderungan vertikal memunculkan Hukum Gossen I

    Ø  Hukum Gossen I = Jika pemenuhan suatu kebutuhan dilakukan secara   
terus menerus maka kenikmatan atas pemenuhan itu makin lama, akan
semakin berkurang hingga akhirnya dicapai titik kepuasan

HUKUM GOSSEN II

    Ø  Kecenderungan Horizontal menimbulkan Hukum Goosen II

    Ø  Hukum Gossen II : Pada dasarnya manusia cenderung memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai tingkat intensitas (tingkat kepuasan) yang mendekati sama dari masing-masing pemenuhan kebutuhannya.


HUBUNGAN KONSUMSI, TABUNGAN DAN PENDAPATAN

Besarnya Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan, selera konsumsi dan hasrat untuk menabung. Pendapatan akan digunakan untuk konsumsi, selebihnya akan digunakan untuk menabung
Y   =  C  +  S
Engel mengatakan : semakin tinggi pendapatan orang (Y), maka semakin kecil bagian pendapatanya untuk konsumsi (C), dan semakin besar bagian yang ditabungkan (S)
Fungsi konsumsi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonom yang bernama John Maynard Keynes.Keynes berasumsi bahwa fungsi konsumsi mempunyai beberapa sifat  khusus, seperti : terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk memperthankan hidup walaupun tidak mempunyai pendapatan  uang. Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposible income), yaitu C = f (Yd)

Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi   juga akan meningkat walaupun dalam jumlah yang   lebih sedikit.

Kegiatan Ekonomi


Yaitu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran atau kesejahteraan. Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan.

·         Kegiatan ekonomi
Produksi
Konsumsi
Distribusi

      ·         Hubungan Kegiatan Ekonomi
Produsen & Distributor melakukan kegiatan ekonomi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan, serta pengembangan kemampuan.Konsumen melakukan kegiatan ekonomi didorong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

·         Perkembangan Kegiatan Ekonomi

Kebutuhan manusia selalu berkembang, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Perkembangan konsumsi harus diimbangi dengan perkembangan produksi dan distribusi.
Perkembangan produksi dilihat dari semakin majunya bidang teknologi, pertambangan maupun pertanian.

PELAKU EKONOMI

      1.      Rumah Tangga Konsumen (RTK)       
Memiliki dua peran:
            Pertama sebagai konsumen yaitu dengan membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Kedua sebagai penyedia jasa faktor produksi berupa: modal, tenaga kerja, tanah dan lain-lain.   

      2.      Rumah Tangga Perusahaan (RTP)
     Berupa kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-  faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau      memberi layanan kepada masyarakat.

      3.      Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi dapat dilihat dari kegiatan produksi dan konsumsi. Dari kegiatan produksi pemerintah memiliki andil dalam mengelola segala yang ada di alam ini. Dari kegiatan konsumsi adalah belanja keperluan Negara, perawatan harta Negara. (APBN)

4.      Masyarakat Luar Negeri

Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:
1). Memperoleh pinjaman untuk pembangunan
2). Eksport hasil produksi
3). Pengiriman tenaga kerja
4). Berbagi perkembangan IPTEK
5) Import barang


CARA ORGANISASI GO INTERNASIONAL

Manajer mungkin ingin memasuki pasar global dengan investasi minimal, mugkin mereka mengawali dengan global sourcing atau sering di sebut juga dengan global outsourcing yaitu mengumpulkan bahan mentah atau tenaga kerja dari seantero dunia berdsarkan biaya termurah. Tujuannya adalah memanfaatkan keuntungan biaya yang lebih murah dalam rangka menjadi lebih kompetitif.
Langkah berikutnya dalam proses go internasional adalah mengekspor produk –produk organisasi ke negara lain artinya memprodiksi secara domestik lalu menjual keluar negeri. Selain itu organisasi akan mengimpor yaitu membeli produk buatan luar negeri dan mejualnya di pasar domestik. Baik mengekspor dan mengimpor pada umumnya mengandung investasi dan resiko yang menimal sehingga banyak bisnis kecil yang sering memakai cara ini dalam berbisnis secara global.
Para manajer juga dapat memanfaatkan pemberian lisensi dan pembentukan waralaba, yaitu organisasi yang memberikan hak kepada organisasi lain untuk memakai merek, teknologi, atau spesifikasi produk dengan imblan berupa pembayaran harga tertentu bisanya berdasarkan penjualan. Perbedaan dari kedua cara ini adalah lisensi kebanyakan di gunakan oleh organisasi manufaktur yang membuat atau menjual produk organisasi lain, sedangkan franchise kebanyakan di gunakan oleh organisasi jasa yang akan memakai nama dan metode operasi organisasi lain.
Para manajer biasanya mulai memutuskan untuk mengambil keuntungan melalui investasi langsung. Salah satu cara berupa aliansi strategis, rekanan antara sebuah organisasi dengan rekan dengan perusahaan luar negerinya dalam konteks saling berbagai sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi.
Para manajer juga memilih berinvestasi langsung di luar negeri dengan mendirikan cabang di luar negeri ( foreign subsidiary ) yang berdiri sendiri dan independen. Manajemen cabang ini dapat berupa organisasi multi domestik atau organisasi global.


Peran Ekonomi Kerakyatan Dalam Mengatasi Kemiskinan

  
·         Definisi Kemiskinan
     1.      Menurut World Bank:
Penduduk miskin adalah kelompok penduduk yang jumlah pengeluarannya kurang dari 1 dollar per hari.
1 Dolar = 14.703
1 bulan = 441.000
      2.      BPS:
Penduduk miskin adalah kelompok penduduk yang konsumsi kalorinya kurang dari 2100. BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan tahun 2016 = Rp354.386,-
·         Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
·       
                Penyebab Kemiskinan
  •  ·         Laju pertumbuhan penduduk
  • ·         Angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan Pengangguran
  • ·         Tingkat pendidikan yang rendah
  • ·         Distribusi yang tidak merata


·         Macam-Macam Kemiskinan

  • ·         Kemiskinan Absolut
  • ·         Kemiskinan Relatif
  • ·         Kemiskinan Struktural
  • ·         Kemiskinan Kultural
  •  



     1.      Kemiskinan Mutlak (Absolute)
Kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupKemiskinan absolut adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan  berapa besar jumlah orang yang masuk dalam kelompok miskin.
Termasuk kelompok miskin atau tidak tersebut diberi batasan tertentu yang disebut garis batas kemiskinan (poverty line).

      2.      Kemiskinan  Relatif
Kemiskinan ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya, Kemiskinan relatif berarti adanya ketimpangan distribusi pendapatan. Ketimpangan yang tinggi dalam distribusi pendapatan akan menyebabkan alokasi sumber-sumber daya menjadi tidak efisien. Ketimpangan dihitung dengan Gini Ratio.

      3.      Kemiskinan Struktural
Kemiskinan yang disebabkan karena ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara.

      4.      Kemiskinan Kultural
Kemiskinan yang dikaitkan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, atau kondisi sosial budaya yang memaksa masyarakat di daerah itu menjadi miskin.

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS
  • ·         Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
  • ·         Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
  • ·         Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
  • ·         Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.
  • ·         Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
  • ·         Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan.
  • ·         Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah
  • ·         Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu.
  • ·         Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
  • ·         Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari
  • ·         TiSumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan
  • ·         Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.
  • ·         Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.dak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik


Peran Ekonomi Kerakyatan dalam mengatasi kemiskinan
  • ·         Membentuk UMKM
  • ·         Menguatkan Koperasi Desa
  • ·         Memberikan Pelatihan Keterampilan
  • ·         Memberi bantuan yang bersifat mendorong
  • ·         Membangun ekonomi yang berkesinambungan
  • ·         Memberdayakan ekonomi masyarakat kecil.


FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN

Menurut pendekatan dari sudut pandang fungsi, seorang manajer manjalankan fungsi – fungsi atau aktifitas – aktifitas tertentu dalam rangka mengelola pekerjaan orang lain secara efisen dan efektif. Menurut Henry Fayol mengatakan bahwa setiap manajer menjalankan lima buah fungsi yaitu:
  • Perencanaan ( Planning )

Mendefinisikan sasaran – sasaran, menetapkan strategi dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas – aktivitas.
  • Penataan ( Organizing )

Menentukan apa yang harus di selesaikan bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
  • Kepemimpinan ( Leading )

Memotivasi, memimpin dan tindakan – tindakan lainnya yang melibatkan interaksi dengan orang lain.
  • Pengendalian ( Controlling )


Mengawasi aktivitas – aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai dengan rencana.



PERAN – PERAN MANAJEMEN
                Henry Mintzberg  telah meneliti pekerjaan aktual para manajer, ia samapai pada kesimpulan bahwa manajer dapat di jabarkan secara paliang baik dengan bertolak dari peran – peran yang mereka maikan dalam bekerja. Peran – peran manajemen merujuk pada tindakan – tindakan dan perilaku – perilaku yang di harapkan dari seorang manajer. Mintzberg menggagas 10 peran dasar manajemen yang di kelompokkan dalam 3 divisi : peran jembatan antar pribadi ( interpersonal role ), peran penyambung informasi ( information transfer role), dan peran pengambil keputusan ( decision making role )
                 Kelompok peran jembatan antar pribadi meliputi peranan – peranan yang melibatkan hubungan dengan orang lain ( para bawahan dengan orang – orang di luar organisasi ) dengan aktivitas – aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini adalah penentuan ( figurehead )
Peran – Peran Manajeman Mintzburg
Peran Jembatan Anatar-Pribadi  ( Interpersonal Roles )
·         Panutan ( Figurehead )
·         Pimpinan ( Leader )
·         Penghubung ( Liaison )
Peran Penyambung Informasi ( Informational Roles )
·         Pengawasan ( Monitor )
·         Penyebar Berita ( Disseminator )
·         Juru Bicara ( Spokesperson )
Peran Pengambil Keputusan ( Decision making role )
·         Pengusaha/ pelopor/ pendobrak ( Entrepreneur )
·         Pengentas kendala ( Disturbence hadier )
·         Pengalokasian sumber daya ( Resource allocator )
·         Perundingan ( Negotiation )

Kelompok Peran penyambung informasi melibatkan aktivitas – aktivitas pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah pengawasan, penyebar berita, dan juru bicara. Treakhir adalah kelompok peran pengambil keputusan mencangkup hal – hal yang terkait dengan pengambil keputusan dan penentuan pilihan. Empat peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha, pengentas kendala, pengalokasian sumber daya, dan perundingan.

 PERAN – PERAN MANAJEMEN
                Henry Mintzberg  telah meneliti pekerjaan aktual para manajer, ia samapai pada kesimpulan bahwa manajer dapat di jabarkan secara paliang baik dengan bertolak dari peran – peran yang mereka maikan dalam bekerja. Peran – peran manajemen merujuk pada tindakan – tindakan dan perilaku – perilaku yang di harapkan dari seorang manajer. Mintzberg menggagas 10 peran dasar manajemen yang di kelompokkan dalam 3 divisi : peran jembatan antar pribadi ( interpersonal role ), peran penyambung informasi ( information transfer role), dan peran pengambil keputusan ( decision making role )
                 Kelompok peran jembatan antar pribadi meliputi peranan – peranan yang melibatkan hubungan dengan orang lain ( para bawahan dengan orang – orang di luar organisasi ) dengan aktivitas – aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan simbolis. 
Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini adalah penentuan ( figurehead )

Peran – Peran Manajeman Mintzburg

Peran Jembatan Anatar-Pribadi  ( Interpersonal Roles )
  • ·         Panutan ( Figurehead )
  • ·         Pimpinan ( Leader )
  • ·         Penghubung ( Liaison )

Peran Penyambung Informasi ( Informational Roles )

  • ·         Pengawasan ( Monitor )
  • ·         Penyebar Berita ( Disseminator )
  • ·         Juru Bicara ( Spokesperson )

Peran Pengambil Keputusan ( Decision making role )

  • ·         Pengusaha/ pelopor/ pendobrak ( Entrepreneur )
  • ·         Pengentas kendala ( Disturbence hadier )
  • ·         Pengalokasian sumber daya ( Resource allocator )
  • ·         Perundingan ( Negotiation )


Kelompok Peran penyambung informasi melibatkan aktivitas – aktivitas pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah pengawasan, penyebar berita, dan juru bicara. Treakhir adalah kelompok peran pengambil keputusan mencangkup hal – hal yang terkait dengan pengambil keputusan dan penentuan pilihan. Empat peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha, pengentas kendala, pengalokasian sumber daya, dan perundingan.